Sebenarnya dunia bisnis bukan sebuah hal yang benar-benar baru bagi saya. Walaupun latar belakang keluarga saya lebih banyak guru dan pegawai, keinginan bisnis rasanya terus ada sejak kuliah.
Bahkan, saat kuliah saya sempat membuat PT bersama teman kuliah dan mengerjakan beberapa proyek berkaitan dengan teknologi (karena kebetulan kuliah di bidang komputer). Tapi karena bisnis tersebut tidak berkembang seperti yang kami harapkan, beberapa tahun kemudian kami memutuskan untuk menutupnya dan anggota tim meneruskan jalan hidup sesuai pilihan masing-masing.
Singkat cerita, setelah sempat bekerja di kantor, saya kemudian menjalani profesi mandiri hingga sekarang. Pekerjaan saya berbasis online, dikerjakan dari rumah, dan hanya saya lakukan berdua saja bersama Lala.
Dengan setting pekerjaan seperti ini, saya dan Lala bisa menjalani proses homeschooling dengan fleksibel bersama anak-anak.
Homeschooling berbasis Akademis
Dalam proses homeschooling yang kami jalani bersama anak-anak, kami sangat menikmati prosesnya. Kenikmatan yang utama adalah fleksibilitas dalam berbagai hal dan kesempatan mengeksplorasi aneka pilihan yang ada di depan mata.
Kebetulan kami menjalani homeschooling menggunakan model eklektik, dengan spirit utama unschooling. Proses homeschooling kami relatif tidak terstruktur, tetapi kami tetap memperkenalkan anak-anak dengan materi akademis seperti sekolah.
Kebetulan Yudhis, anak pertama, sangat suka hal akademis dan dia memutuskan tahun 2019 ini untuk ikut ujian masuk perguruan tinggi. Secara teknis dan legal kami tidak ada masalah. Yudhis sudah ikut ujian Paket A, Paket B, dan Paket C. Yudhis juga sudah mengikuti ujian UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) dengan hasil yang lumayan bagus. Nilai terbaiknya ada di Pengetahuan Kuantitatif dan Ekonomi. Apakah dia akan diterima di jurusan yang diinginkannya, kami masih menunggu hasilnya bulan Juli yang akan datang.
Dengan selesainya proses Yudhis menempuh ujian Paket A, Paket B, dan Paket C serta proses mengikuti SBMPTN, kami merasa Yudhis sudah tuntas menjalani proses homeschooling di jalur akademis.
Intinya tak ada masalah anak homeschooling untuk kuliah jika dia memang mau kuliah.
(Baca: Homeschooling Jalur Akademis, Professional, Bisnis)
Mengeksplorasi Jalur Portofolio & Bisnis
Nah, sekarang saatnya kami untuk move on dan mengeksplorasi model pendidikan yang tak mendasarkan diri pada jalur akademis. Model itu adalah pendidikan berbasis portofolio karya dan jalur entrepreneurship.
Kebetulan sekali, Tata, anak kedua, sangat menyukai dunia grafis dan seni yang pada dasarnya berbasis portofolio karya. Kebetulan juga, akhir Mei kemarin ada perjumpaan kembali dengan mas Ilik Sas (founder Jaringan Rumah Usaha/JRU, Semarang) yang menghasilkan kesepakatan untuk melakukan kolaborasi bersama Rumah Inspirasi.
JRU saat ini sedang mengembangkan bisnis-bisnis digital, terutama berbasis visual yang menjadi keahlian mereka, untuk masuk ke marketplace internasional. Pada saat bersamaan, saat ini JRU sedang membuat rintisan program pelatihan semacam inkubasi bisnis untuk remaja yang dinamakan KarirAnak.id
Orangtua Belajar, Anak Terbang
Kolaborasi dan eksplorasi baru di bidang bisnis ini membuat saya dan Lala belajar hal baru lagi, bukan hanya secara teori tetapi juga dengan praktek.
Kami memutuskan untuk menggeser pusat kegiatan ke Semarang supaya proses belajar kami lebih cepat dan lebih meresap. Kami tidak menetapkan pergeseran ini akan berlangsung berapa lama.
Mengapa kami sampai perlu pindah lokasi ke Semarang?
Karena kami memang selalu ingin melakukan segala sesuatu dengan totalitas. Kebetulan juga kami merasa momentumnya tepat.
Kami (saya & Lala) sedang ingin sedang ingin belajar dan membangun bisnis dengan serius. Kami ingin memaparkan Tata dengan ekosistem bisnis kreatif. Dan kebetulan Duta juga membutuhkan lompatan baru untuk proses belajar basketnya.
Dengan mendekat langsung ke JRU, kami bisa lebih mudah bertemu secara fisik dengan mas Ilik dan tim sehingga bisa terjadi mengakselerasi proses belajar kami.
Entrepreneurship for Kids
Apakah Rumah Inspirasi akan berubah?
Spirit dan substansinya tidak. Kami tetap menjalani homeschooling. Rumah Inspirasi tetap akan terus membuat tulisan tentang homeschooling dan parenting.
Yang terjadi adalah proses memperluas manfaat Rumah Inspirasi.
Sebagai konsekuensi dari proses kami mengeksplorasi dunia entrepreneurship, baik untuk diri kami sendiri maupun untuk anak-anak, kami mulai akan lebih sering menuliskan tentang tema belajar bisnis atau belajar entrepreneurship, khususnya dari sudut pandang pendidikan dan peran orangtua untuk mengembangkan entrepreneurship pada anak-anak.
Untuk langkah awal, kami membuat satu kategori di Rumah Inspirasi, yaitu entrepreneurship.
Inilah perjalanan kami yang dimulai hari ini. Mohon doanya dari teman-teman semua
Semoga perjalanan eksplorasi dunia entrepreneurship ini bukan hanya bermanfaat bagi keluarga kami, tetapi juga bisa menjadi inspirasi dan manfaat bagi keluarga lain yang membaca rumah Inspirasi.