Kamis (11/6) aku kembali menginjakkan kaki di areal perkantoran di kawasan SCBD Jakarta. Ada sedikit kenangan yang tiba-tiba terlintas setelah bertahun-tahun tak melakukan pertemuan di gedung tinggi nan megah, dengan AC yang super dingin, dan para pekerja yang rapi wangi yang memenuhi lorong-lorong di dalamnya.
Sejak meninggalkan dunia korporat dan masuk ke pendidikan informal, dunia yang kujalani memang berbeda sama sekali. Duniaku saat ini adalah rumah, keluarga, dan anak-anak. Kolegaku adalah keluarga-keluarga yang biasanya mendidik anaknya sendiri atau setidaknya sering mendampingi kegiatan anak-anaknya. Tempat mainku adalah rumah, lapangan, atau tempat-tempat kegiatan anak.
Hari ini, aku bersama Lala memenuhi undangan untuk rapat di kantor pusat Microsoft Indonesia untuk menjajagi kerjasama antara Microsoft dengan dunia pendidikan informal Indonesia. Selama ini, kerjasama Microsoft biasanya dilakukan dengan sektor pendidikan formal (sekolah).
Pertemuan ini merupakan follow up dari pertemuan kami dengan Ruben Hattari, Direktur Microsoft Indonesia, pada saat acara Education Roundtable Discussion yang lalu.
***
Microsoft Partner in Learning
Dalam pertemuan di kantor Microsoft Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia Tower II lantai 18, kami berjumpa dengan pak Obert Hoseanto, Partners in Learning Manager Microsoft Indonesia. Sebenarnya ada juga bu Esther Sianipar, Corporate Citizenship and Community Affairs Manager Microsoft Indonesia. Tapi karena beliau ada kegiatan di luar mendadak, pertemuan hanya dilakukan dengan pak Obert.
Karena baru pertemuan pertama, materi utama yang kami bahas adalah perkenalan. Kami memperkenalkan tentang Rumah Inspirasi dan dunia homeschooling di Indonesia. Sementara itu, pak Obert juga menceritakan tentang kegiatan Microsoft di dunia pendidikan.
Satu hal yang disampaikan pak Obert adalah tentang Microsoft Educator Network, tempat berkumpulnya para pendidik untuk pengembangan diri dan kegiatan belajar-mengajar yang difasilitasi Microsoft.
Dalam Microsoft Educator Network, banyak resource belajar gratis yang bisa digunakan oleh guru maupun siswa, misalnya: Kodu (belajar programming), AutoCollage (belajar membuat kolase foto), Brain Pop ESL (belajar bahasa Inggris). Dalam pengembangan guru, juga ada Global Educator Exchange berisi kegiatan seminar/workshop untuk para guru dari berbagai penjuru dunia. Indonesia juga mengirimkan beberapa guru ke acara, yang tahun 2015 ini diselenggarakan di Redmont, Washington, Amerika Serikat.
***
Membangun Infrastruktur dan Jejaring Homeschooling
Pertemuan pertama dengan Microsoft ini masih berupa perkenalan dan penjajagan. Aku berharap, akan ada kerjasama ke depan yang bisa dilakukan bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia maupun kualitas pendidik (termasuk pendidik informal/orangtua).
Beberapa kegiatan yang menarik dan mungkin dilakukan bersama misalnya:
- seminar/pelatihan teknologi untuk pendidikan
- akses yang lebih mudah & terjangkau untuk Microsoft Certified Professional
- keterlibatan pendidik rumah (orangtua yang anaknya homeschooling) dalam Global Educator Exchange
- kegiatan bersama, misalnya #WeSpeakCode
- akses untuk Microsoft Office 365 yang lebih terjangkau
- dan sebagainya
1 thought on “Menjajagi Kerjasama dengan Microsoft Indonesia”
Makasih, infonya bagus dan bermanfaat.