Kemarin siang (6 Maret 2015) aku diundang oleh Direktorat Pemberdayaan Informatika untuk menghadiri launching program #PemberdayaanInformatika di kantor Kemkominfo Jakarta.
Terus terang aku nyaris tidak bisa hadir karena undangan datang sehari menjelang acara, itu pun via WA dari grup finalis KNG 2013 & kemudian diikuti pesan personal dari mb Wilda. Sementara itu, aku ada jadwal rapat pekerjaan yang harus kuselesaikan. Seperti dalam perkiraanku, walau sudah pamit lebih awal dari rapat tetap saja aku terlambat sampai di kantor Kemkominfo.
Begitu aku sampai, aku disambut panitia dengan kalimat “Aduh mbak Mira, terima kasih ya kehadirannya. Maaf ruang di dalam penuh sekali jadi kemungkinan nggak dapat tempat duduk”… eeee…? Apa aku pulang aja ya. hahaha.. Habis gimana dong, kan nggak lucu juga kalau nggak dapet duduk.
Tapi akhirnya aku memutuskan tetap masuk dan setelah sempat celingukan kutemukan juga meja mb Wilda.
Padat sekali ruang Serbaguna Kemkominfo siang itu. Aku beruntung akhirnya bisa dapat kursi kosong dan duduk di sebelah mb Wilda. Lebih beruntung lagi karena ternyata di sebelah kiriku adalah ibu Laina Greene, founder dari G-ET-IT yang berfokus di teknologi hijau & komunikasi antar budaya. Juga dengan ibu Aura Rubio dari International Telecommunication Union untuk Asia & Pacific.
Yang menarik adalah ketika aku tak sengaja nyeletuk mengapa program pemerintah sebagus ini tidak diketahui masyarakat umum (seperti aku). Informasi dalam presentasi, brosur yang dibagikan, bahkan banner yang ada dalam ruangan tak memberikan informasi bagaimana cara terlibat dalam program ini. Celetukanku ternyata ditanggapi ibu Laina dengan menyatakan bahwa (sedihnya) itulah yang terjadi hampir di setiap pemerintahan di seluruh dunia. (ouch -_-)
Program #PemberdayaanInformatika Kemkominfo
Menurut informasi dari Kemkominfo, ada 3 (tiga) program #PemberdayaanInformatika yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat:
1. Kartini Next Generation Award (KNG Award).
#KNGAward adalah penghargaan bagi perempuan di seluruh Indonesia yang memanfaatkan TIK untuk mengedukasi, memberdayakan & meningkatkan taraf hidup baik untuk kepentingan pribadi atau masyarakat terutama kaum perempuan. KNG Award yang diadakan sejak tahun 2012 memiliki tema berbeda setiap tahunnya. Tahun lalu temanya adalah Woman as Agent of Change, tahun ini temanya adalah Woman as a Driver of Progress ditujukan untuk perempuan yang menjadikan TIK sebagai alat pendorong kemajuan dalam berbagai bidang.
Informasi & pendaftaran KNG Award 2015 bisa dilakukan di www.KartiniNextGeneration.web.id. Pendaftaran dibuka sejak 16 Februari 2015 dan akan ditutup 6 April 2015.
2. Duta Internet Cerdas, Kreatif & Produktif (CAKAP).
#CAKAP atau Duta Internet Cerdas, Kreatif & Produktif ditujukan bagi sosok generasi muda yang mampu memanfaatkan internet sebagai kegiatan yang produktif & positif. Informasi dapat dilihat di http://dutainternetcakap2015.ucontest.info. Pendaftaran dibuka tanggal 16 Maret hingga 13 Juni 2015. Finalis Duta Internet akan diikutkan dalam Bootcamp selama 3 hari untuk memperdalam pengetahuan tentang etika berinternet, kejahatan dunia maya, hukum dunia maya, pemanfaatan internet, teknik berkomunikasi, teknik presentasi & teknik menulis.
3. Indonesia ICT Award (INAICTA).
#INAICTA adalah ajang lomba cipta karya kreativitas & inovasi putra-putri bangsa di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terbesar di Indonesia. Kehadiran INAICTA diharapkan dapat memunculkan karya-karya kreatif para aktivis lokal di bidang TIK hingga mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri. INAICTA ke-9 di tahun 2015 dibuka pendaftarannya pada 9 Maret dan ditutup tanggal 7 Agustus 2015. Informasi & pendaftaran bisa dilihat di www.inaicta.web.id
Selain kegiatan di atas, Kemkominfo juga merencanakan mengadakan kegiatan:
1. Festival TIK untuk rakyat (FesTIK)
Program ini sudah diadakan sejak tiga tahun yang lalu. Program berskala nasional yang diadakan setiap tahun oleh Direktorat Pemberdayaan Informatika bekerjasama dengan Relawan TIK, Pemda & Komunitas TIK. Progam ini bertujuan untuk mendekatkan masyarakat ke dunia TIK & diharapkan dapat menjadi ajang kolaborasi komunitas TIK dengan pemerintah, akademisi dan dunia usaha guna menciptakan sinergi dalam mencari solusi permasalahan di bidang TIK.
2. Festival Desa TIK (DesTIKa)
Festival TIK untuk rakyat pedesaan menjadi acara puncak silaturahmi para penggiat pemberdaya desa dengan pemerintah, bertujuan agar dapat menggerakkan partisipasi komunitas desa untuk membangun desa melalui pemanfaatan TIK.
Sayangnya sampai akhir acara tidak ada informasi yang bisa didapat bagaimana caranya masyarakat luas bisa terlibat dalam kegiatan tersebut. Bahkan di pers release yang dibagikan oleh pihak Menkominfo juga tidak memberikan informasi kemana kami sebagai masyarakat bisa ikut terlibat.
***
Digital Hero Indonesia
Dalam kesempatan ini Kemkominfo juga memperkenalkan Digital Hero Indonesia (DIGIRO) sebuah film animasi tentang pemanfaatan internet secara cerdas, kreatif & produktif yang katanya bisa dinikmati di youtube. Tapi sampai menjelang aku menuliskan artikel ini, aku coba googling & cari di Youtube langsung dengan kata kunci DIGIRO, Digital Hero Indonesia, DIGIRO Indonesia, dan kata kunci sejenis lainnya tapi tidak menemukan apapun. Di situs resmi Kemkominfo pun tak ada informasinya. Nah di sini aku benar-benar merasa resah.
***
Selama acara launching, aku sebenarnya tak sabar ingin bertanya mengapa Kemkominfo melewatkan titik-titik yang penting dalam penyebaran informasi program kepada masyarakat luas? Tak ada informasi yang memadai dan jelas di website, media sosial yang aktif, serta materi komunikasi visual (banner, brosur dll).
Rasanya sayang sekali sebuah launching ramai yang dihadiri banyak media massa, tapi tidak memberikan informasi yang penting bagi siapapun yang tertarik. Kemarin ketika aku mengunggah foto acara ini di Facebook, aku langsung menerima beberapa inbox yang menanyakan bagaimana cara agar bisa terlibat dalam acara Kemkominfo di atas. Padahal aku sudah memberikan tautan ke mana bisa mencari informasi, ternyata setelah aku cek memang informasi dalam web tidak jelas dan membingungkan orang yang ingin terlibat. Sayang banget kan?
Ternyata keresahan ini tidak kurasakan sendiri, ketika sesi tanya jawab ada mb Moza Pramita yang maju dan menyampaikan pertanyaan persiiis banget seperti apa yang ada dalam hatiku. Aaah, leganya nggak merasa gundah sendirian. Semoga Kemkominfo bisa menerima masukan tersebut dan secepatnya memperbaiki pola komunikasinya ke masyarakat agar program-program yang sudah direncanakan betul-betul bisa dinikmati masyarakat Indonesia secara luas.
***
Secara pribadi aku bahagia di acara ini karena berkesempatan ngobrol dan makan satu meja dengan ibu Dewi Motik. Ternyata beliau orangnya asyik dengan sense of humor yang tinggi.
Aku juga seneeeng banget ketemu langsung dengan mb Moza Pramita yang cantik, cerdas & ceplas-ceplos (4C dong.. xixixi). Coba Kemkominfo menggandeng orang seperti mb Moza untuk duduk bareng dan merancang strategi komunikasi agar program Kemkominfo bisa betul-betul sampai ke masyarakat seperti harapan kita semua. Seperti kata ibu Dewi Motik kemarin “Kemkominfo bagusnya menggandeng generasi 1-2-3 yang melek digital agar setiap programnya bisa menyebar cepat melalui dunia maya”.
2 thoughts on “Indonesia Melek Digital”
min apa benar untuk tahun 2015 pendaftaran INAICTA diadakan tanggal 9 maret – 7 Agustus 2015 ? Tetapi di web ataupun di sosmed masih belum ada berita apapun.
Terima Kasih
Kami tak punya informasinya mas