fbpx

5 Mitos Tentang Homeschooling dan Inilah Faktanya

Homeschooling adalah fenomena baru di dunia pendidikan. Sebagai sebuah hal baru, banyak anggota masyarakat yang belum sepenuhnya memahami homeschooling. Akibatnya banyak prasangka-prasangka terhadap homeschooling yang dianggap sebagai fakta.

Kami sajikan beberapa diantaranya:

1. Anak homeschooling ansos dan nggak punya teman

Prasangka dan mitos ini adalah yang paling sering muncul di masyarakat saat menyikapi homeschooling, Orang berpikir bahwa anak cuma dikurung di rumah dan tidak berteman dengan anak-anak lain.

Sepintas, prasangka itu kelihatannya masuk akal karena anak sekolah bertemu dengan banyak anak lain setiap hari.

Tapi pada kenyataannya, tidak seperti itu.

Anak homeschooling tidak dikurung di rumah. Anak homeschooling bisa mendapatkan teman dari mana-mana, baik lingkungan rumah, tempat ibadah, tempat kursus, komunitas. Teman-teman anak homeschooling bukan hanya sesama anak homeschooling, tapi bisa siapa saja. Teman-temannya juga bukan hanya yang sebaya, tetapi justru kekuatan anak homeschooling adalah pertemanan dengan orang yang berbeda usia.

Ini contoh sosiasilasi anak kami yang punya lebih dari 10 lingkaran pertemanan: https://rumahinspirasi.com/contoh-sosialisasi-anak-homeschooling/

2. Kalau nggak sekolah mau jadi apa?

Ini biasanya pernyataan dari orang yang tidak setuju homeschooling. Mereka menyamakan anak homeschooling dengan anak putus sekolah yang terlunta-lunta.

Anak homeschooling bukan anak putus sekolah. Anak homeschooling juga belajar. Hanya saja, proses belajarnya tidak seperti anak-anak sekolah.

Ada anak-anak homeschooling yang kuliah di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Akan jadi apa mereka? Tergantung setelah lulus apakah mereka berkarir yang sesuai dengan jurusannya atau memilih pekerjaan-pekerjaan lain. Masa depan anak sangat dipengaruhi oleh kuliahnya, bukan homeschoolingnya.

Ada juga anak-anak homeschooling yang memilih tidak kuliah. Mereka biasanya tidak jadi karyawan. Ada yang jadi freelancer, bikin studio grafis, atlet, seniman, pemusik, artis, dan lain-lain.

3. Homeschooling Mahal dan untuk orang kaya

Nah, ini mitos dan prasangka tentang homeschooling yang lain. Pandangan ini dipengaruhi oleh lembaga-lembaga berlabel homeschooling yang memberikan layanan dengan biaya yang tak murah.

Homeschooling memang tidak gratis seperti sekolah negeri. Tapi biaya homeschooling sangat fleksibel. Biaya bisa sangat murah, sedang atau sangat mahal.
Yang bikin biaya homeschooling mahal adalah pilihan jenis kegiatan, materi belajar, dan proses yang dijalani anak. Homeschooling akan mahal jika orangtua menitipkan semua kegiatan anak ke lembaga dan malas terlibat dengan kegiatan belajar anak.

Padahal, substansi homeschooling adalah keterlibatan aktif orangtua dan otonomi keluarga, bukan menitipkan anak ke lembaga berlabel homeschooling. Model penitipan anak ke lembaga itu serupa prinsipnya dengan sekolah dan sebenarnya lebih cocok disebut flexyschooling, sekolah yang fleksibel. Sebab, pusat kegiatan belajar anak ada di lembaga dengan peran orangtua minimal, serta proses/materi belajar serupa dengan sekolah.

Mau tahu mitos-mitos homeschooling yang lain?

Selengkapnya, silakan simak video berikut ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.