Seminar Prof. Yohanes Surya

Hari Jumat (29/4) aku dapat undangan untuk hadir dalam seminar yang diselenggarakan oleh distributor komputer Dell. Temanya “Bagaimana memotivasi anak senang belajar. Matematika menjadi mudah dan menyenangkan“.

Ada beberapa pembicara dalam seminar itu. Yang pertama adalah Rene Indiarto Widjaja (Managing Direktor PT Epsindo, distributor Dell Indonesia). Yang kedua adalah Tony Seno Hartono (National Technology Office Microsoft Indonesia). Dan tentu saja puncaknya adalah Prof. Yohanes Surya, pendiri Surya Institute sekaligus penemu metode belajar matematika Gasing.

***

Dalam sesi pertama, pak Rene berbagi informasi tentang perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat. Beliau mengeksplorasi gagasan dunia yang datar (The World is Flat) akibat perkembangan teknologi informasi & internet yang pertama kali dicetuskan oleh Thomas Friedman.

Pak Rene memberikan statistik perkembangan teknologi yang semakin cepat. Untuk mencapai 50 pengguna, radio membutuhkan 38 tahun, TV membutuhkan 13 tahun, Internet membutuhkan 4 tahun, dan iPod membutuhkan 3 tahun. Lebih luar biasa lagi adalah perkembangan pemakai Facebook yang bertambah 200 juta dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. (Statistik Socionomics)

Selain perkembangan Social Media, pak Rene juga mengungkapkan tentang perkembangan mobile device (handphone) dan dunia virtual. Ada satu video tentang dunia virtual yang ditampilkan pak Rene dalam presentasinya.

***

Dalam presentasi kedua, pak Tony Seno dari Microsoft Indonesia memberikan presentasi berjudul “Fun & Safe Learning for Kids & Parents”.

Ada beberapa hal menarik yang diungkapkan pak Tony.

Ketika orang dewasa sering merasa gagap dan was-was terhadap sebuah media baru, anak-anak kita yang baru lahir telah melihat orangtuanya menggunakan gadget dan teknologi.

Mengutip Douglas Adams,

“Everything that’s already in the world when you’re born is just normal.”

“Anything that gets invented between then and before you turn thirty is incredibly exciting and creative and with any luck you can make a career out of it.”

“Anything that gets invented after you’re thirty is against the natural order of things and the beginning of the end of civilisation as we know it. Until it’s been around for about ten years when it gradually turns out to be alright really.”

***

Dalam kesempatannya terakhir, Prof Yohanes Surya berbagi tentang pengalamannya mengajar matematika kepada anak-anak. Beliau berpendapat bahwa tidak ada anak yang bodoh. Yang ada adalah anak yang belum menemukan guru dan metode yang tepat.

Untuk membuktikan keyakinannya, Prof Yo mengunjungi berbagai daerah terpencil di Papua dan membawa beberapa anak yang dianggap bodoh ke Jakarta untuk diajarinya. Dalam waktu singkat sekitar 2 tahun, anak-anak yang seusia SD itu ternyata bisa menguasai matematika hingga tingkat SMA. Beberapa anak hadir dalam seminar dan menjawab soal-soal secara langsung di hadapan para peserta seminar.

Metode matematika Prof Yohanes Surya itu disebut “Gasing”, singkatan dari Gampang, Asyik, dan Menyenangkan. Saat ini Matematika Gasing sedang dipromosikan melalui jaringan ibu-ibu dalam Gipika (Gerakan Ibu-ibu Pandai Matematika).

Penyebaran matematika Gasing itu dilakukan melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan dengan model MLM (Multi-level marketing). Setiap peserta yang pernah mengikuti pelatihan di Surya Institute diharapkan melatih lagi peserta-peserta lain.

Peserta yang sudah mengikuti pelatihan Matematika Gasing juga boleh membuka kursus/les matematika dengan metode Gasing.