Melewati usia 12 tahun, Yudhis memang baru masuk usia pra-remaja. Tapi aku merasa dia bukan anak kecil lagi. Apalagi, dia sudah menyelesaikan Ujian Paket A (SD) yang entah kapan pengumumannya dan seperti apa hasilnya.
Usai ujian SD, kami duduk bersama di meja dan membuat kesepakatan tentang kegiatan Yudhis. Ini adalah perjalanan awal kami menjalani homeschooling untuk remaja.
Dalam diskusi itu, ada 3 program homeschooling yang kami bicarakan bersama Yudhis. Yang pertama adalah meneruskan pondasi keilmuannya: matematika & bahasa (wajib). Yang kedua mengeksplorasi dan menekuni hal-hal yang diminati (kesepakatan). Yang ketiga adalah mengembangkan wawasannya, baik sosial, sains, ekonomi & budaya (terserah Yudhis).
Program ketiga (wawasan) itu adalah program baru baginya. Sasarannya adalah melampaui keluarga (beyond family), agar dia mendapatkan inspirasi/pengetahuan dari sumber-sumber di luar kami, keluarganya.
***
Jadwal Kegiatan
Untuk Yudhis, kami memintanya membuat jadwal kegiatan mingguan yang diketik, diprint, dan ditempel di dinding. Jadwal itu menjadi kesepakatan dan alat bagi kami untuk berdiskusi/mengecek perkembangannya. Kami berusaha mempercayainya dan hanya sesekali bertanya mengenai pemenuhan jadwal-jadwal yang dibuatnya.
Setiap hari kegiatannya terbagi 3 bagian: pagi, siang, sore/malam. Selain kegiatan wajib yang kami tetapkan (matematika & bahasa), Yudhis mengatur jadwal kegiatannya, termasuk kegiatan berenang 3 kali seminggu, pramuka setiap dua minggu sekali, les gitar, dan lainnya.
Untuk mengembangkan minat grafis, kami berdiskusi dan bersepakat. Berdasarkan ketertarikan Yudhis pada 3D, Yudhis akan mulai mengeksplorasi Blender. Sebelumnya Yudhis mengeksplorasi Sketchup. Tapi karena minatnya pada bentuk-bentuk non linear, alat yang lebih tepat untuk dieksplorasinya adalah Blender.
Di luar Blender, Yudhis terus ingin mengeksplorasi dan memodifikasi minecraft (Minecraft Mods). Satu lagi, Yudhis akan terus mengasah Photoshop-nya melalui karya.
Tentang kegiatan membuka wawasan yang kami tawarkan, secara mengejutkan Yudhis memasukkan kegiatan menonton video TED setiap hari dalam jadwalnya. Aku sempat menyarankan untuk menguranginya menjadi 2 atau 3 kali per minggu. Tetapi Yudhis memutuskan mau mencoba menontonnya setiap hari. “Videonya kan pendek, cuma 20 menit,” alasan Yudhis.
Oke kami bersepakat.
***
Belajar melalui TED
Program mengembangkan wawasan baru saja mulai berjalan. Idealnya kegiatan ini dilakukan dengan memperbanyak klub kegiatan, kursus, magang dan sejenisnya. Tapi karena yang ideal itu belum terwujud, kami memulainya dengan cara yang paling memungkinkan bagi kami, yaitu melalui video-video TED (www.ted.com).
TED adalah situs yang berisi kumpulan video-video inspiratif beragam tema. Video-video ini merupakan rekaman dari presentasi para ahli dari berbagai bidang dalam konferensi TED. Temanya sangat beragam dan isinya inspiratif, sesuai dengan tema TED: ideas worth spreading.
Saat menyarankan Yudhis untuk menonton TED (sebagai penyeimbang kesenangannya menonton video-video tentang Minecraft), kami sebenarnya agak ragu apakah Yudhis sudah bisa dan apakah Yudhis menikmatinya?
Ternyata Yudhis sangat menikmatinya. Diantara video pertama yang ditontonnya, ada “Hack a Banana” yang diceritakannya dengan antusias kepada kami:
***
Bagaimana selanjutnya?
Seperti biasa… kami akan terus berproses, belajar, dan menikmati perjalanan homeschooling ini.
4 thoughts on “Memulai Homeschooling Anak Usia Remaja”
Tq byk ilmu dapat tentang homeschooling, sila la melawat fb saya Syafa N Fuzail dan page Generasi Sihat
pak Aar, saya ingin membeli semua buku anda tentang homeschooling, tetapi bukunya tidak saya temukan di gramedia di Medan, yang saya sudah beli berjudul “apakah itu homeschooling”….
apakah jumlah bukunya terbatas?? atau dimanakah saya bisa mendapatkan buku bapak???
Bukunya sudah tidak dicetak lagi oleh penerbit mbak 🙁
Mas anak saya kelas 6 sekarnag dan dia memutuskan utk tidak lanjut ke sekolah reguler, awalnya saya kaget karena ide itu timbulndari dirinya sendiri setelah google tentang home schooling. Boleh tau bagaimana kurikulum HS untuk anak setingkat SMP? Terima kasih.