Pendidikan dimulai sejak lahir. Tahun-tahun pertama adalah masa-sama sangat formatif, paling penting bagi anak untuk membangun pondasi dirinya, baik secara fisik maupun mental.
Menurut Maria Montessori, tokoh pendidikan Italia yang pemikirannya banyak dipakai hingga saat ini, seorang anak mempunyai hal yang disebut periode-periode sensitif (sensitive periods). Selama masa ini, anak secara khusus mudah menerima stimulasi-stimulasi tertentu.
Pengenalan mengenai periode-periode ini akan membantu orangtua untuk membantu anak memahami dan menguasai lingkungannya. Selain itu, orangtua dapat memberikan stimulus yang tepat kepada anak pada waktu yang tepat dengan cara mengamati apa yang terjadi pada anak.
Periode-periode sensitif itu menurut Maria Montessori adalah:
- Lahir – 3 tahun: pikiran dapat menyerap pengalaman-pengalaman sensoris
- 1,5 – 3 tahun: perkembangan bahasa
- 1,5 – 4 tahun: koordinasi dan perkembangan otot, minat pada benda-benda kecil
- 2 – 4 tahun: peneguhan gerakan, minat pada kebenaran dan realitas, menyadari urutan dalam waktu dan ruang
- 2,5 – 6 tahun: peneguhan sensoris
- 3 – 6 tahun: rawan pengaruh orang dewasa
- 3,5 – 4,5 tahun: menulis
- 4 – 4,5 tahun: kepekaan indera
- 4,5 – 5,5 tahun: membaca
(Sumber: Montessori untuk pra-sekolah, Elizabeth G. Hainstock)
1 thought on “Periode Sensitif Anak menurut Montessori”
Jadi untuk range usia tercatat diatas itu masa2 terbaik untuk menstimulasi anak dengan kegiatan yang berhubungan dengan hal-hal yang disebutkan itu ya? hehe, maap… saya kurang paham…