“Pak, boweh bikin Jewwi?” kemarin sore tiba-tiba Duta mendatangiku yang sedang bekerja di depan komputer.
“Boleh,” jawabku sambil menganggukkan kepala.
“Howe..!” Duta langsung berteriak gembira sambil meloncat-loncat. Dengan gembira dia berteriak dan memaksa Tata yang sedang menonton TV untuk membuat Jelly.
“Tata…Tata… kita bikin Jewwi!” Duta menarik tangan Tata keluar kamar.
Tata yang baik meladeni ajakan adiknya. “Boleh,” katanya.
***
Kedua kakak-beradik langsung menuju dapur. Tata sudah hafal langkah-langkah membuat Jelly karena sudah sering melakukannya. Awalnya kami selalu menemani Tata, tapi sekarang Tata sudah bisa mengerjakannya sendiri semua.
Dikuntit Duta, Tata membuka lemari dan mengambil sachet Jelly cokelet. Kemudian dia mengambil gula, panci, dan menyiapkan dua wadah sebagai tempat Jelly. Karena wadah Jelly agak kotor, Tata berinisiatif mencucinya.
Sementara Tata menyiapkan semua bahan dan alat untuk membuat Jelly, Duta heboh dan mondar-mandir sendiri.
“Duta help!” kata Duta saat dia melihat Tata mulai bekerja. Duta membantu menuang bubuk Jelly ke dalam panci saat Tata menakar gula untuk dicampur. Setelah mengukur air dan mencampurnya, Jelly sudah siap untuk dimasak.
Tata meletakkan panci di atas kompor kemudian menyalakan api. Dia kemudian mengambil kursi kecil untuk membantunya berdiri agar lebih mudah mengaduk Jelly.
Sambil menunggu kakak Tata memasak Jelly, Duta lompat-lompat dan berlarian dengan bahagia. Sebentar-sebentar dia mendatangi Tata dan bertanya “Sudah Tata?” yang dijawab dengan kesal oleh Tata “Belum!”
Saat Jelly sudah mendidih dan siap dituang, biasanya Tata memanggilku untu menuangkan Jelly panas ke wadah yang sudah disiapkan. Tapi kali ini Tata mencoba melakukannya sendiri. Tangannya semakin kuat dan kini dia bisa menuang Jelly itu ke dalam dua wadah yang disiapkan.
Duta pun tak kalah heboh. Melihat kakaknya sudah menuang Jelly ke wadahnya, dia lari dan lapor ke ibunya. “Ada dua Chocolate Jelly!” kata Duta dengan logat bulenya.
Nah, lalu tibalah saat yang dinanti. Jelly sudah dituangkan. Dan sekarang adalah waktunya mencolek Jelly kering yang tersisa dan lengket di panci. Party time! hehehe…
***
Duta tahu bahwa proses membuat Jelly itu masih belum selesai. Setelah Jelly dimasukkan freezer, Duta mendatangi ibu Lala dan minta agar timer disetting 15 menit. “Fifteen!” kata Duta yang langsung lari menonton TV begitu timer diset.
Tapi Duta tidak tenang menonton TV. Excitement makan Jelly kelihatannya sudah terbayang-bayang di benaknya. Sebentar-sebentar, dia melihat ke timer.
“Masih nine!”
“Yay five. Tinggal lima lagi!”
“Howeee…. tinggal ten lagi!” Duta lalu menghitung mundur angka di timer “ten, nine, eight, seven, six, five, four, three, two, one, zero!”
Sambil melonjak-lonjak bahagia, Duta mendatangi Tata. “Sudah Tata! Jelly-nya sudah..!”
Duta yang sedang happy kembali mendatangi dan berusaha mengendalikan dirinya. “Boweh Jewwy?
Aku menatap matanya yang berbinar-binar dan sedang menunggu jawaban. Satu dua detik menunggu jawaban membuat Duta tampak tegang dan dia baru lega setelah mendengar kata boleh dari mulutku.
Lalu dimulailah pesta Jelly. Dalam sekejab, satu loyang Jelly langsung lenyap oleh Duta, Tata, dan Yudhis. Masih ada loyang Jelly kedua, tapi kata Duta “Buat nanti…” 🙂