Duta itu unik, dia selalu punya waktunya sendiri untuk berkembang. Dulu, aku selalu pusing dengan rambut kritingnya yang tidak mau dikeramas. Setiap mau keramas itu berarti aku harus melakukan pemaksaan. Aku ikut mandi, lalu Duta kupangku sambil aku keramasi, tentu saja itu diiringi dengan teriakan penolakannya.
Karena aku paling malas berbantah-bantahan dengan anak, jadi terkadang urusan keramas Duta jadi terbengkalai. Bisa seminggu nggak keramas!! Ah, boro2 keramas, disisir saja (bahkan kadang hanya dipegang kepalanya) Duta sudah kabur. Padahal rambutnya keriting ting. Sampai akhirnya rambut Duta betul2 kusut, tidak bisa disisir dan terpaksa dipotong habis.
Tapi membesarkan Duta, memberiku banyak pelajaran berharga tentang keunikan proses perkembangan anak. Kalimat “semua ada waktunya masing-masing” itu tepat untuk Duta. Tiba-tiba entah dari sebelah mana, Duta tiba-tiba suka mengguyur sendiri kepalanya. Hingga suatu hari aku langsung keramaskan saja kepalanya, awalnya dia mendelik lalu aku bilang “Ayo Duta gantungan seperti Tarzan”, Duta pun menggelantung di pegangan kamar mandi, lalu aku bilang “Bagus, sekarang kepalanya dengak ya” Duta mendongak dan byuur dengan mudahnya aku membersihkan rambutnya. Sejak itu Duta malah jadi suka keramas.
Duta bahkan suka langsung membasahi sendiri kepalanya dengan shower dan setelah aku keramasi kepalanya otomatis langsung bergantungan minta dibersihkan. Hehe…
2 thoughts on “Keramas ala Duta”
duta udah pinter 🙂
memang sangat bagus nih di praktekan bila anda/member disini memeerlukan artikel pendidikan datang saja ke http://www.file-edu.com dan bila penge membuat blog, silahkan ke http://www.sch.my.id