Kamis (02/08/2012), kami kedatangan tamu beberapa keluarga homeschooling, lengkap bersama anak-anaknya. Anak-anak bermain dan berkegiatan bersama, orangtua ngobrol dan membangun ikatan pertemanan keluarga.
Kegiatan ini bersifat informal dan tidak terstruktur. Yang penting anak-anak ketemuan. Yang penting orangtua mengobrol santai.
Ada 6 keluarga yang hadir, termasuk mbak Dinar yang datang dari Ciledug diantarkan mas Tito sambil berangkat ke kantor.
Karena kebetulan ada Eyang Putri di rumah, hari ini anak-anak mendapat kesempatan belajar bersama Eyang Putri. Mereka belajar menulis dari Eyang Putri yang merupakan sosok senior di dunia pers dan tulis-menulis. Dengan sabar Eyang Putri mengajar dan membimbing anak-anak, juga mengajak anak-anak bermain tepuk-tangan.
Setelah “belajar” bersama Eyang Putri, anak-anak kemudian bermain magnet, lomba mendorong magnet hingga sampai garis finish. Di luar kegiatan itu, anak-anak bebas bermain apa saja yang mereka inginkan; mengobrol, bermain balok, berlarian, bermain peran, dan sebagainya.
Sementara anak-anak bermain, para ibu-ibu mengobrol kesana-kemari. Hari ini kebetulan ada mbak Wiwiet yang sudah janjian dengan mbak Bibi Jinnat untuk bekam. Jadilah, ibu-ibu konsultasi kesehatan sambil mengobrol panjang lebar di kamar.
Acara ini betul-betul santai. Siang hari, mbak Bibi pamit untuk acara lain. Yang tertinggal meneruskan obrolan di meja makan. Sementara anak-anak sibuk dengan kegiatan diantara mereka.
***
Kegiatan-kegiatan seperti ini adalah salah satu contoh sosialisasi teman sebaya anak homeschooling. Kegiatan informal, bermain dan berkegiatan bersama, kencan keluarga, persahabatan antar-keluarga. Bentuknya memang berbeda dari anak sekolah.
Apakah sosialisasi semacam ini lebih baik atau lebih buruk dibandingkan anak sekolah?
Jawabannya: kami menikmatinya.
1 thought on “Sosialisasi Anak-anak Homeschooling”
yah, aku ketinggalan… aku baru mau pulkot (pulang kota) hehe tgl 30 in mba’ hehehe… Pengen kenalan dan bertemu bapak dan ibu hebat ini…