Menutup kegiatan Pramuka di Klub Oase semester 2 tahun 2014, anak-anak mengikuti perkemahan yang diselenggarakan di Mandalawangi Cibodas Camping Ground yang terletak di kaki Gunung Gede Pangrango. Perkemahan berlangsung selama dua hari, Selasa-Rabu (15-26 November 2014).
Dari Jakarta, Mandalawangi Camping Ground ditempuh selama kurang lebih 2 jam menuju arah Puncak dan belok kanan sesudah Puncak Pass ke arah Kebon Raya Cibodas.
***
Kebahagiaan sepanjang Camping
Sebenarnya camping anak-anak itu hal yang biasa. Tapi entah mengapa, kegiatan bersama keluarga homeschooling itu hampir selalu terasa istimewa, termasuk camping pramuka Oase ini.
Mungkin yang istimewa dari camping ini adalah melibatkan orangtua. Hampir seluruh anak ikut bersama orangtuanya, sebuah pola kegiatan khas homeschooling yang berbeda dengan anak sekolah. Panitianya para orangtua dan seluruh aspek kegiatan melibatkan orangtua. Dan, tentu saja yang menambah istimewa karena kegiatannya dilakukan di hari kerja, di luar waktu liburan: Selasa-Rabu! Hehehe…
Tapi mungkin bukan hanya itu saja. Suasana kekeluargaan yang terbangun di Klub Oase membuat kegiatan-kegiatannya berlangsung menyenangkan. Inisiatif, tenggang rasa, tolong-menolong, berlangsung nyaris otomatis tanpa harus mendapat instruksi.
Bayangkan, dalam acara camping ini semua keluarga berlomba-lomba untuk berkontribusi, bahkan keluarga yang tidak ikut camping. Ada yang menyumbang aneka makanan, minuman, telor organik, tenda, dan sebagainya.
Mengingat pengalaman selama menjalani camping Pramuka Oase, ungkapan mbak Bibatie Julia ini mungkin bisa merangkum dan mewakili yang kurasakan.
“Yang paling kuereeen dari kemping kali ini, semua peserta bisa melihat tantangan menjadi sesuatu yang menyenangkan,” kata Bibatie Julia.
Bagaimana tidak?
“Saat hujan deras di sore hari dan anak-anak merasa tidak bisa beraktivitas, mereka bergembira mandi hujan. Saat menjelang malam langit tetap mendung, semua sepakat membuat tenda besar sebagai pengganti acara api unggun. Ketika langit tiba-tiba cerah, rencana berubah lagi dengan membuat api unggun secara dadakan. Semua berlangsung dengan sukacita, tanpa keluh-kesah dan rengekan anak-anak maupun orangtua.”
Api Unggun – Mendayung – Mendaki
Camping Pramuka Oase ini sebenarnya memang tidak dalam suasana yang ideal. Pelaksanaan di musim penghujan yang dibayangi hujan sepanjang hari menjelang hari-H sempat membuat hati khawatir. Syukurlah pada hari-H cuaca ramah, matahari bersinar cerah.
Lokasi camping ground di tepi danau yang indah membuat perjalanan menanjak ke lokasi perkemahan terbayar lunas. Betul-betul tempat yang nyaman untuk camping dan anak-anak berkegiatan di luar. Selain air sungai yang jernih, ada fasilitas kamar mandi yang cukup nyaman untuk peserta camping.
Cuaca selama perkemahan dua hari itu berubah-ubah. Hari pertama cuaca cerah sampai sore. Menjelang malam hujan deras mengguyur. Lalu tiba-tiba hujan berhenti dan langit cerah yang membuat kami bisa menyelenggarakan api unggun dan menerbangkan lampion. Keesokan harinya kabut turun walaupun tak lama disusul cuaca mendung. Menjelang pulang, hujan turun deras mengiringi kepulangan kami satu-persatu menuju rumah masing-masing.
Lengkaplah pengalaman anak-anak selama dua hari itu. Dan semuanya dijalani dengan sukacita, mulai bermain kejar-kejaran, main di sungai, mendayung di danau, hingga melakukan pendakian sejauh 2.8 km menuju air terjun Cibeureum.
Yang menjadi kejutan, anak-anak kecil seperti Duta, Oji, Sabil, Yanti, dan Ester yang berusia di bawah 7 tahun ikut mendaki ke air terjun Cibeureum dan pulang balik. Hanya Yanti dan Ester yang digendong, selebihnya mereka berjalan sendiri.
Di air terjun Cibeureum, anak-anak mendapatkan SKU dan syal tanda keberhasilan mereka yang disematkan oleh Kak Sidiq, Kak Andit, dan Kak Priska yang menjadi pembina Pramuka Oase.
***
Kesan dan Komentar Anak-anak
Berikut ini beberapa komentar dan kesan anak-anak mengenai momen favorit mereka saat Camping Pramuka Oase ini.
“Aku paling suka boat racing, karena kemampuan team work jadi meningkat…trus ditambah dengan main bola bareng, meskipun ada kecelakaan, si aza dan husayn” – Atala, 9 tahun
“The best thing about this camping trip was the waterfall. It’s magnificent and it’s sooo… cold!” – Ardian, 12 tahun
“Ngobrol sama temen-temen” – Ceca, 10 tahun
“Ke air terjun,lari2an n ngobrol sama temen n ketemu serangga baru” – Bibby, 6 tahun
“Menyusuri sungai cari sendal yang hanyut. Mandi di sungai ternyata enak banget ya,” – Kaysan, nyaris 11 thn
“Dibandingin Scout Camp waktu di Aussie lebih seru camp Oase…” – Naufal, 10 tahun
“Semuanya seru, adanya seru banget seperti waktu mendayung, mendaki, api unggun, menaikkan lampion….” – Tata, 10 tahun
“air terjun.., karena butuh perjuangan nyampainya, di saat kedinginan mama nongol aku seneng banget karena dibeliin energen yang angetin badan” – Andro 12 tahun
“Lampion sama api unggun, rame-rame seruu” – Shalli, 8 th
“Tidur di sleeping bag” – Omar, 5 th
“Lihat air terjun, tidur di tenda sama naik gunung sama jalan2 sama pramuka. Terus sama kita nyanyi, semuanya Oji suka. Kempingnya enak.” – Olympus 5 tahun
“Yang paling seru waktu terakhir ada kabut, seru banget, dingin.” – Reza, hampir 13 tahun
“Pertama kali jalan dihutan dan naek gunung, trus liat air terjun. Ngobrol2x sama temen2x pas perjalanan balik ke tenda. Pokoknya camping kmrn.. AWESOME!!” – Aza 9 tahun
“Main sama temen2x trus Beib ketemu batu besaaar di hutan abis itu liat air terjuuuuun!!” – Izzan 6 tahun
“Semuanya seru banget,kenapa kempingnya cuma semalam?….tapi paling seneng widegamenya, asyiiik…”caca 10 tahun
“Paling seneng pas acara api unggun sama nerbangin lampion, baguus banget..” – Asya, hampir 8 tahun
“Seneng banget pas main air di sungai…” – Ubay 5 tahun & Anaf 3 tahun
“hmmm….hmmm… hmmm.. main sama Ibrahim!” emaknya: “Main apa sama Ibrahim yg paling seru?” “hmm…hmm..hmm…main air terjun!” – Yosua, 7 th
“Paling seru pas lagi game menuju air terjun, sama pas baca morse sama tali temali sama ke air terjun” – Husayn 8 tahun