“Mas, ada kabar dari Dominika Oktavira Arumdati, Aruna dan teman-temannya dari Yogya mau nyantrik di Pesantren Ekologi Garut. Tata ditawari, mau ikutan nggak?” Lala berkirim kabar saat aku sedang melakukan kegiatan di luar.
Kabar itu sangat mendadak.
Kami tak ada rencana buat Tata untuk jalan-jalan dan melakukan petualangan belajar seperti yang dilakukannya bersama teman-temannya dalam #OASEksplorasi. Tata juga sedang menyiapkan Ujian Paket A.
Tapi kami melihat tawaran mbak Ira ini sebagai kesempatan.
“Acaranya apa?”
“Nggak tahu. Pokoknya nyantrik dan berkegiatan bareng. Kegiatannya bercocok tanam.”
“Aku sih tidak keberatan. Coba tanyakan ke Tata?” jawabku.
Tata tentu saja menyambut tawaran untuk berpetualang bersama Aruna dan teman-temannya yang lain. Rupanya dia sudah berkomunikasi bersama Aruna, sahabat HS-nya sejak kecil yang tinggal di Yogya.
Tata lalu mengabarkan rencana itu ke teman-temannya. Alhasil, ada beberapa anak yang tertarik dan diizinkan orangtuanya.
Jadilah, anak-anak kembali melakukan #petualanganbelajar, melakukan perjalanan #travelschooling untuk memperkaya hati & pengalaman hidup mereka.
Dari Yogya, ada Aruna, Liris, dan Andro yang berangkat naik kereta. Kamis (19/1/2017), dari Jakarta Tata, Husayn, Fattah, dan Zaky berangkat naik kereta Serayu Pagi dari Stasiun Senen ke Pesantren Ekologi Ath Thoriq yang dipimpin Teh Nissa Wargadipura.
***
Sampai saat ini kami belum tahu apa saja kegiatan mereka selama di Garut. Saat ada sesi telepon, mereka hanya tertawa-tawa gembira dan tak mau bercerita banyak tentang kegiatannya.
“Pokoknya asyik. Ceritanya nanti saja di rumah,” kata Tata.
Hehehe… Ya sudahlah. Kami pasrah. Yang penting anak-anak sehat dan bahagia dengan petualangan barunya.
Kami baru akan mendengar ceritanya hari ini jika sudah bertemu usai perjalanan mereka pulang naik bus umum dari Garut menuju Jakarta.