
Sesuai keinginan Om Bangsul, hari ini (30/4) adalah jadwal sunat/khitan Abby. Yudhis pun ikut sunat bersama Abby. Ini memenuhi pesan Tanti (Mamanya Abby) beberapa saat sebelum meninggal yang menginginkan agar jika Abby disunat, maka sunatnya bersama dengan Yudhis.
Rencana sunat itu sudah disampaikan Om Bangsul sejak seminggu yang lalu. Om Bangsul membawa brosur sebuah klinik sunat di dekat rumah yang bernama Rumah Sunatan dan kemudian memilih sunat dengan metode Smart Clamp.
Jadilah, pagi ini kami berangkat seisi rumah menuju Rumah Sunatan. Lengkap. Om Bangsul sekeluarga bersama Dimas, Sandi, dan Abby. Kami juga berangkat lengkap full team menemani Yudhis. Setelah mengisi formulir pendaftaran, kami kemudian menunggu giliran di arena bermain yang berada di lantai bawah.
Ada dua ruang tindakan untuk sunat di klinik ini. Yang pertama dipanggil dan masuk ke ruang sunat adalah Abby. Kemudian Yudhis masuk di kamar sebelahnya bersama aku, sementara Lala dan anak-anak yg lain tetap menunggu di ruang bermain.
Sebelum mulai melakukan sunat, dokter yang menangani Yudhis menjelaskan kepadaku proses yang akan dilakukan. Dia juga menjelaskan kondisi Yudhis (yang agak gemuk), yang berhubungan dengan proses yang akan dialaminya. Dia kemudian menandai dengan spidol batas tempat kulit yang akan disunat.
Setelahnya, dimulailah proses sunat. Proses sunat diawali dengan melakukan bius lokal. Yudhis sempat berteriak kaget dan mengeluarkan air mata kesakitan. Kelihatannya dia tak menyangka prosesnya agak menyakitkan sewaktu disuntik dengan jarum suntik.
Proses selanjutnya adalah membuka bagian ujung penis. Karena lubang terlalu kecil, sempat dibesarkan menggunakan “laser” untuk memberikan jalan agar tabung clamp bisa dimasukkan. Setelah dibersihkan dan diukur lingkaran penisnya, kemudian tabung clamp dimasukkan, dijepit, baru kemudian kulitnya dipotong.
Proses ini berlangsung relatif cepat. Aku tidak memperhatikan jam, tapi secara keseluruhan kelihatannya kurang dari 1/2 jam. Setelah selesai, Yudhis kemudian langsung memakai celana biasa. Kami kemudian mendapatkan peralatan berupa obat (antibiotik, obat nyeri, obat bengkak), cotton but untuk membersihkan tabung seusai kencing, betadine, serta kain kassa. Kami harus kembali ke Rumah Sunatan 3 hari lagi untuk melepaskan Smart Clamp-nya.

Done. Selesai. Anak-anak ditraktir steak oleh om Bangsul di Kelapa Gading Mall. Pada saat makan di Kelapa Gading, ternyata efek biusnya sudah mulai menghilang sehingga Yudhis dan Abby mengeluh sakit. Jadilah, usai makan langsung pulang ke rumah dan anak-anak langsung beristirahat.
Sampai malam ini, semuanya berjalan lancar. Yudhis sempat mengeluh nyeri dan kemudian hanya tidur-tiduran di tempat tidur dengan bersarung. Rasa nyeri juga dirasakannya saat pertama kali kencing. Tapi semakin lama, rasa nyeri itu semakin berkurang. Sore hari dia mandi dan kemudian memakai celana pendek seperti biasa. Walaupun jalannya masih agak susah, Yudhis kemudian main ke lantai atas dan memutuskan malam ini tidur bersama Abby.
Semoga proses penyembuhan Yudhis dan Abby berjalan lancar. Amin.
***
Dari proses sunat Abby dan Yudhis ini, aku mendapatkan informasi tentang metode sunat/khitan yang mudah-mudahan bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkan.
Menurut brosur yang ada di Rumah Sunatan, mereka melayani sunat dengan 3 metode:

a. Sunat metode konvensional
Metode ini adalah yang paling dikenal dan sudah dijalani selama ini. Dalam metode sunat ini, proses pemotongan kulit kulup dilakukan secara manual. Metode ini memerlukan jahitan dan perban. Proses yang dibutuhkan selama 30-45 menit. Pasien dianjurkan untuk merawat luka serta beristirahat sekurang-kurangnya 4 hari sebelum dapat berkegiatan.
Biaya sunat metode konvensional: Rp. 700 ribu (April 2011)

b. Sunat laser
Metode sunat yang sering disebut masyarakat awam sebagai “sunat laser” ini sebenarnya istilahnya adalah “electric cauter”. Metodenya menggunakan alat yang ujungnya memiliki elemen logam yang jika dialiri listrik akan membuat elemen ini menjadi panas. Elemen yang panas inilah yang digunakan untuk memotong kulup. Prosesnya relatif cepat dan perdarahannya minimal. Proses ini biasanya tetap membutuhkan penjahitan pada kulit dan diperban.
Biaya sunat laser/electric cauter: Rp. 700 ribu (April 2011)
c. Sunat metode Smart Clamp

Sunat metode Smart Clamp menggunakan alat khitan sekali pakai (disposable). Smart Klamp terbuat dari bahan plastik pilihan yang bekerja menjepit seperti klem pada tali pusar bayi yang baru lahir. Proses sunat ini tidak memerlukan jahit dan perban. Setelah sunat, pasien dapat langsung melakukan kegiatan seperti biasa.
Biaya sunat Smart Clamp: Rp. 950 ribu (April 2011)
Sebenarnya masih ada metode-metode sunat yang lain. Tapi itulah 3 metode yang ditawarkan di klinik sunat di dekat rumah kami.
Sumber: Rumah Sunatan
9 thoughts on “Sunat bersama Abby”
Terima kasih atas infonya, mas Aar.. berguna sekali..
Kami masih menunggu waktu yg tepat untuk anak2..
Yg di Cipinang setelah pasar gembrong itu ya mas?
Rafif juga mau disunat, dia sudah bilang, nanti pas liburan mau disunat.
Kami masih mencari2 info…
Menantikan kabar selanjutnya ttg proses sembuhnya Yudhis dan Abby
Selamat ya buat Yudhis dan Abby….smg cepat sembuh lukanya
Betul mbak Devi. Lokasinya setelah pasar Gembrong.
Proses penyembuhan berjalan cepat. Sejak hari pertama, mereka sudah langsung memakai celana dan berjalan biasa. Mereka juga mandi, tak ada masalah. Hari ini (hari ke-3 Yudhis dan Abby sudah berkegiatan dan belajar seperti biasa. 🙂
senang membabaca yudhis dan abby sudah sehat….
akan saya kabarkan pada Rafif 🙂
salam dari kami semua buat mas aar & keluarga
makasih mbak infonya… jadi gambaran tuk anak saya (7th) yang sudah minta disunat liburan nanti. mudah2n lancar juga. selamat yah buat yudhis dan abby.. 😎
Thanks infonya Mas buat pencerahan saya
Waahh,senang sekali mendengarkan kisah adik2 yang sunat di Rumah Sunatan.. Besar harapan kami semoga adik2 sehat selalu.. aamiin. 🙂
Mas Aar bgmana waktu proses gelepas klemnya ? apakah ada macalah..tk
Seingat saya dulu lancar mas. Kami bawa Yudhis ke klinik dan setelah dilepas terus menunggu kering beberapa hari dan sembuh.