Minggu, 11 Maret 2018, untuk pertama kali Duta (Satria Duta Cahaya) mengikuti turnamen catur terbuka (non master Chess Open Tournament Non-Master). Dalam turnamen terbuka, semua peserta bertanding tanpa ada pengelompokan usia.
Turnamen catur terbuka (non master Chess Open Tournament Non-Master) se-Jawa Barat yang diikuti Duta ini diselenggarakan oleh PT Batavia Prima Jaya. Turnamen diselenggarakan di Bogor Trade World Mall, Jl Veteran.
Turnamen catur ini diikuti oleh 320 peserta dan diselenggarakan 9 babak. Karena ada masalah administrasi pendaftaran peserta, pertandingan babak pertama baru berlangsung sekitar pukul 11.30, molor 1 jam dari yang dijadwalkan.
Pengalaman bertanding yang berbeda
Kesertaan Duta (9 tahun) dalam turnamen catur terbuka Batavia Prima Jaya menjadi pengalaman yang berharga bagi Duta. Ini pengalaman pertama Duta menjalani pertandingan catur melawan orang dewasa dalam sebuah kompetisi.
Bagi Duta, bertanding catur melawan orangtua mungkin terasa menggentarkan. Dia merasa baru belajar dan merasa kalah pengalaman dibandingkan para pemain yang jauh lebih tua usianya.
Kepada Duta, aku memberikan semangat dan perspektif lain:
“Sebenarnya pertandingan orangtua dan anak-anak itu lebih membebani orangtua. Kalau orangtua menang, itu hal yang sudah sewajarnya. Tapi kalau dia kalah, dia akan merasa malu karena dikalahkan oleh anak kecil. Jadi, yang lebih tegang itu orangtua. Ingat nggak pertandingan Gary Kasparov melawan Magnus Carlsen?”
“Iya, aku ingat,” kata Duta. “Waktu itu Magnus umurnya 13 tahun dan dia bisa mengalahkan Gary Kasparov.”
Perbincangan itu menjadi bekal awal Duta sebelum melakukan pertandingan pertama. Setelah berdoa bersama dan berpelukan, Duta memulai pertandingan pertama dengan memegang bidak hitam dan lawan pertamanya adalah seorang bapak dari Ciawi.
Tanpa terduga, Duta memenangkan pertandingan pertamanya. Kemenangan itu menaikkan semangat dan kepercayaan diri Duta. Walaupun di pertandingan-pertandingan berikutnya Duta mengalami beberapa kali kekalahan, Duta terlihat menikmati pengalaman bertandingnya.
Sampai babak ke-8, Duta meraih 4 kemenangan dengan skor 4. Karena pertandingan babak ke-8 baru selesai pukul 21.30, kami memutuskan tidak melanjutkan babak ke-9. Kami memilih pulang karena mengejar kereta dari Bogor menuju Jakarta.
Catatan Pribadi
Sebagai orangtua dan pengantar, aku ingin memberikan catatan pribadi mengenai kegiatan ini.
a. Bagi Duta, pertandingan ini memberikan pengalaman yang sangat berharga karena dia pertama kali bertanding melawan orang dewasa. Kepercayaan dirinya cukup meningkat karena dia bisa mengalahkan orang dewasa walaupun usianya terpaut jauh.
b. Lokasi penyelenggaraan acara di Bogor World Trade Mall lumayan nyaman dan mudah diakses dengan kendaraan umum. Bagi kami yang naik kereta Commuter Line, lokasinya mudah dijangkau dengan jalan kaki dari stasiun Bogor.
c. Proses pengelolaan turnamen menurutku sudah bagus, tapi masih bisa ditingkatkan, terutama pada aspek pendaftaran dan pengelolaan waktu pertandingan. Awal pertandingan yang molor dan pertandingan yang berakhir lebih dari pukul 22.00 kurang ideal, terutama jika ada peserta anak-anak. Mudah-mudahan penyelenggaraan turnamen berikutnya bisa lebih baik.
d. Tantangan dalam penyelenggaraan turnamen ini juga berasal dari kekurangdisiplinan peserta. Proses pendaftaran di tempat, merokok di ruang tertutup, serta proses setoran hasil pertandingan yang lambat. Peserta perlu terus diedukasi untuk lebih disiplin dalam proses mengikuti turnamen.
***
Walaupun Duta tak memenangkan turnamen catur ini, kami menikmati pengalaman turnamen Open Chess Tournament. Semoga semakin banyak turnamen dan kompetisi catur di Indonesia untuk mengasah benih-benih pecatur Indonesia yang handal.