Homeschooling tak hanya mempengaruhi anak, tetapi biasanya mempengaruhi hampir seluruh keluarga. Termasuk, pola kerja dan pengaturan waktu yang dilakukan orangtua.
Biasanya, keluarga yang memilih homeschooling menata ulang prioritas dan cara mengelola prioritas tersebut. Pengelolaan pekerjaan adalah salah satu hal yang biasa dilakukan oleh keluarga homeschooling. Intinya adalah mencari fleksibilitas waktu karena pelaksanaan homeschooling (yang dirasakan manfaatnya) itu membutuhkan komitmen waktu yang lebih banyak.
a. Mengundurkan diri dari pekerjaan
Tak sedikit salah satu orangtua (biasanya Ibu) mengundurkan diri dari pekerjaannya setelah memilih homeschooling. Pada satu sisi, itu berarti pengurangan sumber pemasukan. Tetapi pada sisi lain, waktu dan energi yang ada betul-betul dapat digunakan untuk menjalankan homeschooling sambil mencari peluang-peluang pemasukan lain dari kegiatan di rumah.
b Bekerja Fleksibel
Banyak keluarga memutuskan untuk bekerja paruh waktu agar waktu mereka untuk mengelola homeschooling lebih banyak. Atau, mereka mengurangi jam tugas untuk pekerjaan-pekerjaan yang diatur berdasarkan jam. Atau, mereka mencari pekerjaan yang bisa dikompromikan antara proses penyelesaian di rumah dan pertemuan-pertemuan di kantor sesekali.
c. Profesi Mandiri
Mengalihkan karir dari pekerja kantoran menjadi pekerja mandiri adalah sebuah alternatif. Pekerjaan ini terkait dengan perusahaan konvensional atau bisa juga langsung dengan pelanggan, dan biasanya dicirikan dengan orientasi yang sangat kuat pada output. Banyak pekerjaan di bidang ini, misalnya: penerjemah, penulis, fotografer, desainer, dan sebagainya.
d. Bisnis rumahan
Jangan menganggap remeh bisnis rumahan. Bisnis ini bisa menghasilkan uang yang tak sedikit. Banyak bisnis yang bisa dijalani, mulai yang berkaitan dengan masak-memasak (culinary), craft, atau berdagang. Ketersediaan teknologi Internet juga membuat kegiatan bisnis rumahan ini bisa menjadi besar karena pemasarannya dapat menjangkau kalangan yang lebih luas.
e. Bisnis sistem
Bisnis sistem adalah melakukan bisnis dengan memanfaatkan sebuah sistem yang sudah dibuat untuk memudahkan pelaksanaan bisnis. Ada bentuk franchise, yaitu membeli/mengelola satu unit bisnis syang merupakan jaringan sebuah bisnis besar. Bisnis franchise itu sangat beragam variasi dan peluangnya, mulai franchise makanan, otomotif, perlengkapan bayi, dan sebagainya.
Bentuk lain dari bisnis sistem adalah jaringan (network). Bisnis ini dikenali secara umum sebagai MLM (Multi Level Marketing). Walaupun bagi sebagian orang MLM mengandung konotasi negatif, bisnis MLM sebenarnya legitimate. MLM adalah salah satu varian dari direct marketing dengan mengalihkan biaya distribusi (yang biasanya diberikan kepada distributor dan retailer) kepada para anggotanya. MLM dapat menjadi tempat belajar bisnis yang efektif sekaligus murah karena memaksa anggotanya untuk belajar marketing dan berinteraksi dengan orang lain dalam bisnis. Kunci dalam MLM adalah mencari produk dan sistem yang benar, sehingga tak jatuh pada money game atau sistem piramida (yg hanya menguntungkan anggota lama).
f. Bisnis Online
Keberadaan Internet memberikan peluang yang besar untuk berbagai cara mendapatkan uang dengan pasar yang sangat luar karena Internet meniadakan batas-batas wilayah. Ragam cara bisnis Internet pun sangat banyak; mulai gabungan antara kegiatan offline dan online, hingga kegiatan yang murni online. Kunci dari bisnis online adalah menghindari “sulap, diam di rumah dan uang akan mengalir terus” serta “kaya cepat” karena model-model yang seperti itu biasanya adalah penipuan.
Bagaimana dengan Anda?
5 thoughts on “Pekerjaan baru orangtua homeschooling”
Kalau boleh nambahin, selain merombak gaya bekerja di atas: belajar hidup minimalis. Belajar menyadari bahwa kita bisa hidup tanpa membeli banyak barang. Nggak sekolah aja sudah penghematan besar-besaran ya…
Setuju mbak. Paket hidupnya adalah menyederhanakan, menyederhanakan, dan menyederhanakan. Sbgm HS, masuk pada yg esensi ^_^
sebenarnya tema ini saya tunggu-tunggu banget hehehe… coba dong Pak Aar di share pengalaman keluarganya tentang ini, saya kepengen deh tau contoh nyatanya dan bahwa ini benar-benar berhasil bisa menghidupi keluarga. Terima kasih banyak Pak Aar.
Sebelum memutuskan HS untuk anak2 kita, kemampuan apa yg harus dimiliki orang tuanya agar kelak anak2 kita juga tidak merasa kecewa atas keputusan kita sebagai orangtua? Apa keputusan untuk HS itu baiknya dirembukkan dgn anak atau mutlak kita orangtua yg menentukan? Thanks atas sharingnya Pak Aar..
#Rika: pelan-pelan ya mbak. Kami akan berusaha share, baik pengetahuan maupun pengalaman kami yang masih sedikit. Walaupun sampai saat ini kami masih terus berjuang, tapi tak membuat kami patah semangat melakukan HS.. 😉
#Taufik: yang utama adalah kesediaan terus belajar dan bekerja keras mencari solusi atas masalah yg terjadi. Sebab, proses belajar HS itu terjadi sepanjang waktu, bukan hanya pada waktu persiapan saja. 🙂