Sebagai pekerja digital, hampir 24 jam kami terhubung dengan dunia Internet dan digital. Ternyata, hal ini juga mempengaruhi pola kegiatan anak-anak. Mereka menjadi sangat terekspos dengan dunia digital.
Dalam konteks ini, tantangan terbesar bagi kami adalah mengelola pola kegiatan Duta, hampir 5 tahun, yang sangat lekat dengan iPad. Pada satu sisi, kelekatan itu menjadi alat ekspose belajar Duta. Melalui iPad, Duta belajar bahasa Inggris dari video-video yang ditontonnya. Dia juga belajar aneka game edukasi dari iPad.
Tapi ekspose Duta yang sangat banyak pada iPad juga membuat kami tak merasa nyaman. Kami ingin memaksimalkan penggunaan iPad-nya agar tak hanya untuk menonton video di Youtube. Pada saat bersamaan, kami ingin mengeksplor kegiatan-kegiatan lain pada Duta. Bagi kami, isunya adalah variasi kegiatan.
Kami sudah mencoba beragam pendekatan untuk mencari pola kegiatan yang tepat untuk Duta. Kami tahu, jika ingin mengurangi aktivitas digital Duta, berarti kami harus mengalokasikan waktu lebih banyak untuk menemani kegiatannya. Nah, di sini memang tantangan utamanya.
Tapi inilah kehidupan. Tak ada yang ideal. Kami terus berusaha memperbaiki apa yang kurang dan memaksimalkan yang ada. Sampai sekarang masih belum puas sih, tapi setidaknya kami terus melakukan usaha perbaikan.
Berenang di Klub Renang
Selama beberapa bulan, kami pergi berenang bersama pada saat Yudhis & Tata mengikuti klub renang Bina Taruna di kolam renang Bojana Tirta. Setiap minggu 3 kali Duta ikut berenang.
Tetapi kegiatan ini ternyata terlalu berat bagi kami. Seiring kesibukan yang semakin meningkat, kami tak bisa mengantarkan Duta ke kolam renang. Yang tertinggal akhirnya Yudhis yang tetap pergi berenang 3 kali seminggu.
Bermain Ayunan Pagi
Di sebelah rumah ada “taman bermain” untuk kegiatan outdoor dan pramuka Klub Oase. Di dalamnya ada ayunan dan beberapa mainan dari bambu yang dibuat oleh kakak-kakak pramuka.
Inilah tempat kegiaan Duta di pagi hari. Sambil berolahraga, kena matahari pagi, juga menjadi sarana untuk membuat variasi kegiatan. Di sini tantangannya adalah inisiatif dan disiplin kami untuk mengajaknya bermain di luar. Terkadang kami merasa sibuk hingga kegiatan ini terlewat.
Jalan Sore
Ini kegiatan yang kami usahakan sesering mungkin. Kami berjalan-jalan bersama di jogging track di dekat rumah. Yudhis, Tata, dan Duta berlari keliling beberapa kali. Kegiatan ini diakhiri dengan membeli susu segar buat Duta. Ending susu segar itu membuat Duta selalu menanti kegiatan jalan-jalan sore.
Balok Lego
Untuk mendorong keterampilan fisik motorik halus Duta, kami melakukan investasi dengan menyediakan Lego Bricks. Dalam bayangan kami, balok-balok Lego ini selaras dengan kesenanangan Duta memainkan kereta Thomas. Mudah-mudahan bisa digunakan untuk beragam stimulus lainnya, seperti kreativitas, matematika, dan kemampuan spasialnya.
Reading Eggs
Untuk variasi kegiatan digital, kami mulai memperkenalkan dan membangun pola kegiatan pada Duta. Setidaknya dia akan belajar Reading Eggs setiap hari. Untuk melakukan kegiatan ini, Duta kami dampingi secara penuh.
Kami memih Reading Eggs karena materinya menarik. Juga, kebetulan ekspose Duta lebih banyak materi berbahasa Inggris (TV, video, game). Jadi, kami memutuskan untuk melengkapi ekspose itu dengan kegiatan yang mengandung pembelajaran.
IXL Math
Beberapa bulan terakhir, kami mencoba memperkenalkan IXL Math pada Duta. Kami ingin mengetahui apakah Duta sudah siap untuk IXL. Kalau ternyata belum siap dan Duta tak suka, kami tak akan melanjutkannya.
Ternyata Duta suka. Kegiatan IXL (yang kami temani penuh) itu menjadi peneguhan kemampuan logika dan matematiknya yang sudah terasah lebih dahulu melalui kegiatan-kegiatan lainnya.
Bermain Game Bersama
Satu lagi kegiatan digital Duta adalah bermain game bersama. Bersamaku Duta pasti minta bermain koin . Sementara bersama ibunya Duta akan minta bermain Flo atau Hay Day.
Membaca Buku Sebelum Tidur
Tell a story. Itu istilah Duta untuk meminta ibunya membacakan buku cerita untuknya menjelang tidur. Kegiatan ini belum rutin, tetapi menjadi salah satu usaha kami untuk menstimulus Duta.
Kegiatan Sporadis
Di luar kegiatan-kegiatan di atas, banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan Duta yang berlangsung secara sporadis. Misalnya, Duta tiba-tiba datang ke dapur dan minta membantu memasak. “Duta helps!” kata Duta. Atau dia membantu beberes tempat tidur, menjemur cucian, dan sebagainya. Biasanya kegiatan ini berhubungan dengan keinginannya untuk terlibat pada kegiatan-kegiatan keseharian yang kami lakukan di rumah.
5 thoughts on “Mencari Pola Kegiatan untuk Duta”
mas Aar,anakku seumuran dg Duta.aku tertarik dg reading egg dan gamesedukatif.tolong jelaskn ttg reading egg.games edukatifny bisa di download dimana.trm kasih…
Reading Eggs dimainkan online mbak, tidak bisa diunduh. Alamatnya: http://readingeggs.com
oke deh nanti aku coba buka.thanks infony…
mas nanya donk terkait bahasa..saya pernah baca katanya anak dibwwh 5 thn kalau dikenalkan 2 bahasa sekaligus malah jd bikin bingung. caranya gmn ya biar anak gak bingung tp jg terbiasa dg bahasa inggris spt duta?
Kami sehari-hari menggunakan berbicara dengan bahasa Indonesia mbak. Anak-anak terekspos bahasa Inggris dari acara TV kabel yang mereka tonton. Jadi mereka terbiasa mendengar bahasa Inggris yang disampaikan native speaker.