fbpx

Tahap Psikososial 1: Bayi Belajar Mempercayai

Tahap perkembangan anak yang pertama menurut teori psikososial Erik Erikson terjadi pada usia bayi hingga sekitar 18 bulan.

Menurut Erikson, ini adalah periode terpenting dalam kehidupan anak karena pada periode ini anak/bayi membentuk pandangan mereka tentang dunia serta kepribadian mereka secara keseluruhan.

Menurut teori perkembangan psikososial Erikson, ada 8 (delapan) tahap perkembangan manusia yang berjalan seumur hidup. Pada setiap tahap, orang menghadapi konflik dan tantangan yang berdampak pada pertumbuhan kapasitas psikososial: apakah dia mendapatkan peneguhan psikologis atau mengalami kemunduran dan masalah psikologis sesuai tahapannya.

Membangun Kepercayaan (Trust)

Fase pertama perkembangan bayi ini disebut fase membangun kepercayaan (trust). Jika gagal, anak akan tidak percaya pada sekitarnya (mistrust). Tantangan pada fase ini adalah trust vs. mistrust.

Pada periode setelah lahir, bayi hampir sepenuhnya tergantung pada ibu dan pengasuhnya. Apapun yang dilakukan Ibu/pengasuh akan berdampak besar pada kualitas kesehatan fisik dan psikologis bayi karena kapasitas bayi untuk merespon masih sangat terbatas.

Erikson percaya bahwa pola awal kepercayaan membantu anak-anak membangun dasar kepercayaan yang kuat yang penting untuk perkembangan sosial dan emosional mereka.

Jika seorang anak bisa mempercayai sekitarnya, mereka akan merasa aman dan tenteram di dunia.

Cara Membangun Rasa Aman dan Kepercayaan

Cara utama yang dapat dilakukan orangtua untuk membangun kepercayaan dengan bayi adalah dengan merespons ketika mereka mencoba berkomunikasi. Karena bayi belum bisa menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan diri, mereka menggunakan tangisan sebagai sarana berkomunikasi.

Tangisan bayi merupakan pesan kepada orangtua bahwa mereka membutuhkan sesuatu, misalnya: makanan/minuman karena mereka lapar/haus, kasih sayang karena merasa merasa gelisah/tidak nyaman/lelah, penanganan karena ada yang sakit, dan sebagainya.

Ketika bayi semakin besar, mereka tak hanya berkomunikasi dengan tangisan, tapi juga menggunakan ekspresi non verbal seperti senyum, tawa, gerak tubuh, dan sebagainya.

Jadi, kunci penting untuk membangun kepercayaan adalah mengenal gaya komunikasi bayi Anda dan membangun koneksi dengannya. Perhatikan dan tanggapi sinyal-sinyal dari bayi: tangisan, gerakan tubuh, bisikan, atau bahkan kata-kata.

Jika bayi tahu bahwa Anda merespon mereka dan memenuhi kebutuhan mereka, itu akan membantu mereka untuk mempercayai Anda dan dunia sekitarnya.

Dengan merespons tangisan bayi dan komunikasi bayi Anda dengan cepat dan tepat, Anda sedang membangun fondasi kepercayaan.

Jika Anak Mempercayai Sekitar

Jika bayi merasa aman dan belajar mempercayai pengasuh di masa bayi, mereka akan merasa aman. Rasa aman itu akan membuat mereka berani mencoba mengeksplorasi dunia sekitarnya.

Rasa aman dan percaya itu juga membuat anak bisa membentuk hubungan saling percaya dengan orang lain sepanjang hidup mereka.

Jika Anak Tidak Percaya pada Sekitar

Ketidakpercayaan dapat menyebabkan anak menjadi takut, bingung, dan cemas. Kondisi psikologis ini dapat membuat mereka sulit untuk membangun hubungan yang sehat. Dalam jangka panjang, kondisi mental ini dapat menyebabkan dukungan sosial yang buruk, isolasi, dan kesepian .

 

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.