Hari Sabtu, 26 Oktober 2013 lalu, aku mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam IndoStoryFest 2013 atau Festival Dongeng Indonesia di Perpustakaan UI – Depok. Acara yang digagas oleh komunitas AyoDongengIndonesia ini ingin mempromosikan seni mendongeng sebagai alternatif pendidikan keluarga kepada masyarakat luas.
Ibu Rumah Tangga yang Senang Mendongeng
Aku cukup terkejut ketika diminta Kak Aio mengisi acara ini. Pasalnya aku bukan pendongeng profesional. Aku hanya ibu rumah tangga yang suka mendongeng (lebih tepatnya banyak ngobrol) ke anak-anak. Tapi kak Aio bilang bahwa justru di situ tujuannya, kak Aio ingin mengkampanyekan mendongeng yang sederhana dan membuat dongeng itu menjadi terlihat mudah dilakukan oleh siapapun. Kak Aio juga ingin mempromosikan kegiatan mendongeng sebagai kegiatan yang mendidik tanpa harus ada embel-embel “mengajari” dalam prosesnya.
Waaah.. kalau begitu kegiatan ini “aku banget” rasanya. Soalnya aku adalah seorang ibu yang merasakan betul manfaat dari mendongeng/bercerita/mengobrol di keseharian bersama anak-anak. Buatku, mendongeng itu tak hanya memudahkan kita memperkenalkan anak dengan aneka pengetahuan, wawasan, serta pelajaran tentang karakter secara tidak langsung. Cerita atau dongeng adalah salah satu caraku yang cukup efektif untuk membangung kedekatan hati dengan anak-anak. Jadi kadang kontennya nggak terlalu berisi “pesan moral” juga tidak masalah, yang penting prosesnya, ketawa & bersenang-senang selama mendongeng.
Persiapan Mendongeng
Harus diakui aku menjadi sedikit galau ketika baca posternya ternyata pengisi acaranya keren-keren euy. Mana karena keterbatasan waktu, setiap pendongeng hanya diberi waktu 10 menit untuk mendongeng. Waaaaaaa… gimana caranya? Di rumah itu, kalau mendongeng bisa luamaaa. Rasanya akunya udah dower plus terkantuk-kantuk yang didongengin masih seger, hehehe. Jadi hampir pasti tidak pernah mendongeng dengan durasi sependek itu.
Setelah kusut mencari dongeng yang akan dibawakan (dan tak menemukan cerita yang cukup pendek tapi menarik), aku akhirnya dapat ide untuk sharing teknik mendongeng melalui Balok Bercerita. Aku kemudian mengajak Tata untuk menjadi partnerku bercerita menggunakan Balok Bercerita ini. Kami berlatih bersama untuk menggunakan Balok Bercerita ini.
Dan setelah beberapa hari berlatih bersama Tata, akhirnya kami berhasil menemukan pola untuk cerita selama 10 menit. Awalnya durasinya 15 menit, tapi akhirnya kami berhasil juga mendongeng dengan durasi 10 menit (walau rasanya sangat kebirit-birit dan kurang santai – mungkin juga karena performer amatir yah… hehehe)
***
Acara Festival Dongeng Indonesia
Hari H pun tiba. Aku sekeluarga naik kereta dari Tebet menuju kampus UI tercinta. Ibuku yang baru pertama kali naik kereta Commuter Jabodetabek terkagum-kagum dengan kebersihan KRL saat ini. “Waaah, kalau gitu kita sekarang kemana-mana naik kereta api aja ya” kata ibu dengan wajah berbinar-binar.
Sesuai dengan permintaan kak Aio, sebagai pengisi acara aku datang jam 7 pagi ke Perpus UI karena acara direncanakan akan dimulai pukul 8.30. Sampai di sana ternyata sudah cukup banyak teman-teman panitia yang berkumpul. Banyak wajah-wajah familiar bersliweran, termasuk kak Dhani yang pernah jadi MC waktu aku mengisi acara di Mom & Kids Day Out di FX Senayan, juga kak Sarah Jane (MC) – salah satu anggota POPZZLE yang pernah aku temui waktu aku menjadi narasumber acara Funtastic Woman di Female Radio 97.9FM beberapa waktu lalu.
Setelah briefing persiapan, aku & Tata kemudian mencari pojokan untuk berlatih terakhir kali. Gedung perpustakaan UI memang bagus & nyaman, tak sulit bagi kami untuk mencari tempat yang enak untuk berlatih.
Aman Perkusi, Pak Raden & Para Pendongeng
Acara dibuka secara atraktif oleh Aman Perkusi. Setelah itu mulailah satu persatu pengisi acara bergantian mengisi panggung. Ternyata seperti perkiraanku, sulit bagi para pendongeng untuk mendongeng “hanya” 10 menit. Rata-rata mereka kelebihan waktu, bahkan ada yang sampai 20 menit. Hehehe.. Tuh kaaan, tidak mudah memang membangun koneksi dengan anak-anak dalam waktu 10 menit, “pemanasannya” saja biasanya sudah 3-4 menit sendiri.
Kalau sudah begini aku betul-betul salut pada pengisi stand up comedy yang bisa melucu & menghangatkan suasana dalam hitungan beberapa menit saja. Butuh skill & latihan bertahun-tahun kayaknya untuk bisa sampai ke tahap itu.
Setelah pak Raden bercerita sambil menggambar akhirnya tiba juga giliranku. Sebenarnya yang kulakukan bukanlah “mendongeng” seperti pengisi acara lainnya, ini lebih seperti mini workshop. Terinspirasi dari banyaknya orangtua yang saat ini jarang bercerita kepada anak, entah karena waktu atau mungkin karena bingung darimana mulai bercerita ke anak, maka aku memperkenalkan salah satu alat bantu yang bisa memudahkan proses bercerita.
Konsep Balok Bercerita
Alat bercerita yang kugunakan aku beri nama Balok Bercerita. Konsepnya sangat sederhana: merangkai sebuah cerita dari gambar yang terpapar di balok yang dilempar secara acak.
Jadi, ada beberapa balok berupa kubus yang di tiap sisinya ditempelkan gambar-gambar yang menarik. Setiap kita mulai bercerita, balok-balok itu kita lempar. Balok itu kemudian kita urutkan dan kemudian kita rangkai menjadi sebuah cerita berdasarkan gambar yang muncul pada balok. Untuk mempermudah kita bisa “menyusun”nya dengan urutan: balok tempat -> balok orang/hewan -> balok benda -> balok benda -> balok orang/hewan -> balok benda -> balok benda
Wah ngaco dong ceritanya? Soalnya kan gambarnya tidak saling berhubungan?
JUSTRU di situ seru & asiknya. Anak-anak itu kan imajinasinya luar biasa, berbeda dengan orangtua yang kebanyakan mikir sehingga jadi berkurang kreativitasnya. Anak-anak itu lebih lepas, spontan & adaaa aja akalnya sehingga biasanya mereka suka dengan balok bercerita yang penuh kejutan.
Bayangkan, dengan Balok Bercerita ada berapa ribu kombinasi cerita yang bisa terjadi. Anda tidak akan pernah kehabisan cerita lagi. Anda juga bebas menambah jumlah balok atau menguranginya dengan melihat antusiasme anak pada kegiatan ini.
Mengajarkan Kreativitas pada Anak
Balok Bercerita bukan hanya asyik untuk bercerita, tetapi dia juga adalah sarana yang murah, meriah, dan mudah untuk menstimulus kreativitas anak.
Caranya, ajak anak untuk bercerita bergantian menggunakan balok ini. Minta mereka mengarang sendiri ceritanya lalu rekam dan abadikan. Awalnya mungkin cerita yang terjadi bisa sangat kacau. Tapi lama-lama begitu terbiasa, cerita yang terjalin bisa benar-benar menjadi cerita yang menarik & bermakna.
Kunci dalam menggunakan Balok Bercerita bersama anak-anak adalah santai dan menikmatinya bersama-sama. Jangan terlalu serius. Justru, yang diperlukan adalah ketawa-ketawa bersama anak, apalagi saat ada yang “stuck” ketika bercerita atau cerita berubah ke arah yang aneh.
Banyak lagi fungsi Balok Bercerita selain fungsi awalnya untuk bercerita. Balok Bercerita ini bisa juga menjadi alat untuk memperkenalkan kosa kata baru buat anak-anak usia dini. Anda dapat melakukannya dengan membuat balok serial hewan, tumbuhan, makanan, warna, dll.
Download Balok Bercerita
Sesuai janjiku saat Festival kemarin, materi Balok Bercerita bisa diunduh GRATIS di situs PelangiNada.
***
Tata dan Pengalaman Tampil Bersama
Acara Festival Dongeng Indonesia menjadi acara yang berharga & menyenangkan, terutama buat Tata. Karena Tata aku libatkan dalam proses ini, dia belajar caranya mempersiapkan diri ketika akan manggung/perform depan orang banyak. Tata juga menikmati suasana “belakang panggung”, punya banyak waktu ngobrol dengan performer lain sepert Winnie & Wina, kak Bonchi, Popzzle, pak Raden dll. Pengalaman ini penting bagi perkembangan kepercayaan dirinya.
Aku sendiri rasanya senang sekali ketemu lagi dengan pak Raden, soalnya terakhir ketemu itu waktu aku umur 8 tahun. Kami sama2 difoto jadi cover majalah anak – Ananda. Sekian puluh tahun berlalu & pak Raden masih konsisten menjadi pak Raden. Luar biasa…
Terima kasih yaaa kak Aio & Ayo Dongeng Indonesia untuk kesempatannya. Sampai ketemu di Festival Dongeng selanjutnya 😀
15 thoughts on “Mendongeng dengan Balok Bercerita di Festival Dongeng Indonesia”
keren bu..aku curi ilmu nya untuk dongengin anakkku….thanks yaa..
super duper keren Lala & Tata!
Terima kasih mbak Ratna 😀
Mauuu donlot ahh, kayaknya seru ya Mbak, membiarkan anak2 dengan imajinasinya. Selama ini aku bebasin aja terserah mereka mau cerita apa, tapi kalo pake ini lebih terarah ceritanya. Terima kasih
Semoga anak2 suka ya mb Helda 😀
wah ide cemerlang…
…klu ada ide lain sering2 di share ya mbak. insaalloh bermanfaat
Siip mb Lili, pastikan follow FB Rumah Inspirasi: https://www.facebook.com/RumahInspirasi dan twitternya https://www.facebook.com/RumahInspirasi karena materi2 selalu kita share di sana.
hebaatt…boleh nihhh dicoba 🙂
Cobain deh mbak Hilda, Maliki pasti suka karena dia kan “seniman” 🙂
Kerenn & kreatif!
Kalau aku pakai flash card yang dikocok dan dibagi seperti main remi. Ceritanya sesuai gambar yang didapat. Kadang anak2 ngaco tapi lucu..seru!
Makasih share ilmunya!
subhanallah…seneng banget bisa dipertemukan blog creative n educative ini..terima kasih…:)
Blognya isinya bagusya, banyak inspirasi yang didapat. Jadi pengen belajar mendongeng ini…
Monggo mas Didik, silakan diunduh balok berceritanya GRATIS 😀
Semoga anak2 suka yaa..
Thanks for your marvelous posting! I certainly enjoyed reading it, you
happen to be a great author. I will remember to bookmark your blog and will come back from now on.
I want to encourage that you continue your great
work, have a nice morning!