Walaupun keluarga kami banyak menggunakan teknologi dalam banyak urusan, mulai keseharian, homeschooling, hingga pekerjaan; tapi kami berusaha selektif. Misalnya dalam urusan penggunaan handphone pada anak-anak.
Prinsip utama kami dalam penggunaan handphone pada anak-anak adalah kebutuhan dan keamanan. Tata (10 tahun) sampai saat ini belum memiliki handphone. Yudhis (14 tahun) baru kami berikan handphone tahun lalu. Kami memberikannya feature phone yang hanya bisa SMS dan menelpon.
Setelah melihat penggunaan handphone Yudhis selama lebih 1 tahun, kami melihat Yudhis banyak menggunakan handphone-nya untuk mendengarkan musik dan podcast. Setelah berdiskusi dengan mas Aar, kami memutuskan untuk memberikan smartphone iPhone 3GS yang selama ini aku pakai kepada Yudhis agar dia bisa mendengarkan musik dan podcast lebih nyaman.
Tapi karena smartphone memiliki kemampuan untuk mengakses internet dan aneka aplikasi, kami ingin memberikan panduan kepada Yudhis tentang aturan main penggunaan smartphone. Terinspirasi oleh kesepakatan yang dibuat seorang Ibu di Amerika dengan anak remajanya, kami membuat perjanjian yang harus ditandatangani Yudhis.
Isi perjanjian ini dibuat oleh mas Aar sesuai kebutuhan dan kondisi kami.
***
Berikut ini perjanjian penggunaan Smartphone yang kami buat untuk Yudhis:
- Smartphone ini Ibu yang membeli. Kamu boleh memakainya untuk mempermudah kegiatanmu dan membuat hidupmu lebih seru. Jadi, kalau suatu saat Ibu ingin meminjamnya, kamu akan meminjamkannya. Ok?
- Ibu mempercayaimu, maka jagalah kepercayaan yang sudah Ibu berikan. Sedapat mungkin Ibu tak akan melihat isi percakapan SMSmu atau history browsingmu. Tapi kalau Ibu merasa ada hal yang tidak baik, Ibu berhak untuk mengeceknya. Ibu berhak tahu password yang kamu gunakan.
- Kamu sepakat untuk memakai smartphone ini untuk hal baik. Kalau kesepakatan ini dilanggar, Ibu berhak mengambil kembali smartphone itu. Ok?
- Jangan gunakan smartphone ini untuk menyakiti dan merugikan orang lain. Jika kamu tak mau dirugikan atau dikerjai, jangan merugikan dan mengerjai orang lain.
- Pastikan smartphone ini menyala dan nomornya aktif. Jika habis baterenya, pastikan kamu men-charge sehingga kapanpun dibutuhkan kamu bisa menelpon dan bisa ditelpon. Jika berada dalam masa tenggang, segera isi dan aktifkan.
- Jika tak sedang kamu pakai, cabutlah earphone dari smartphone sehingga kamu bisa mendengar kalau ada panggilan telepon masuk. Jika ada panggilan masuk, angkatlah. Apalagi kalau di layar ada tulisan “Ibu”, “Bapak” atau “Rumah”. Jika ada miss call, pastikan kamu menelpon kembali.
- Berbicaralah sopan kepada siapapun yang menelponmu ataupun kamu telpon, baik temanmu maupun orang lain. Berbicaralah seperti kalau kamu bertemu muka dengan mereka.
- Jika kamu memakai earphone untuk mendengarkan musik, pastikan kamu memperhatikan keamanan dan kesehatan telingamu. Jangan memakai earphone kalau tidak perlu karena banyak remaja kehilangan pendengaran akibat earphone. Ikuti aturan 60/60: volume maksimal 60% dari maks dan 60 menit/hari. Pastikan kamu masih bisa mendengar suara di luar. Kalau tidak bisa mendengar suara luar, itu berarti volume earphone-mu terlalu keras.
- Jangan memakai earphone saat berjalan kaki atau mengendarai motor supaya kamu bisa mendengar suara di luar atau peringatan bahaya kepadamu. Kalau kamu jadi penumpang, kamu baru boleh memakai earphone.
- Saat sedang makan bersama, simpan smartphone. Jangan bermain game di smartphone atau mendengarkan musik dan bersikap cuek dengan sekitarmu. Itu adalah perilaku tidak sopan. Terlibatlah pembicaraan bersama.
- Saat sedang ditanya atau diajak berbicara orang lain, jangan menjawab sambil bermain game atau menggunakan smartphone-mu. Fokuslah pada percakapan yang sedang kamu lakukan. Jika sudah selesai, kamu baru boleh menggunakan smartphone-mu lagi.
- Jika menggunakan smartphone untuk mengakses media sosial, pastikan kamu hanya posting hal-hal baik yang tak merugikan masa depanmu. Media sosial adalah ruang publik, apapun yang kamu tuliskan bisa dibaca orang lain. Semua yang kamu posting tetap akan ada dan bisa di-capture orang lain. Jadi pikirkan akibatnya sebelum posting status dan komentarmu.
- Bersikaplah baik di dunia nyata maupun di media sosial. Jangan kasar dan jangan bersikap jahat walaupun identitasmu tidak ketahuan. Kualitas dirimu adalah semua yang kamu lakukan, baik diketahui maupun tidak diketahui orang lain.
- No pornography. Tak boleh ada akses pornografi melalui browser, aplikasi, chat, atau sharing. Kalau kamu menerima kiriman materi pornografi dari temanmu, langsung hapus tanpa menontonnya.
- Jangan hanya menundukkan matamu ke smartphone dan menutup telingamu dengan earphone. Tengadahkan matamu untuk melihat dan mendengarkan aneka hal yang terjadi di sekitarmu. Lihatlah awan. Dengarkan suara burung. Bercakap-cakaplah.
- Sesekali matikan handphone dan tinggalkan di rumah tanpa merasa was-was. Jalani harimu tanpa handphone dan nikmati dunia yang kamu jalani. Handphone adalah alat bantu, jangan diperbudak oleh alat itu.
- Jaga baik-baik smarthone-mu. Jangan sampai tertinggal, jatuh, atau hilang. Jika ada masalah dengan smarthone-mu, kamu harus bertanggung jawab.
- Jika ada masalah yang terkait dengan smartphone, kita akan mengobrol dan membicarakannya bersama. Ibu akan selalu menemanimu karena kita satu tim. Ibu akan membantu kamu bisa menemukan solusi yang terbaik untuk dirimu.
***
Kemarin (Sabtu, 11 Juli 2015) Yudhis sepakat dengan isi perjanjian itu. Dia sudah menandatanganinya. Sayangnya kartu SIMku macet di dalam iPhone tidak bisa dikeluarkan.
Akhirnya kami pergi ke Mall Ambasador untuk memperbaikinya. Ternyata ada penjual casing yang berhasil mengeluarkan kartu SIM yang nyangkut di iPhone 3GS-ku.
Setelah ganti casing, iPhone itu terlihat seperti baru. Sekarang iPhone itu sudah sah dipinjam oleh Yudhis. Semoga benda itu membawa kebaikan baginya, menjadi alat kerja & sumber kebahagiaan yang sehat baginya.
12 thoughts on “Perjanjian Penggunaan Smartphone”
Wow..Nice =3
Hm. Bisa dicontek ni poin2 perjanjiannya. Makasih sharingnya Mb.
Silakan mbak. Feel free untuk diadaptasi dan disempurnakan sesuai kebutuhan 🙂
Poin2 perjanjiannya bagus.Bisa dipake klo kelak anak sy sdh boleh pegang hp.nice share
Terima kasih mbak Harlina 🙂
nice banget infonya,di zaman serba canggih ini,memang qita perlu selektif n bijak dalam penberian gadget/hp kpd anak qita,smoga sy dapat memberi pengertian n edukasi batasan pemakaian gadget/hp kpd anak2 saya, izin share ya
Silakan mas Irwan, feel free 🙂
Keren banget Aar & Lala. Aku tar nyontek. Makasih banget!!
Silakan Ratna 🙂
Pingback: Mari Membuat Perjanjian Penggunaan Gadget untuk Keluarga! - digitalMamaID
Trmksh sharing nya mas, aku contek buat perjanjian utk anakku mas, ibunya msh was-was anak pakek hp
makasih postingannya izin ngopy