Hari Minggu (10/04/2016) kemarin baru saja ditayangkan obrolan tentang “Bapak Rumah Tangga” di acara Kumpul Keluarga DAAI TV. Hadir dua pasangan sebagai narasumber, yaitu mas Ian (Rahdian) & mbak Nuni serta aku & Lala.
Kumpul Keluarga adalah salah satu mata acara di DAAI TV berupa bincang-bincang ringan tentang berbagai isu seputar keluarga dan rumah tangga. Acara “Kumpul Keluarga” DAAI TV yang dibawakan oleh host Augie Fantinus dan psikolog Jovita ini ditayangkan setiap hari Minggu pukul 19.00-20.00.
Menjadi Bapak Rumah Tangga?
Aku tidak tahu mengapa tema tentang “Bapak Rumah Tangga” ini dianggap layak untuk diangkat dalam perbincangan di TV. Sebelum mengisi acara di DAAI TV ini, aku juga diminta berbicara sebagai Bapak Rumah Tangga di Metro TV untuk membahas tentang maskulinitas.
Buatku, peran-peran dalam rumah tangga adalah fungsi dari kesepakatan suami-isteri. Setiap keluarga mencari bentuk paling sesuai untuk keluarganya berdasarkan nilai-nilai yang diyakininya.
Aku sendiri tak memiliki masalah untuk berbagi peran dengan isteri. Aku oke-oke saja mengerjakan pekerjaan-pekerjaan domestik yang secara tradisional biasanya menjadi tanggung jawab isteri, seperti mengurusi anak, mencuci, menyeterika, mengurusi rumah, dan lain-lain. Goalnya adalah kepentingan keluarga. Apalagi kami memutuskan anak-anak menjalani homeschooling yang menuntut keterlibatan aktif kami sebagai orangtua dalam proses pendampingan pendidikan mereka.
Tapping Bapak Rumah Tangga di DAAI TV
Acara yang ditayangkan di DAAI TV pada Minggu malam itu adalah hasil rekaman (tapping) yang berlangsung sebulan sebelumnya.
Setelah sempat kesasar karena terlambat mengambil jalur kiri saat berada di jalan tol Soekarno-Hatta, kami sampai di studio sekitar pukul 11.00. Aku datang bersama Lala dan Duta ke studio DAAI TV yang berada di kompleks Kantor Pusat Yayasan Buddha Tzu Chi di Tzu Chi Center, Jl. Pantai Indah Kapuk (PIK). Di sana sudah hadir mas Ian bersama mbak Nuni dan Kiran.
Kami kenal baik keluarga mas Ian sehingga Duta langsung main bersama Kiran. Ternyata, giliran kami untuk rekaman baru jatuh sekitar pukul 14.00 karena banyak rekaman yang dilakukan bergantian pada hari itu. Lumayan juga proses menunggunya, terutama untuk Duta & Kiran. Proses menunggu ini sekaligus juga menjadi pembelajaran untuk mengasah daya tahan mereka, walaupun tetap saja Duta agak rewel karena kelelahan, hehehe…
Anyway, proses rekamannya seru. Format acaranya ringan dan menarik, banyak game yang kami mainkan bersama secara spontan.
Bagi yang tidak sempat melihat tayangannya secara langsung, Anda bisa menonton rekamannya: