Saat ini adalah hari-hari pertama homeschooling Abby di rumah. Kami sedang mencari pola bagaimana proses belajar terbaik yang paling sesuai untuk Abby.
Untuk memulai homeschooling Abby, kami mengawalinya dengan kesepakatan bersama Dimas (kakak tertua Abby). Kami ingin memastikan bahwa Abby dan keluarga memang ingin homeschooling. Selain itu, kami juga ingin menjajagi ekspektasi terhadap Abby.
Dalam diskusi dengan Dimas, kami sharing tentang homeschooling; khususnya tentang legalitas beserta konsekuensi-konsekuensi yang menyertainya. Juga, tentang dua “aliran” homeschooling, yaitu homeschooling komunitas dan homeschooling tunggal (mandiri). Pilihan-pilihan ini perlu diketahui dan ditetapkan di awal karena akan sangat mempengaruhi penyelenggaraan homeschooling, baik dalam proses belajar, materi belajar, pengaturan waktu, serta biaya.
Dalam proses diskusi ini, kami sepakat untuk membuatkan blog untuk Abby sebagai sarana komunikasi dengan keluarga mengenai kegiatan belajar Abby dan tentu saja sebagai alat dokumentasi portofolio Abby.
Salah satu kesepakatan kami adalah Abby harus turun dari kamarnya dan berada di lantai satu bersama kami sejak pagi hingga makan siang. Itulah cara awal untuk membuat Abby berkomitmen dengan proses belajarnya dan memisahkan dia sementara dengan komputer dan game.
Sebagai ilustrasi sedikit, Abby ini memiliki minat yang agak fokus, yaitu menggambar dan bermain game. Di luar itu, minatnya relatif rendah, apalagi di bidang matematika dan pelajaran2 yang biasanya dipelajari di sekolah. Sementara itu, harapan keluarga tentu saja masih seputar sekolah/ijazah seperti sekolah pada umumnya.
**
Hari pertama, kami mengawali homeschooling Abby dengan kegiatan yang paling menjadi minatnya, yaitu menggambar. Kami minta Abby untuk menggambar sesuai keinginannya.
Diantara jadwal itu, Abby memilih nama blognya dan melihat kami menyiapkan blog untuknya (membeli domain dan hosting).
Usai menggambar, kami bermain mencari letak negara (geografi) menggunakan bola dunia (globe) yang kebetulan baru saja ditemukan usai beres-beres gudang. Kegiatan ini kami pilih karena praktis (memanfaatkan yang sudah ada) dan menyenangkan. Kegiatan ini kami lakukan bersama Yudhis dan Tata.
Setelah itu, kami mulai belajar matematika menggunakan jari tangan yang digunakan dalam metode Gasing. Aku memilih untuk mengulangi proses belajar matematika ini dari awal dan dengan metode permainan agar tak menakutkan buat Abby.
Sudah. Selesai. Hanya itu kegiatan homeschooling Abby di hari pertama. Usai belajar dan makan siang bersama (yang diawali dengan tugas anak2 untuk menata meja makan), Abby naik ke kamarnya di atas dan tak turun lagi sampai malam.
Hari kedua, aku pergi bersama Yudhis sejak pagi. Jadi, Abby belajar bersama Lala dan Tata. Kegiatan yang dilakukan Abby adalah menggambar dan belajar memasukkan gambarnya ke blog.
**
Beginilah cara kami memulai homeschooling. Yang penting adalah memulai kegiatan dan membuat kegiatan belajar menyenangkan, baik buat anak sekaligus tak membebani kita. Sambil berjalan, proses pencarian model dan adjusment terus dilakukan.
8 thoughts on “Memulai homeschooling Abby”
kayaknya Abby punya kecerdasan SPASIAL dan juga INTRAPERSONAL….
Kelihatannya begitu mbak. Kemampuan visual & spasialnya kuat, seperti orangtua dan kakak-kakaknya 🙂
boleh liat blognya abby mas aar 🙂
Link blognya ada di artikel di atas mbak. Namanya http://duniaabby.com 🙂
Ass.Wr.Wb, Salam kenal Pak,
Viant
Bekasi
saya terperanjat dan takjub skali melihat perkembangan putra-putri ibu Lala.smpi sekarang saya msh bingung memberi formula apa utk kedua buah hati saya.pd dasarnya mereka anak2 yg cerdas & cpt menerima pelajaran.tetapi nilai mereka tdk maksimal d sekolah.jika diajarkan di rmh barulah mereka mengerti.sy smpi bingung di sekolah di ajarkan apa ?.sdh lama sy berfikir utk memberi mereka homeschooling tp sy bingung utk mereka mendpt ijazah nya bgmna ?.mhn bantuan nya bu/pak.tks.salam hangat.ASRI.Jakarta Barat.
Mbak Asri, ijazah anak HS biasanya Paket A, B, C. Ijazah itu bisa digunakan untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Alternatifnya adalah Ujian Internasional seperti Cambridge IGCSE.