Salah satu prinsip yang kami gunakan dalam menjalani proses homeschooling anak-anak adalah membangun (construct) dan membongkar (deconstruct). Kami tak memilih metode atau pendekatan tertentu secara statis, tetapi kami kadang-kadang membongkarnya untuk menuju arah yang berbeda.
Tujuan prinsip ini adalah untuk menghindari kejenuhan dan stagnasi pada sebuah kondisi tertentu. Prinsip ini untuk menghindari kemapanan yang statis menuju dinamika kreatif.
Sebagai contoh adalah tentang jadwal. Saat ini kami menggunakan jadwal harian untuk kegiatan harian Yudhis dan Tata. Jadwal itu membantu mereka untuk menstrukturkan kegiatan dan membentuk pola kegiatan. Dengan jadwal, baik anak maupun kami (orangtua) bisa memiliki ekspektasi yang relatif sama.
Tetapi, kegiatan berdasarkan jadwal itu juga memiliki efek samping. Inisiatif anak untuk melakukan kegiatan baru turun. Kualitas kegiatan dan passion pun menurun karena jadwal yang telah dibuat semakin lama semakin menjadi rutinitas yang hadir untuk sekedar dikerjakan/diselesaikan (tanpa kehadiran jiwa yang menghidupinya).
Kalau kami mendapati kondisi ini, kami kemudian membongkar. Jadwal kami tiadakan, anak-anak bebas memilih dan melakukan kegiatan mereka.
Ketika jadwal itu dicabut, biasanya ada masa “kegamangan” sejenak karena tak ada lagi struktur. Anak-anak bisa lepas memilih kegiatannya dan melakukan sebuah kegiatan dalam jangka waktu yang panjang (tanpa khawatir dengan jadwal kegiatan lainnya).
***
Proses ini semacam tarik menarik-menarik; antara kegiatan terpola yang melatih disiplin dan kegiatan bebas yang mendorong kreativitas.
Buat kami, proses ini adalah bagian dari dinamika praktek homeschooling untuk mencari yang terbaik berdasarkan hasil pengamatan di lapangan. Kami sangat menikmati proses ini.