Menjelang ujian Paket B (akhir SMP), Tata diminta PKBM Piwulang Becik yang menjadi tempat ujiannya untuk menyerahkan portofolio.
Momentum itu kami manfaatkan untuk mengkristalkan proses belajar Tata selama SMP dan menyatukannya dalam sebuah dokumen portofolio karya.
Apa itu Portofolio Belajar/Karya?
Portfolio karya adalah dokumentasi yang terkurasi dari proses pembelajaran anak yang menunjukkan pertumbuhan kapasitas dalam berkarya.
Berbeda dengan rapor akademis yang berfokus untuk menilai pemahaman terhadap materi belajar, portofolio lebih mencatat pengalaman dan output yang dihasilkan dari proses belajar.
Output bisa berupa dokumentasi hasil karya anak misalnya gambar, foto, video, lagu, tarian; tulisan dalam bentuk puisi/cerpen/riset; kegiatan yang pernah dilakukan, dan milestone pencapaian yang diraih dalam sepanjang proses belajarnya.
Portofolio menunjukkan kualitas keterampilan anak pada sebuah titik tertentu.
Manfaat Portofolio Karya
Dalam pengalaman keluarga kami, proses penyusunan portofolio semacam ini bermanfaat untuk menjadi pondasi anak saat masuk ke jenjang SMA.
Dengan portofolio yang dimiliki, anak memiliki catatan skills dan output nyata. Catatan ini sangat bermanfaat untuk proes pengembangan di tingkat selanjutnya.
Portofolio juga bisa menjadi alat komunikasi dengan pihak lain untuk kolaborasi dan mendapatkan pengalaman lanjut. Dalam pengalaman kami sebelumnya, kesempatan magang menjadi lebih terbuka ketika employer/perusahaan/tokoh melihat portofolio karya yang sudah dihasilkan anak.
Cerita Portofolio Tata
Ada beberapa kegiatan belajar/karya yang menjadi milestone penting dalam proses belajar Tata selama tingkat SMP.
1. Magang membuat studio digital
Tahun 2019, kami sekeluarga pindah dari Jakarta ke Semarang dalam rangka kerjasama dengan Jaringan Rumah Usaha. Salah satu buah dari kerjasama itu adalah proses Tata magang belajar mengembangkan keterampilan visualnya dan belajar membuat studio digital. Tata belajar membangun portofolio karya visual, membuat aset digital, dan menerima pesanan gambar di bawah bimbingan kak Salma.
2. Panitia Oase Festival 2019
Di awal 2019, Tata menjadi panitia kegiatan Oase Festival bersama teman-teman homeschooling di Klub Oase. Kegiatan ini merupakan proses Tata belajar berorganisasi dengan menjadi panitia. Dalam kepanitian, Tata menjadi salah satu anggota tim acara, menjadi tim registrasi peserta, serta menjadi MC pada saat acara. Selain itu, Tata menjadi salah satu kontributor dalam pameran lukisan karya para remaja OASE.
Kegiatan yang ditujukan sebagai fundraising ini berlangsung 2 hari, melibatkan 38 remaja yang menjadi panitia, serta berhasil mengumpulkan dana lebih dari 80 juta.
3. Pameran Karya Visual
Sepanjang tahun 2019, Tata mengikuti 2 kali pameran karya. Yang pertama adalah pameran karya lukisan saat Oase Festival. Pameran kedua bertajuk Spice Space, diselenggarakan di Mbloc Space pada 23-24 November 2019
4. Video Karya di OASE Media
Sepanjang 2018-2019, Tata terlibat dalam proyek OASE Media untuk membuat video-video informatif dan edukatif (OASEmenit) yang ditayangkan di Instagram dan Facebook. Video itu. Sebagai redaksi, Tata menjadi penulis naskah, editor video, serta videografer. Bersama teman-temannya OASE Media, Tata dan tim telah menghasilkan ratusan video selama 2 tahun.
Ini contoh video karya Tata:
5. Kartu Kreativitas CritaCrita
Tahun 2018, Tata membuat produk CritaCrita dalam rangka mencari uang untuk membiayai kegiatannya sendiri. Tata belajar mengerjakan semua proses mulai hulu hingga hilir, mulai konsep produk, menggambar, melayout, membuat mockup produk, membuat materi promosi, melakukan produksi, hingga penjualan.
6. Menulis dan menjadi editor buku
Bersama teman-temannya, Tata berhasil melahirkan satu buku berjudul “Eksplorasi 4 Pulau” yang merupakan kumpulan jurnal petualangan belajar mereka menjelajah 4 pulau di Kepulauan Seribu. Selain itu, Tata terlibat aktif menjadi editor dan melakukan quality control (QC) untuk buku Pembelajar Mandiri karya Yudhis (kakaknya).
Proses Membuat Portofolio
Saat membuat portofolio karya, Tata membutuhkan waktu cukup lama untuk menentukan karya apa yang hendak dimasukkannya ke dalam portofolio karyanya. Selain itu, Tata membutuhkan waktu lama untuk menentukan format penyajian portofolio karyanya. Dia tidak ingin portofolio itu hanya berisi teks seperti Curiculum Vitae pada umumnya.
Proses membuat portofolio itu dilakukan dengan cara:
- Mengidentifikasi jenis kegiatan yang dilakukan dan karya yang dibuat selama periode SMP (2018-2020)
- Mencari dokumentasi foto/informasi terkait kegiatan
- Menentukan jenis kegiatan/karya yang terpilih
- Membuat tata letak untuk menyajikan portofolio karya