“Pagi ini Ibu mau ke pasar bersama kak Yudhis. Jadi Bapak yang menyiapkan sarapan, ya?” kata Lala pagi itu. Lala sudah menyiapkan bahan-bahan untuk membuat nasi goreng di meja. Ada ayam dan wortel yang dipotong kecil-kecil.
“Oke!” aku mengangguk. Suaranya mantap, tapi sebenarnya hatiku dag dig dug. Bisa nggak ya? haha.
Lala kemudian memberi petunjuk step-by-step proses membuat nasi goreng. Tapi mungkin melihat mukaku yang tidak terlalu meyakinkan, Tata yang sedang main komputer dipanggil, hehehe..
“Nah, pertama-tama goreng kerupuknya. Kalau sudah, sisakan minyak secukupnya kemudian goreng telurnya. Telurnya di-scramble ya? Kalau sudah ditaruh di piring,” petunjuk Lala kepada Tata. Aku ikut mendengarkan dan menyimaknya. Aku tahu yang mengerjakan nanti pasti aku. Tapi prosesnya pasti lebih mudah karena karena ada Tata yang membantu.
“Oke, bu. Aku mengerti,” jawab Tata.
“Setelah itu, sisakan minyak goreng sekitar dua sendok makan. Lalu masukkan bawang putih yang sudah di-geprak dan potong-potong kecil. Goreng sampai wangi, setelah itu masukkan ayam suwir, baru setelah itu wortel, baru terakhir nasi. Lalu, bumbuin dengan garam, satu sendok kecil gula, dan totole.”
Tata menyimak baik-baik petunjuk ibunya. Aku juga berusaha menghafal langkah untuk memasak nasi goreng.
Begitu Lala berangkat ke pasar bersama Yudhis, aku langsung menyelesaikan potongan wortel yang sudah hampir selesai. Tata langsung ke dapur menyiapkan wajan dan peralatan menggoreng.
“Pak, tolong tuangin minyak goreng donk,” kata Tata kepadaku. “Aku agak susah masukinnya.”
“Kamu mau goreng kerupuk, Ta?” tanyaku sambil menuang minyak goreng dan menyalakan api kompor.
“Bapak aja dulu,” jawab Tata.
Sambil menemani aku menggoreng kerupuk dan telor, Tata terus beredar. Dia menyiapkan nasi putih yang akan digoreng. Bahkan, Tata sempat ikut menggoreng kerupuk setelah melihat bahwa proses itu tak sulit dan tak berbahaya.

***
Senang memasak bersama Tata. Dia sangat ringan tangan dan terus mengajak mengobrol sepanjang proses memasak. Kalau ada hal yang menurutnya bisa dilakukannya, dia langsung aktif dan mencobanya.
Usai nasi goreng siap, Tata dengan cekatan langsung menyiapkan piring di meja makan. Kami pun sarapan bertiga bersama Abby.
Senang melihat Tata belajar memasak nasi goreng. Eh, maksudku senang akhirnya aku bisa bikin nasi goreng untuk sarapan anak-anak. Rasanya lumayan saja. Terbukti langsung habis tak bersisa, hehehe 🙂