fbpx
(c) www.smartkidspublishing.com

Toilet Training

(c) www.smartkidspublishing.comToilet training menjadi salah satu fase penting dalam perkembangan kemandirian anak. Anak yang sudah mampu buang air sendiri berarti sudah memiliki tingkat kemandirian yang tinggi.

Proses toilet training tiap anak berbeda. Kondisi lingkungan pada saat anak itu berproses (menurutku) sangat berpengaruh. Demikian pula yang dialami Yudhis dan Tata. Waktu Yudhis kecil, usia 2-4 tahun, kami sekeluarga sering travelling sehingga dia memakai pampers sampai usia cukup besar, sekitar usia 4 tahun. Begitu lepas pampers dia langsung sudah bisa buang air sendiri. Mungkin sebenarnya sudah sejak kecil dia bisa lepas pampers, tapi karena kami sering bepergian, jadi aku tidak punya keleluasaan melatihnya buang air sendiri.

Berbeda dengan Tata yang masa kecilnya banyak di rumah. Sebelum usia 2 tahun dia sudah lepas pampers sama sekali. Dan sejak ulang tahunnya yang ke 5 dia mulai buang air besar sendiri.

Ada banyak pendapat mengenai proses toilet training ini, ada yang memulainya sangat dini sehingga kadang anaknya menangis karena tidak mau buang air di kamar mandi, tapi ada yang asik2 saja dan terus memakaikan pampers kepada anaknya hingga anak itu besar (usia sekolah dasar) karena nggak mau repot.

Setelah kuingat-ingat ternyata aku tidak dua-duanya. Aku tidak pernah membelikan anakku tempat pup khusus atau alas toilet kecil untuk proses training anak-anakku. Apa aku terlalu cuek ya?? Rasanya tidak juga. Kami (aku dan mas Aar) tetap melatih anak untuk buang air sendiri tapi dengan cara sangat ringan, yaitu mengikuti anak.

Alih2 memaksanya untuk buang air mandiri, aku hanya membuat cerita2 kecil kepada mereka tentang “asiknya bisa pup sendiri”, tentang putri “dutila” yang tidak bisa menahan kentut dan buang air, dll

Cerita2 itu ternyata cukup efektif (terutama untuk Tata) yang akhirnya mau cepat-cepat lepas dari pampersnya.

Sekarang Duta sudah 1.5 tahun, mungkin sudah waktunya cerita2 toilet training ini kuberikan kepadanya. siapa tahu dia bisa mengikuti jejak Tata yang cepat mandiri.. ^_^

3 thoughts on “Toilet Training”

    1. hehehe… mbak Mila, ceritanya sih sederhana aja, tentang seorang Putri cantik bernama Dutila yang sulit menahan buang angin dan buang air. Yang seru itu cara menceritakannya (*pakai aneka gaya dan aksi*) jadi susah kalau diceritakan secara tertulis.. hehehe. Ngarang sendiri aja mbak, dari pengalaman saya, anak-anak lebih senang kalau saya bercerita cerita-cerita karangan saya sendiri dibandingkan dari buku. ^_^

  1. Waaahh ini menginspirasi sekaliii..
    Aku lg susah bgt nih ngajarin anakku toilet training..
    Anaknya susah bgt diajak ke kamar mandi.. Huhuhu..

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.