Sudah sekitar 2 minggu ini Yudhis belajar memainkan gitar untuk lagu “Aku Bisa” yang sempat populer dinyanyikan pada album AFI Junior. Dia sudah sempat lancar, tetapi kemudian oleh Lala diganti akor-nya karena nadanya terlalu tinggi.
Sejak itu dia tampak agak ogah-ogahan dan malas berlatih. Terkadang latihan, terkadang lupa. Kalau latihan hanya sekedarnya saja, yang penting latihan. Alasannya, akor barunya susah. Jadwal untuk rekaman yang disepakati pun sudah diundur 2 kali, tapi masih belum tercapai juga.
Aku merasa sudah saatnya bagi Yudhis untuk belajar tentang komitmen dan kerja keras, serta berlatih membuat jadwal untuk dirinya sendiri.
Lalu jadilah hari Senin yang lalu kami mengobrol dan sepakat untuk membuat target, kemudian memecahnya menjadi target-target kecil, dan menuliskannya di kertas.
**
“Kapan target mau rekaman gitarnya, Dhis?” aku bertanya kepada Yudhispagi usai sarapan.
“Jumat pak. Jumat pasti aku sudah selesai dan bisa rekaman,” kata Yudhis menjawab dengan pasti. Kelihatannya dia merasa tidak enak juga karena terus mundur-mundur jadwal rekamannya.
“Oke.Jadi Jumat sudah siap ya?” aku bertanya untuk menegaskan.
“Iya pak. Jumat selesai.”
“Kalau begitu, sekarang kita bikin rencana sampai hari Jumat,” kataku. “Coba ambil kertas dan alat tulis.”
Yudhis kemudian mencari kertas dan pensil.
“Apa saja yang harus kamu kuasai untuk rekaman?” tanyaku.
“Yang pertama adalah menguasai akor-nya,” jawab Yudhis.
“Terus?”
“Terus habis itu menyanyi dengan iringan akor baru.”
“Kemudian?”
“Habis itu memperbaiki soul-nya. Sudah.”
“Oke. Kalau targetnya hari Jumat selesai, sekarang kita buat jadwal mundur Jumat sampai hari ini. Jadi hari Kamis targetnya apa, hari Rabu apa, dan seterusnya sampai hari ini.”
Lalu kami pun membuat jadwal mundur (countdown) bersama-sama. Yudhis yang menyatakan, sementara aku menuliskan dan mempertajamnya dengan pertanyaan-pertanyaan. Akhirnya kami mendapatkan jadwal:
Senin: lancar A, E, D
Selasa: lancar (selesai), nyanyi
Rabu: nanyi (selesai), soul
Kamis: soul
Jumat: done, semua selesai
Sabtu: rekaman
Yudhis kemudian menempelkan kertas jadwal itu di kamarnya. Kepadanya, aku mengatakan:
“Sekarang terserah kamu kapan latihan dan berapa lama latihan. Mau latihan 5 menit, 10 menit, atau setengah jam terserah kamu. Mau latihan sekali, dua kali, atau tiga terserah kamu. Yang penting, kamu bisa mencapai target yang kamu tetapkan.”
“Oke pak. Aku ngerti,” kata Yudhis.
**
Inilah diantara dinamika proses homeschooling yang kami jalani. Sekarang tinggal menjalani dan menunggu hasilnya seperti apa.
4 thoughts on “Membuat target dan jadwal”
Subhanallah….
terimakasih…(smg mas aar n mbak lala ga bosen denger ucapan terimakasih saya ya)..
smg banyak =yg terinspirasi, sebagaimana saya banyak terinspirasi dari rumah inspirasi 🙂 😉
#Devi: sama-sama mbak Devi. Semoga kita semua bisa saling belajar dan saling menginspirasi.. 🙂
wahhh.. bner2 menginspirasi, terimakasih mas aar & mba lala.
Mudah2an kami sbagai ortu bisa lbh bnyak belajar dari rumahinspirasi 😀