Aku percaya kalau ketekunan itu dibangun. Komitmen itu dibiasakan dalam keseharian.
Nggak usah anak-anak, aku saja yang sudah “dewasa” terkadang masih sulit menjaga konsistensi & komitmen. Hingga saat ini aku masih jatuh bangun untuk urusan konsistensi.
Untuk itu mulai dari beberapa bulan yang lalu aku menantang diriku berkomitmen membangun kebisaan hari dalam bentuk 100 days chart. Aku cukup menikmati prosesku mencoret hari demi hari, berusaha menang melawan diriku sendiri.
Mana kusangka, ternyata kebiasaan baik ini “menginspirasi” si kecil Duta.
Suatu malam, Duta mendatangiku dan bertanya “Ibu kok belum coret habitnya? Memang ibu kalah hari ini?” | “nggak kok, ibu belum coret aja” | “coret dong biar semangat. Duta juga semangat lihatnya”. Lalu aku iseng bertanya “Memang Duta mau juga?” | “Emang boleh bu? Duta mauuuuu”.
Lalu Tata juga bilang “Tata mauuuu”. Akhirnya malam itu aku mendesain beberapa desain 100 days chart untuk anak-anak & bapaknya. Yudhis membuat desainnya sendiri. Besoknya aku pergi ke percetakan digital dekat rumah dan mencetak semuanya, perjalananpun dimulai.
A photo posted by Mira Julia (@lalamirajulia) on
***
Ternyata, menjaga konsistensi itu tidak mudah. Tata kerap keteteran dan bapak Aar (yang sebenarnya agak sedikit aku bujuk untuk ikutan juga) ternyata tidak menyukai metode ini. Tapi Duta, dia tetap semangat melewati hari demi hari, sedikit demi sedikit.
Ketika aku berhasil menyelesaikan komitmen 100 hariku, Duta berkata kalau dia juga akan menjaga komitmennya hingga 100 hari. Dan ketika Duta betul-betul menjalankan komitmennya selama 100 hari, kami semua ikut bergembira.
Apa hadiah untuk komitmennya? Hadiah terbesar tentu saja perasaan bahagia kalau berhasil mengalahkan dirinya selama 100 hari. Walau ada hari-hari yang gagal, Duta tetap mencoba lagi. Ada juga hari dimana dari habitnya tidak bisa tercapai semua (misal 5 dari 7) maka tetap ada keringanan karena ini masih dalam proses kalau hari itu tidak dianggap gagal.
Hadiah berikutnya adalah jalan ke toko dekat rumah untuk membeli es krim. Sambil perjalanan pulang, Duta bilang kalau dia ingin melakukan 100 hari lagi. “Bu, Duta mau 100 hari lagi. Tapi sekarang ada tambahannya dong, kan naik level”. Kami lalu mencari desainnya bersama di freepik dan membuat tabel “100 days of new habit” yang baru
***
Dari perjalanan ini aku mendapat beberapa hal:
Yang pertama, aku semakin yakin bahwa anak itu meniru. Apapun kebiasaan yang ingin kita ajarkan kepada mereka akan lebih cepat mereka tangkap kalau kita melakukannya dahulu sepenuh hati daripada langsung menyuruh mereka.
Yang kedua, mulai dari hal yang sederhana. Walau kelihatannya “banyak” hal yang dilakukan Duta hari itu, tapi semuanya sebenarnya sudah mudah buatnya. Duta sudah biasa bangun sebelum jam 7, hanya saja masih kadang on and off. Hal baru yang kami tambahkan paling hanya dua hal, selebihnya memang sudah menjadi kebiasaan Duta. Jadi memang Duta akhirnya merasa kalau perjalanan ini “mudah”. Karena mudah, dia ingin lagi.
Yang ketiga, apresiasi keberhasilannya dan bersikap longgarlah kalau ada yang tidak sempurna. Bertekun dan membangun konsistensi adalah hal yang besar. Jika sikap hidup ini terbawa sampai besar, itu akan membuat hidupnya lebih berkualitas.
***
Kalau ada yang ingin mencoba boleh unduh versi PDFnya (ukuran A3) lalu isi dengan hal baru yang ingin dijaga komitmennya. Simpan (Save), lalu bawa ke tempat percetakan digital terdekat.
***
Untuk Anak yang lebih besar
Untuk kak Yudhis & kak Tata cukup Jadwal A4 saja, bisa langsung diprint di kertas A4 biasa.
Kalau untuk jadwal mingguan ini, aku mencetaknya di kertas A3 yang aku beri laminating supaya bisa dihapus di akhir minggu. Kalau Anda mencetak (print) sendiri di rumah, Anda bisa bawa ke tukang foto kopi terdekat dan minta dilaminating baru ditempel di tembok supaya bisa ditulis hapus dengan spidol papan tulis.
Unduh Printable
Silakan unduh materi di atas di halaman FREE PRINTABLE (pastikan dalam kondisi lagin, kalau belum jadi member silakan daftar gratis di sini) dalam Ruang Member RumahInspirasi. Di sana Anda juga bisa mengunduh materi2 gratis lainnya.
16 thoughts on “Membangun Kebiasaan Baik pada Anak”
Kereeeen printable schedulenya <3
Simple..tapi menantang bagi saya 🙂
Sangat menginspirasi, mbak Lala. Makasih banyak! 😊
terima kasih sangat membantu dalam membelajarkan masyarakat dan anak-anak
Mbak, edit text di freepix gimana ya? 🙂
keren mbak posting nya
trims
Terima kasih. Ini sangat menginspirasi dan membuat saya ingin meniru.
Mbak Lala, ijin copy dan adopsi ilmunya ya…very nice.
Silakan 🙂
bagus banget ilmunya, ijin download ya mba
Mba, izin bagi materinya ya. Semoga bisa bantu anak suka belajar dan disiplin soal waktu. Trims Mom.
Mba izin cetak jadwal waktunya ya, sangat bermanfaat
Izin juga untuk share file pdfnya. Suka sekali postingan menginspirasi seperti ini
Silakan
terimakasih banyak artikelnya sangat menginspirasi
nah bisa disesuaikan dengan target harian ya.
terima kasih Mbak Lala
terima kasih, sangat menginspirasinya mba Lala