Mengajar Anak Belajar Membaca

Banyak metode yang dapat digunakan untuk proses belajar membaca yang dilakukan anak-anak. Di rumah, kami tak memiliki metode khusus untuk belajar membaca buat anak-anak. Tapi lumayan, Yudhis dan Tata sudah mulai bisa membaca sejak umur sekitar 4 tahun, walaupun kami tak pernah memasang target tertentu kapan mereka bisa membaca.

Belajar membaca sendiri memiliki beberapa aspek:

  • kemampuan melakukan decoding (mengubah kode/lambang menjadi bunyi)
  • mengerti dan memahami bacaan
  • gemar/cinta membaca (ini yang paling penting)

Ada beberapa hal yang kami lakukan pada Yudhis dan Tata, yang intinya adalah membangun lingkungan, kebiasaan, dan banyak melakukan permainan.

Semua proses itu kami lakukan secara natural, spontan tanpa ada perencanaan dan jadwal khusus. Kuncinya adalah bermain dengan asyik dan dalam jangka waktu yang pendek-pendek.Juga, kami menyertakan banyak pujian untuk setiap pencapaian mereka, sekecil apapun prestasi mereka.

Berikut ini diantara kegiatan yang pernah kami lakukan bersama mereka:

a. Memasang karpet huruf
Di rumah, kami mencoba membangun lingkungan yang mendukung untuk proses belajar. Ada karpet puzzle huruf yang ada di lantai yang setiap saat dimainkan anak-anak.

b. Menonton VCD
Anak-anak di rumah senang menonton VCD. Kami memilihkan VCD-VCD yang sesuai untuk umurnya, dan sebagian diantaranya berhubungan dengan kegiatan mengenal benda dan bahasa.

c. Bermain game komputer
Ada komputer di rumah dan kami memanfaatkannya untuk berbagai hal, salah satunya adalah tempat anak-anak main game. Salah satu game yang kami gunakan untuk Yudhis dan Tata adalah Bobby Bola tentang belajar membaca.

d. Bermain tebak-tebakan
Permainan tebak-tebakan adalah salah satu favorit kami dan banyak terekspos ke anak-anak. Kami bermain tebak-tebakan apa saja, termasuk tebak-tebakan gambar, huruf, dan kata.

e. Membaca buku bersama
Kami suka buku dan itu membuat anak-anak menjadi suka buku juga. Kami memiliki rak buku berisi buku anak-anak yang bisa mereka lihat-lihat. Kami juga membaca buku cerita bersama mereka.

f. Bermain dengan flashcard
Di rumah, Lala membuat flashcard sendiri untuk bermain tebak-tebakan mengenal benda, dan juga pengenalan huruf/kata. Karena bentuknya praktis, kami memainkan flashcard ini di mana saja.

g. Menempelkan nama/kata ke benda
Kami menempelkan nama/kata pada benda-benda yang ada di sekitar dan menjadikannya sebagai bahan untuk bermain tebak-tebakan. Termasuk yang kami pasang adalah label namanya.

h.Belajar Suku Kata dan Kata
Setelah anak mulai tertarik, kami baru mulai belajar yang lebih serius. Kami biasanya menggunakan flashcard suku kata, kata, dan membuat buku cerita kecil dengan MS Word berisi cerita pendek dengan kata-kata yang telah mereka mengerti.

i. Lagu ba-bi-bu-be-bo
Kami juga menggunakan lagu ba-bi-bu-be-bo yang diajarkan oleh Eyang Putri untuk kegiatan sebagai pelengkap kegiatan mengenalkan suku kata.

Sekali lagi, inti dari kegiatan yang kami lakukan adalah:

  • membangun lingkungan yang kondusif
  • membangun kebiasaan-kebiasan positif
  • variasi permainan yang menyenangkan

(PS: Saya menuliskan materi lebih lengkap tentang belajar membaca ini dalam bentuk eBook di situs Bentang Ilmu. Sayangnya tidak gratis. Maaf ya… Ebook ini menjadi bonus untuk ribuan printable flashcard yang dapat Anda beli di situs Bentang Ilmu.)

2 thoughts on “Mengajar Anak Belajar Membaca”

  1. Saya baru saja berpikir bagaimana mengajarkan membaca pada anak namun benar-benar merupakan proses yang natural. Senang bisa menemukan artikel ini dan senangnya lagi, saya sudah dan sedang melakukan beberapa proses di atas (poin A-F), saya akan mencoba cara dan proses berikutnya.
    alhamdulillah anak saya Zidni (2,8 th) sudah bisa mengenal alphabet dengan cara2 natural itu (tdk pernah diajarkan/diperkenalkan secara khusus). Hanya saja, jika dia bertanya, kami menjawab.
    Bahkan kini, zidni sudah bisa mencari kata yang diawali beberapa bunyi (ba, bi, bu, be, bo, c, ci, cu, ce, co)..melalui flash card (1) suku kata.
    Thx ya atas inspirasinya.

  2. mmm…
    terima kasih telah berbagi.
    meski saya belum mencobanya karena kebetulan belum punya anak. Tapi ini menjadi panduan saya nantinya ketika saya akan mengajarkan anak saya membaca. 😉

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.