Social-emotional learning (SEL) adalah sebuah metodologi yang mendidik siswa semua umur mengenal dan mengelola emosinya dengan lebih baik yang bisa menjadi pondasi empati dan keterampilan sosial.
Pendekatan SEL sering digunakan untuk melengkapi kerangka keterampilan abad 21 (Framework of 21st Skills) yang dikembangkan oleh World Economic Forum (WEF).
Apa itu Social-Emotional Learning (SEL)
Social-Emotional Learning (SEL) adalah kerangka penting di mana orang-orang dari segala usia memperoleh keterampilan dalam bekerja menuju tujuan unik mereka sendiri, memahami dan mengelola emosi mereka, memelihara hubungan positif, membuat pilihan berdasarkan informasi, dan merasakan serta menunjukkan empati. Belajar Social-Emotional Learning (SEL) memberi pembelajar dan orang muda kemampuan yang dibutuhkan untuk berhasil dalam hidup, baik di dalam pendidikan mereka maupun di luar pendidikan.
Social-Emotional Learning (SEL) dapat membantu semua orang muda dan dewasa berkembang secara pribadi dan akademis, mengembangkan dan memelihara hubungan positif, menjadi pembelajar seumur hidup, dan berkontribusi pada dunia yang lebih peduli dan adil.
Mengapa Social-Emotional Learning (SEL) Penting?
Berbagai penelitian yang berfokus pada dampak pengembangan keterampilan sosial-emosional menunjukkan bahwa keterampilan ini tidak hanya membantu pembelajar secara dramatis meningkatkan kesehatan mental dan fisik dan hubungan keluarga, tetapi juga secara signifikan mengurangi perilaku bermasalah dan kenakalan siswa.
Sebuah studi tahun 2009 yang berfokus pada anak-anak berusia 4 hingga 14 tahun mengungkapkan bahwa memperkenalkan Social-Emotional Learning (SEL) membuat anak-anak lebih mampu mengelola perilaku mereka dengan lebih baik dan oleh karena itu memiliki interaksi sosial yang lebih positif dengan pembelajar lain.
Sebuah studi tahun 2015 terhadap 705 siswa di sekolah yang digambarkan sebagai ‘berisiko tinggi’ menunjukkan bahwa menggunakan Social-Emotional Learning (SEL) di awal perkembangan adalah ‘pendekatan yang menjanjikan’ untuk meningkatkan kecakapan akademik di bidang-bidang seperti membaca, menulis, dan matematika.
Sebuah studi tahun 2012 menunjukkan bahwa secara eksplisit mengajarkan keterampilan anak-anak dalam Social-Emotional Learning (SEL) menghasilkan pengurangan yang signifikan dalam perilaku bermasalah.
Apa Manfaat Social-Emotional Learning (Sel) Dan Siapa Yang Dapat Mengambil Manfaat Darinya?
Social-Emotional Learning (SEL) bermanfaat dalam banyak aspek kehidupan anak. Keterampilan sosial yang dipelajari anak dalam SEL bermanfaat dalam berbagai situasi:
- Sekolah/Sekolah rumah
- Keluarga
- Komunitas
Sekolah/Sekolah rumah
Social-Emotional Learning (SEL) mendukung siswa karena mengajari mereka tentang keterampilan emosional dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Buah manisnya, lingkungan belajar di sekolah menjadi lebih harmonis dan produktif. Siswa menjadi bahagia dan sehat. Penelitian menunjukkan bahwa pembelajar yang bahagia dan sehat memiliki prestasi yang jauh lebih baik secara akademis dan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk memerlukan tindakan disipliner atau intervensi.
Keluarga
Pembelajaran SEL membuat anak-anak dan orang dewasa memiliki hubungan keluarga yang positif.
SEL dapat membantu orangtua mengembangkan ikatan yang lebih kuat dengan anak-anaknya. SEL dapat meningkatkan hubungan yang positif.
Komunitas
SEL bermanfaat meningkatkan kualitas hubungan sosial antar-individu dan di komunitas. Dalam pengajaran SEL, anak-anak belajar berempati dengan orang lain.
Keterampilan-keterampilan Social-Emotional Learning (SEL)
Ada 5 area utama Social-Emotional Learning (SEL):
- Kesadaran diri (self awareness)
- Manajemen diri (self management)
- Kesadaran sosial (social awareness)
- Keterampilan hubungan (relationship skills)
- Pengambilan keputusan
Kesadaran diri
SEL mengajarkan kepada anak untuk lebih mengenal dirinya, emosinya, dan hal-hal terkait persepsinya terhadap sekitar. Dengan lebih mengenal diri, anak menjadi lebih percaya diri dan memiliki citra diri lebih positif.
Manajemen diri
Melalui SEL, anak-anak akan lebih memahami pentingnya meningkatkan keterampilan manajemen diri, terutama yang berkaitan dengan motivasi intrinsik, manajemen emosional, dan menetapkan tujuan pribadi.
Kesadaran sosial
Pembelajaran sosial-emosional mengajarkan anak kesadaran sosial pada hubungan pribadi, dan lingkup masyarakat yang lebih luas. Anak belajar untuk memperlakukan orang lain sebagaimana dirinya ingin diperlakukan.
Keterampilan hubungan
Melalui keterampilan SEL, anak belajar strategi untuk resolusi konflik. SEL juga mengajarkan kesadaran akan kebutuhan orang lain sebagai bagian integral untuk membangun hubungan positif.
Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
Melalui SEL, anak diajari bahwa membuat keputusan dapat mempengaruhi setiap aspek kehidupan mereka (sosial, emosional, fisik, dan intelektual). Anak perlu belajar membuat keputusan yang baik dalam kesehariannya.