Proses Duta belajar matematika di IXL Math tak selalu berjalan mulus. Walaupun Duta tahu bahwa dia punya jadwal mengerjakan satu atau dua set matematika di IXL setiap hari, prosesnya terkadang tak dijalankan.
Ada yang karena kedatangan tamu, ada kegiatan lain yang sudah menghabiskan energinya, atau ada kegiatan luar yang harus dilakukannya.
Satu tahap yang paling berat biasanya terjadi di akhir tingkat. Tak ada lagi materi belajar yang gampang. Yang tertinggal adalah yang sulit atau butuh waktu lama untuk mengerjakannya.
Menyelesaikan Materi Kelas 3
Seperti saat ini. Duta sudah hampir menyelesaikan materi kelas 3. Ada 74 set soal yang masih harus diselesaikan agar dia bisa selesai seluruh materi kelas 3. Dalam kondisi normal, materi itu akan diselesaikan sekitar satu setengah bulan.
Tapi karena materi yang tertinggal adalah bagian yang susah, prosesnya bisa membutuhkan waktu lebih lama lagi.
Itulah dinamika proses homeschooling yang kami jalani. Kalau hanya mengikuti kemauan Duta, dia maunya berhenti dan tak mengerjakan matematika lagi.
Di sinilah peran kami sebagai orangtua untuk menguatkan Duta.
Kami tak mengizinkan dia menyerah. Kami tak mau dia menjadi lemah dan memperturutkan kelemahannya. Menurut kami, itu akan merugikan kemampuan survival Duta dalam jangka panjang.
Jadi, kami mengajarkan Duta untuk mengeraskan diri dan berjuang. Kadang-kadang Duta menangis kesal karena lama sekali tak bisa menyelesaikan soalnya. Tapi kami tak menjadikan kondisi itu sebagai alasan untuk berhenti.
Buat kami, proses ini merupakan bagian perjuangan, melatih kekuatan otot belajarnya. Duta perlu belajar tidak mudah menyerah dan bisa menyelesaikan hingga akhir.
Supaya tak hanya memaksa, kami terlibat aktif dalam proses ini. Kami memotivasi Duta dan melakukan negosiasi dengan Duta:
- Belajar matematika tetap jalan terus, tak boleh berhenti
- Duta boleh memilih materi yang dikerjakan
- Kami akan ada menemani proses belajar Duta untuk membantu jika ada yang sulit atau tak dimengerti Duta
Nah, sebenarnya yang paling menantang dari sisi orangtua adalah menyediakan waktu yang lebih banyak daripada biasanya untuk mendampingi Duta. Kami harus duduk di sebelahnya, menjelaskan, mengulang penjelasan, dan memastikan proses Duta belajar tetap berjalan. Jadi sebenarnya yang sedang berjuang bukan hanya Duta, tetapi kami juga.
***
Dalam titik seperti ini, prinsip bagi kami adalah terus berjalan menuju tujuan. Seperti nasihat Konghuchu, “It does not matter how slowly you go as long as you don’t stop.”
1 thought on “Perjuangan untuk Belajar Matematika”
Semangat Lah ,,,,, 🙂