Hari ini (Selasa, 21/12/2010) aku mendapat kesempatan belajar yang luar biasa dengan mengikuti Lokakarya Foresight tentang “Masa Depan Internet, Media Sosial, dan Komunitas Masyarakat Sipil Indonesia”.
Acara ini dihadiri oleh teman-teman penggerak masyarakat sipil (LSM/NGO) dari mana-mana. Ada kang Gustaff dari Common Room, mbak Rini dari Satu Dunia, mas Blontank dari Komunitas Blogger Solo, mas Agus dari Air Putih, teh Tarlen dari Tobucil, mas Donny, Aquino, dan lain-lain.
**
Lokakarya ini merupakan bagian akhir dari rangkaian kegiatan penelitian mengenai Internet dengan tema sama yang dilakukan oleh mas Yanuar Nugroho (Universitas Manchester) dan mbak Shita Laksmi (Hivos). Intinya adalah membicarakan tentang masa depan Internet dan masyarakat sipil di Indonesia.
Selain materi pembicaraan yang luar biasa menarik karena dipenuhi sharing pengalaman riil teman-teman di lapangan, lokakarya ini menggunakan metode foresight, yang buatku adalah sesuatu yang baru.
Berbeda dengan pendekatan umum yang biasanya menggunakan metode prakiraan (forecast), metode yang digunakan adalah foresight. Perbedaan yang mendasar dari dua metode itu, kalau forecast adalah membuat regresi dari masa lalu ke masa depan. Sementara foresight lebih bersikap aktif, bagaimana membentuk/mempengaruhi masa depan.
Ada beberapa sesi yang dilakukan dalam foresight:
1. Horizon Scanning
Prinsip dasar dari horizon scanning adalah memaparkan fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Dalam lokakarya hari ini, sesi ini digunakan untuk menjawab pertanyaan: hal-hal apa dalam penggunaan Internet di komunitas masyarakat sipil yang teramati di sektor di mana Anda bekerja?
2. Trends and Drivers
Sesi ini mengidentifikasi trends (kecenderungan) berdasarkan hal-hal faktual yang teramati dan terumuskan dalam sesi sebelumnya. Setelah itu, dilakukan identifikasi drivers (penggerak) dari trend tersebut yang dikelompokkan menurut STEEPV (social, technological, economics, environment, politics, and values). Drivers tersebut diurutkan berdasarkan yang paling mempengaruhi/menggerakkan.
3. Creating Scenarios for the Future
Inilah bagian yang menarik dari sesi foresight karena seluruh peserta harus menentukan dua driver utama yang menjadi poros penyusunan “plausible scenarios”.Proses ini menghasilkan diagram kartesius yang berisi 4 kuadran. Setiap kuadran diidentifikasi karakteristik dasarnya. Dan inilah yang menjadi dasar penyusunan skenario dan strategi kegiatan masyarakat sipil.
**
Sesi lokakarya ini selesai. Senang rasanya belajar dan mendapat ilmu yang sangat banyak dari mas Yanuar, mbak Shita, dan teman-teman aktivis LSM. Juga, belajar tentang metode baru dalam perencanaan kebijakan. Apalagi, mas Yanuar mas Yanuar berjanji akan membuat lokakarya lanjutan mengenai metode foresight dalam kesempatan lain.