Banyak cara untuk mengevaluasi proses belajar anak, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Kami sendiri tak terlalu sering mengevaluasi formal. Apalagi saat mereka masih preschool hingga “kelas 4 SD”. Proses evaluasi lebih banyak bersifat kualitatif, melalui pengamatan terhadap keseharian mereka dan obrolan sehari-hari.
Sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan homeschooling kami, evaluasi kami lebih menekankan pada sikap hidup yg baik, life skills, sikap sbg pembelajar (inisiatif, keingintahuan, passion, common sense, kerja keras, komimen, kemandirian belajar, dsb).
Dari sisi output, kami mengevaluasi mereka menggunakan karya (craft, presentasi, video, gambar, tulisan, foto, dan blog).
***
Tapi karena kami juga menggunakan materi online untuk proses belajar matematika dan bahasa Inggris mereka, kami terbantu dengan sistem evaluasi yang ada di sistem.
Sebagai contoh, proses belajar matematika IXL itu mencatat proses belajar anak dan memberikan laporan statistik mengenai jumlah jam belajar anak, berapa soal yang sudah dikerjakan, bagaimana performance anak (pada aspek apa yg kuat dan lemah), dsb.
Fasilitas statistik ini memudahkan. Walaupun hanya sesekali kami lihat, ini sudah cukup untuk menjadi alat evaluasi kami. Anak-anak pun senang dan terpacu karena ada award untuk proses yang mereka jalani.
4 thoughts on “Perjalanan Math Yudhis & Tata”
mba lala.. husayn sekarang sudah mulai konsisten belajar math di ixl, bahkan sudah bisa ditingal utk belajar senidir di depan laptop, padahal dia kan belum bisa baca, tapi karna yg pre K dan K bisa bersuara jd dia bisa mengrti, walopun bahasa inggris.. makasii telah memfasilitasi untuk husayn mudah mendaftar ke ixl math.. ^_*
Teknologi membuat banyak hal menjadi mungkin dan lebih mudah. Senang melihat Husayn bisa menikmati proses belajarnya 🙂
FYI : husayn ga bisa baca dan ga bisa bahasa inggris, tapi tnyata bisa belajar mandiri sampai akhirnya mengerti perintah yg diberikan di ixl.. hehe senangnyaaaaa
Selamat ya Husayn. Ternyata belajar itu asyik ya… 🙂