“Hi Yudhis, I feel like you are worth to pay Rp. xx/hour.
Some points were wrong but having good potential as data scientist 🙂
Also, I already got the permission from CEO about salary matter
. When you can join us?”
Pesan itu diteruskan Yudhis Jumat (16/3) kepada kami melalui aplikasi Whatsapp, saat dia sedang mengikuti Kemping Ceria Klub Oase. Pesan itu dikirim oleh T, seorang expat Jepang yang sedang bekerja di perusahaan joint-venture Jepang-Indonesia di Jakarta.
Sebelumnya, T menawari Yudhis untuk bekerja magang tentang Data Science. Dia memberikan soal tentang data science untuk diselesaikan selama 2 hari. Saat mengerjakan soal nyata tentang data science yang diberikan T, Yudhis merasa kesulitan karena pondasi pemahaman statistik & bisnisnya masih lemah.
Walaupun pusing dan merasa tak mampu menjawab, Yudhis tetap berusaha menyelesaikan soal dan mengirimkan jawabannya.
Tak ada kabar selama beberapa hari, ternyata ada kabar menggembirakan seperti tertulis dalam pesan itu. Yudhis diterima magang-dibayar (paid-intern) tentang data science selama kurang lebih 2 bulan. Menurut rencana, dia bekerja 3 hari dalam seminggu @8 jam/hari.
***
Peluang Tak Terduga
Sekitar satu tahun terakhir ini, Yudhis sedang tertarik dengan big data dan data science. Dia belajar big data dan data science secara otodidak melalui materi online. Suatu ketika, Yudhis mendapat informasi dari mas Imron Zuhri, CTO Dattabot, tentang pelatihan Machine Learning yang diselenggarakan oleh Pacmann AI.
Walaupun pendaftaran sudah ditutup, Yudhis gambling dengan berangkat ke tempat pelatihan dan ternyata diperbolehkan ikut masuk kelas pelatihan.
Di pelatihan itulah Yudhis berkenalan dengan T, seorang data scientist muda dari Jepang yang sedang bekerja di Indonesia. Rupanya komunikasi Yudhis dengan T terus terjaga hingga akhirnya dia mendapatkan penawaran magang itu.
***
Senin, 19 Maret, menjadi pengalaman pertama Yudhis bekerja secara nyata, yang sumbernya diperolehnya sendiri, bukan dari jaringan pertemanan kami. Pagi-pagi dia berangkat ke “kantor” pertamanya di Citylofts Sudirman.
4 thoughts on “Magang Data Science di Perusahaan”
sy blm memulai sama sekali pendidikan untuk anak sy yg berusia 5 tahun, sebab dia blm siap dan sy tidak ingin memaksa. jika suatu saat anak sy menginginkan masuk sekolah, katakanlah pada saat anak seumurannya kelas 4 SD, bagaimana sy mendapatkan rapot/alih kredit untuk pindah ke pendidikan formal?
Untuk sebelum usia kelas 4, orangtua dapat membuat “rapor bayangan” dan mengumpulkan portofolio bukti proses belajar anak. Proses utama penerimaan di sekolah formal dilakukan melalui placement test di sekolah yang dituju
Awalnya ditawari karena apa? Atau karena saat bertemu di pelatihan tersebut?
Iya… saat pelatihan kenalan dan ngobrol yang berlanjut kontak via WA. Mungkin karena ada kecocokan, kemudian ditawari magang