Tahun 2013, usia Duta mulai menginjak 5 tahun. Proses kegiatannya masih belum berjadwal. Baru satu dua bulan terakhir Duta menggunakan jadwal sederhana yang dinikmatinya dengan menambahkan kegiatan IXL dan/atau Reading Eggs usai mandi pagi dan sarapan.
Membangun Good Habit
Fokus kegiatan Duta sehari-hari sebagian besar ditujukan untuk membangun kebiasaan baik (good habit) dan karakter yang baik (good character). Hal itu dibangun melalui kegiatan-kegiatan keseharian. Kebiasaan baik itu menyangkut kemandirian, keingintahuan, antusiasme menjalani keseharian, dan pemahaman terhadap aturan/kesepakatan.
Beberapa contoh kebiasaan baik yang kami bangun adalah mandi dan sikat gigi dengan sukarela, bahkan sukacita. Duta sudah bisa mandi sendiri terutama kalau mandi bersama kakaknya, tapi masih sering minta dibantu untuk sikat gigi. Setelah mandi memakai baju dan celana sendiri.
Selain itu membangun pola makan. Makan pada waktu jam makan, minta makan dengan cara yang baik, makan sendiri, makan apapun yang ada, makan sampai habis, dan membawa piring makan yang sudah selesai ke dapur. Semua proses ini sudah berjalan relatif baik, kecuali makan yang terkadang minta disuapi atau dibantu “scoop” (memasukkan nasi ke sendok).
Kebiasaan baik lain yang kami bangun adalah berkomunikasi dengan kata-kata baik, tidak berteriak, merengek, memaksa. Kami tak menerima rengekan atau permintaan yang diiringi paksaan dan ancaman. Termasuk kebiasaan baik dalam berkomunikasi adalah mengucapkan terima kasih dan maaf.
Belajar dari Bermain, Gadget, TV, dan Buku
Untuk kegiatan belajar Duta, kami tak membuat jadwal dan program yang khusus. Sebagian besar kegiatannya adalah memanfaatkan keseharian. Mengenal nama benda dan mengobrol tentang hal-hal yang terjadi dalam keseharian, misalnya: ke warung, jalan sore, di dapur, di kamar, dan sebagainya.
Karena Duta sangat menyukai Thomas dan kereta, banyak kegiatan Duta berkisar di dunia Thomas & Friends. Sekarang, kesukaan Duta bertambah dengan “membangun rumah”, mulai bentuk fisik (Lego) hingga bentuk digital (Minecraft).
Alat belajar utama Duta adalah iPad, TV (Playhouse Disney), Lego, dan buku-buku Thomas. Gadget iPad menjadi mainan utama Duta untuk bermain game, menonton video Youtube, dan bermain Minecraft. Untuk game, kami mengenalkan Duta dengan game-game simulasi melalui kegiatan bermain bersama dan tentu saja game edukatif untuk anak preschool.
Video yang ditonton Duta di Youtube bervariasi, biasanya tentang Thomas, Tayo, Pororo, Mickey Mouse, dan film-film lain yang ditontonnya di Playhouse Disney. Beberapa bulan terakhir Duta senang menonton video-video Minecraft dan bermain Minecraft mengikuti kebiasaan Yudhis.
Menonton TV menjadi salah satu kegiatan Duta, terutama di sore/malam hari. Hanya saluran Playhouse Disney yang ditonton Duta dan itu menjadi alat belajar bahasa Inggris dan materi-materi lainnya. Sebagai contoh, Duta mengenal huruf, angka, dan step awal membaca tanpa melalui proses belajar dari kami.
Kami sendiri masih belum puas dengan pola kegiatan Duta yang ada pada saat ini, terutama pada aspek penggunaan iPad yang menurut kami terlalu banyak. Jadi, kami masih mencari “titik ideal” penggunaan iPad buat Duta yang sebenarnya merupakan titik optimal yang sesuai dengan kondisi dan pola kegiatan keluarga kami.
Belajar Membaca dan Berhitung
Dari kegiatan ngobrol, menonton TV, dan bermain iPad, ternyata Duta relatif sudah banyak terekspos dengan huruf/kata dan angka. Beberapa kali kami coba menjajagi kemampuan Duta, ternyata dari sisi kemampuan pre-reading dan matematika Duta sudah melampaui usianya. Duta antusias mengobrol tentang huruf, kata, dan angka. Duta bisa melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan sederhana.
Menyimak kondisi itu, kami kemudian memperkenalkan Duta dengan Reading Eggs dan IXL Math. Kegiatan utamanya adalah ekspose/pengenalan, tanpa sebuah target tertentu. Sambil mengenalkan, kami sedang menjajagi kegiatan belajar yang terjadwal buat Duta. Setiap usai mandi dan sarapan, Duta mulai melakukan salah satu kegiatan tersebut (IXL atau Reading Eggs). Ternyata, prosesnya berlangsung mulus. Dengan cepat Duta menyelesaikan IXL Math untuk tingkat Kindergarten (TK).
Proses belajar Reading Eggs dan IXL Math berlangsung hampir setiap hari. Reading Eggs berlangsung maju-mundur. Kalau Duta mengalami kesulitan, kami hentikan proses belajarnya. Kemudian diulang lagi prosesnya beberapa hari/minggu kemudian. Sementara IXL prosesnya berlangsung lebih mulus.
O ya, satu kegiatan Duta di malam hari adalah membaca buku atau mendengarkan cerita tentang Laura Ingalls dari seri Cerita Bergambar Rumah Kecil. Menjelang tidur, Duta minta dibacakan salah satu buku dari seri Laura tersebut.
Tantangan Duta di Tahun 2014
Hal-hal yang kami rasakan belum optimal hingga saat ini adalah kemampuan verbal (berbicara) Duta yang masih kurang berkembang. Kata-kata yang digunakan Duta masih sederhana. Kalimatnya masih pendek dan belum kompleks. Berbicaranya irit alias tidak banyak.
Mungkin memang ada sifat dasar Duta mempengaruhinya sehingga agak terlambat berbicara. Tetapi kami merasa bahwa kemampuan verbalnya masih dapat ditingkatkan kalau kami sendiri meluangkan usaha yang lebih besar. Ini PR buat kami di tahun 2014.
Satu PR lagi kami buat Duta adalah stimulasi motorik halus, keterampilan tangan untuk keterampilan pra-menulis. Sepanjang tahun 2013 kami belum banyak memberikan stimulus ini, maka stimulus motorik halus ini juga menjadi tantangan kami.
1 thought on “Merefleksikan Homeschooling Duta di Tahun 2013”
keren yah mas aar dan mbk lala… sukses selalu.. ohya boleh nanya, IXl itu berbayarkan mas aar? gimana step untuk memulainya mas? trus reading eegs nya via internet juga mas? maaf masih baru…