fbpx

Mengenal Kecerdasan Emosi (Emotional Intelligence)

Kecerdasan emosi (Emotional Intelligence ) adalah jenis kecerdasan yang tak kalah penting dibandingkan  kecerdasan intelektual yang biasanya diukur dengan IQ (Intelligence Quotient) yang lebih populer. 

Beberapa dekade lalu, pengukuran kecerdasan yang populer adalah dengan nilai IQ. Namun sejalan berjalannya penelitian, didapati banyak orang yang memiliki nilai IQ cukup tinggi tidak mendapatkan kesuksesan sesuai tingkat kecerdasannya tersebut. 

Penelitian lanjutan menemukan ukuran kecerdasan baru yang menjelaskan kejadian tersebut. Dalam penelitian tersebut didapati bahwa kemampuan seseorang dalam mengelola emosi dalam hubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain ternyata lebih memberikan kontribusi yang besar dalam kesuksesan, ketimbang kemampuan intelegensinya. 

Aspek kecerdasan mengelola emosi inilah yang disebut kecerdasan emosi yang biasanya diukur melalui EQ (Emotional Quotient)

 

Pengertian Kecerdasan Emosi (Emotional Quotient/EQ)

 

Dalam Wikipedia, kecerdasan emosi (emotional intelligence) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan. Sedangkan, kecerdasan mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid pada  suatu hubungan.

Menurut Joshua Freedman, CEO Six Seconds, kecerdasan emosio adalah kemampuan memadukan pikiran dan perasaan untuk membuat keputusan yang optimal. Kecerdasan emosional bukan saja pengetahuan tentang emosi, tetapi kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk lebih terampil mengelola  emosi.

HelpGuide.org mendefinisikan kecerdasan emosio (emotional quotient atau EQ) adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengelola emosi sendiri dengan cara yang positif untuk menghilangkan stres, berkomunikasi secara efektif, berempati dengan orang lain, mengatasi tantangan, dan meredakan konflik. 

Dalam Model Kecerdasan Emosio Six Seconds, pengembangan kecerdasan emosii memiliki 3 tujuan:

  • Semakin sadar dengan  diri (more aware)

Menjadi lebih sadar, dengan melihat dengan jelas apa yang dirasakan dan dilakukan

  • Semakin sadar dengan tindakan (More Intentional)

Menjadi  lebih sadar, dengan melakukan apa yang ingin dilakukan, bukan autopilot

  • Semakin sadar dengan tujuan (more purposeful)

Menjadi lebih terarah, dengan melakukan sesuatu karena suatu alasan.

Aspek-aspek Kecerdasan Emosi 

Aspek keterampilan untuk membangun EQ (Emotional Quotient) serta  meningkatkan kemampuan untuk mengelola emosi dan terhubung dengan orang lain adalah

  • Manajemen diri 
  • Kesadaran diri 
  • Kesadaran sosial 
  • Manajemen hubungan 

 

  • Manajemen diri 

Kita dapat mengendalikan perasaan dan perilaku impulsif, mengelola emosi dengan cara yang sehat, mengambil inisiatif, menindaklanjuti komitmen, dan beradaptasi dengan keadaan yang berubah.

  • Kesadaran diri 

Kita bisa  mengenali emosi diri  sendiri dan mengenali cara  emosi itu mempengaruhi pikiran dan perilaku. Kita  tahu kekuatan dan kelemahan sendiri, dan memiliki kepercayaan diri.

  • Kesadaran sosial 

Kita memiliki empati, dapat memahami emosi, kebutuhan, dan kekhawatiran orang lain, menangkap isyarat emosional, merasa nyaman secara sosial, dan mengenali dinamika kekuatan dalam kelompok atau organisasi.

  • Manajemen hubungan 

Kita  tahu cara  mengembangkan dan memelihara hubungan yang baik, berkomunikasi dengan jelas, menginspirasi dan mempengaruhi orang lain, bekerja dengan baik dalam tim, dan mengelola konflik.

 

Dalam pendekatan Howard Gardner (1983), terdapat lima aspek utama untuk membangun kecerdasan emosi seseorang, yakni:

  1. Kemampuan Mengenali Emosi
  2. Kemampuan Mengelola Emosi
  3. Kemampuan Memotivasi Diri
  4. Kemampuan Mengenali Emosi Orang Lain
  5. Kemampuan Membina Hubungan

 

Mengapa Kecerdasan Emosi  Penting?

 

Kecerdasan emosio membantu kita membangun hubungan yang lebih kuat, berhasil di pendidikan dan pekerjaan, serta mencapai karir dan tujuan pribadi. 

Kecerdasan emosi  juga dapat membantu kita terhubung dengan perasaan, mengubah niat menjadi tindakan, dan membuat keputusan berdasarkan informasi tentang apa yang paling penting bagi kita.

Kecerdasan emosional adalah kunci untuk memiliki hubungan yang sukses dengan diri sendiri dan orang lain. Sejumlah penelitian telah mengaitkan kecerdasan emosional dengan faktor-faktor penentu keberhasilan hidup, seperti efektivitas, hubungan, kesejahteraan, dan kualitas hidup yang lebih baik. 

EQ (emotional quotient) dua kali lebih akurat dalam memprediksi kinerja dibanding IQ, meskipun keduanya sering saling berkait.

Pakar kepemimpinan Zig Ziglar mengemukakan, “It is your attitude, and not your aptitude, that will determine your altitude .” 

“Perilaku Andalah, dan bukan kompetensi Anda, yang menentukan ketinggian (prestasi) Anda.”

Zig Ziglar menggambarkan kecerdasan emosi (EQ) sebagai sikap (attitude), dan kecerdasan intelektual (IQ) sebagai kompetensi (aptitude). Dan kecerdasan emosi (EQ) lebih relevan dibandingkan dengan kecerdasan intelektual (IQ), dalam mencapai ketinggian prestasi (altitude).

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.