Anak Panas Ibu Cemas

anak-sakitSudah 4 malam ini aku kurang tidur karena Duta demam. Malam pertama demam lumayan tinggi sampai aku sulit untuk memejamkan mata, karena bolak balik Duta bangun minta pipis, minta minum & memastikan badannya tidur di atas badanku.

Anehnya siang hari suhu tubuhnya membaik. Walau lebih lemas & rewel, tapi Duta masih bisa beraktivitas. Makan – minumnya juga bagus. Aku pikir Duta kena flu, tapi setelah kuperhatikan tidak terlihat tanda-tanda batuk atau pilek. Waktu aku tanya apa yang sakit, apakah kepalanya, tangannya, kakinya, perutnya. Ternyata kata Duta jawabnya perut. Tapi pup-nya bagus tidak ada masalah. Mas Aar bilang mungkin maksud Duta perutnya mual karena suhu tubuhnya naik.

Malamnya panas Duta kembali naik dan susah tidur. Akhirnya kami berikan Duta obat penurun panas. Duta tidur lebih tenang walau masih berkali-kali bangun. Begitu pula malam setelahnya, masih rewel. Sampai akhirnya kemarin aku benar-benar jadi panik karena demamnya yang stabil. Bagaimana kalau kena DB?

Aku gugling, mencari ciri-ciri Demam Berdarah dan kurang lebih seperti ini:

Ciri-ciri Demam DBD atau Demam Pelana Kuda:
Hari 1 – 3 Fase Demam Tinggi
Demam mendadak tinggi, dan disertai sakit kepala hebat, sakit di belakang mata, badan ngilu dan nyeri, serta mual/muntah, kadang disertai bercak merah di kulit.
Hari 4 – 5 Fase KRITIS
Fase demam turun drastic dan sering mengecoh seolah terjadi kesembuhan.
Namun inilah fase kritis kemungkinan terjadinya “Dengue Shock Syndrome”
Masa kritis
Prinsipnya, orang tua harus benar-benar menghitung hari, sejak kapan anaknya demam. Satu hari berarti satu hari penuh atau 24 jam setelah mulainya demam. Karena dengan begitu, bisa ditentukan kapan anak masuk dalam fase kritis yang merupakan momok mengerikan pada DBD. Pada DBD, demam biasanya akan turun setelah berlangsung 3-4 hari. Namun, justru pada saat demam turun anak dapat masuk ke masa kritis, atau sebaliknya sembuh tanpa komplikasi apapun.*

Belum lagi ternyata DB tidak selamanya keluar bercak. Jadi aku betul-betul bingung. Apalagi Duta habis cacar kan kemarin, jadi tubuhnya ya memang penuh bercak nyaris pudar karena cacar. Dan karena ini pengalaman pertama kami dengan gejala DB jadinya agak panik gimana gitu.

Rasanya sudah pengen bawa Duta ke rumah sakit untuk diperiksa. Tapi mas Aar bilang kalau DB itu belum ada obatnya. Jika dibawa ke rumah sakit dan positif DB pun penanganannya hanyalah diberi banyak minum/cairan & obat penurun demam. Kami bukan anti rumah sakit, tapi memang berusaha untuk bertahan pakai pengobatan non-medis jika masih bisa.

***

Hari ini berarti masuk hari ke-lima (semoga aku tidak salah hitung). Aku bersyukur Duta minumnya banyak dan bolak-balik ke kamar mandi. Karena salah satu ciri-ciri yang patut diwaspadai adalah jika anak jarang buang air kecil. Jika dalam 6 jam tidak buang air kecil maka itu tanda-tanda dehidrasi, sedang kalau anak sering buang air kecil berarti jumlah cairan yang diminum anak cukup.

Walau tidak seceria biasanya, tapi menurutku Duta masih cukup aktif. Dia masih bermain seperti biasa (hanya agak lebih mudah tersinggung). Tapi bagaimanapun kalau dari gugling, maka ini masuk masa-masa kritis. Tentu saja harapanku Duta masuk ke bagian yang tiba-tiba sembuh saja tanpa komplikasi. Mohon doanya yaaa..

Duta sudah bangun nih. See you around 🙂

*Sumber: Pengetahuan Bunda

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.