Pada dasarnya anak itu memiliki beragam. Menyamakan anak dengan membuat sebuah standar pendidikan yang sama dan seragam adalah sebuah pengabaian terhadap keragaman anak. Bahkan bukan hanya pengabaian, penyeragaman standard itu bukan hanya membuat anak tak berkembang, tetapi dapat membuat potensi mereka mati.
Ada anak yang cerdas fisik, tetapi dijuluki anak nakal di kelas karena tidak bisa duduk tenang. Ada anak yang cerdas interpersonal yang senang ngobrol/bergaul, tetapi dinilai berisik dan mengganggu. Ada anak yang senang belajar dengan praktek dan dinilai bodoh karena tidak bisa belajar dengan cara membaca teori. Itu hanya sebagian contoh dari keragaman anak yang sering diabaikan dan “dilabeli bermasalah” di dalam model pendidikan yang mengagungkan standar dan keseragaman.
Animasi flash tentang “Sekolah Hutan” di bawah ini adalah ilustrasi yang bagus untuk menjadi refleksi kita dalam memandang keragaman anak-anak dalam konteks keragaman mereka.
Terima kasih kepada mbak Miranti Mayangsari yang telah berbagi video ini.
11 thoughts on “Merayakan keragaman anak”
Gmana ya skrg praktisi hser sdg diincar pemerintah nih. Rumour mau ada UU yg apabilah tdk menyekolahkan anak, ortunya akan dihukum.? Bisa kasi solusi ga?
Dari mana rumornya mbak? Kok sy tidak pernah mendengar ya.. Wong mau repot-repot membantu pemerintah dengan ngurusin anak (pakai uang dan tenaga sendiri), masak malah mau dihukum? (*sy tidak mengerti cara berfikirnya*)
bagus sekali videonya Pak Aar. Saya share di fb saya ya.. 😛
Silakan mbak ^_^
saya share ya mas Aar, bagus sekali
Silakan mbak Ratna 🙂
Ini kbetulan kami dan beberapa ribu org lainya serentak mencabut anak2 kami dr sekolahanya pd saat yg brsamaan krn perintah dr pimpinan kami untuk di hskan, dan dr situlah para pihak yg brkuasa mengunakn kekuasaany utk merancang it(pokokny dr sumber yg trpercaya). Mgkn takut kehilangan lahan penghasilan /kredibilitas dr masyrkt kali. Tp gpp, di UU kan perintah wajib belajar bkn wajib sekolah. Ya kan pak!
astaga, mas aar toh! bagus banget nih artikelnya! semoga selalu sukses dan terus menggiatkan kegiatan belajar mengajar demi kemajuan anak bangsa. F*&:%$ with the govt who don’t support you. Salam damai _/_