Salah satu kunci penting dalam pelaksanaan homeschooling adalah kesediaan orangtua untuk berjejaring secara luas.
Mengapa?
Agar peluang-peluang kegiatan dan pembelajaran anak bisa beragam, tak hanya tergantung pada kapasitas orangtua dan keluarganya saja.
***

Kami mendapatkan berkah dari proses jejaring ini saat Tata mendapatkan tawaran untuk mengikuti BioBlitz.
BioBlitz adalah petualangan sains untuk mendokumentasikan keanekaragaman hayati di area tertentu dalam waktu singkat. Bioblitz merupakan sebuah inisiatif global untuk edukasi tentang lingkungan.
Biasanya, Bioblitz diselenggarakan dengan dukungan National Geographic.
***
Tantangan yang kami hadapi dalam Bioblitz 2017 adalah jadwal kegiatannya mepet sekali dengan kegiatan OASE Eksplorasi 2017. Kegiatan OASEksplorasi baru selesai hari Kamis (2/11), sementara kegiatan BioBlitz dimulai hari Jumat (3/11). Selain itu, perubahan kondisi dari pulau yang panas ke gunung yang dingin membutuhkan daya adaptasi yang baik untuk anak-anak.
Tapi Tata memutuskan untuk mengikuti kegiatan Bioblitz ini bersama beberapa teman homeschoolingnya dari Klub Oase.
Hanya istirahat semalam usai melakukan kegiatan OASEksplorasi selama 4 hari di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu; Tata (13 tahun) harus sudah melanjutkan petualangannya dengan mengikuti Bioblitz selama 3 hari di Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
***
Bioblitz 2017 di Indonesia diselenggarakan oleh Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB, bekerjasama dengan Javan Gibbon Research & Conservation Project dan Sekala Petualang, serta didukung oleh National Geographic. Bioblitz 2017 diselenggarakan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak tanggal 3-5 November 2017.

Selama eksplorasi Bioblitz, anak-anak mengekplorasi dan menjelajah hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak untuk mengamati satwa dan tumbuhan.
Selain itu, mereka melakukan pengamatan malam dengan menjelajah hutan di malam hari untuk mengamati satwa reptil dan amphibi. Anak-anak belajar mendokumentaikan temuan lapangan melalui foto, sketsa, dan cerita perjalanan. Juga, anak-anak belajar mengindentifikasi untuk mengetahui jenis satwa atau tumbuhan yang ditemukan