
Ketika resource keluarga relatif sudah terekspos pada anak, tantangan keluarga homeschooling selanjutnya adalah menggunakan resource eksternal untuk melampaui keluarga.
Tujuan membuka akses di luar keluarga adalah agar anak dapat mengakses pengetahuan, wawasan, keterampilan dan pengalaman hidup yang ada di luar keluarga.
Kami sebenarnya sudah memulainya ketika anak-anak mulai berkegiatan dan kursus di luar seperti mengikuti klub renang dan belajar gitar. Juga, kegiatan Pramuka yang dijalani anak-anak bersama teman-temannya di Klub Oase.
Saat Yudhis sudah mengijak remaja, kami merasakan kebutuhan itu semakin kuat. Kebutuhan menjelajahi dunia yang lebih luas, kebutuhan membuka wawasan melampaui hal-hal yang selama ini dikenalnya.
Magang, Klub, Organisasi, Pelatihan
Ada banyak jalan untuk mengekspos anak-anak pada dunia luar, seperti mengikuti klub, organisasi, les, pelatihan, magang, dan sebagainya.
Secara pribadi, kami menyukai magang. Magang adalah proses belajar melalui dunia nyata, melalui ahli pada sebuah bidang tertentu. Magang bisa di dunia profesional, bisnis, atau dunia sosial. Intinya, anak-anak tidak belajar dari teori, tetapi dari problem dan solusi yang ada di dunia nyata.
Yudhis pernah mengikuti pelatihan Optimizer di Bisma Center dan sempat magang menjadi mentor. Tetapi setelah kami perhatikan, Yudhis tidak terlalu menunjukkan minat ke arah sana. Dia melakukan yang kami sarankan, tetapi jika tak kami sarankan maka dia tak melakukannya.
So, kami mencoba lagi hal lain. Kali ini bukan magang. Kami mencoba membuka wawasannya melalui “kuliah online”. Sebenarnya bukan kuliah online, tetapi kegiatan menonton video di TED.
Memperluas Wawasan melalui TED
Ya, kami menggunakan video-video TED untuk memperluas wawasan agar proses homeschooling kami tak terbatas pada hal-hal yang diketahui/dikuasai oleh orangtua. TED yang berisi video presentasi 3-20 menit dari tokoh-tokoh yang sangat beragam memberikan sarana yang luar biasa untuk membangun wawasan.
Mengapa TED? Satu kualitas materinya. Yang kedua murah (gratis) dan terjangkau. 🙂
Cara yang kami gunakan adalah memberikan pilihan pada Yudhis untuk menonton video. Terserah dia video mana yang ingin ditontonnya. Sesekali kami minta dia melihat secara acak supaya dia belajar menjelajahi dunia baru. Buat kami, yang penting dia berkenalan dan suka dulu. Kualitas kegiatan nanti menyusul sambil berjalan.
Dari proses yang sudah berjalan 2 minggu ini, kami kemudian meminta Yudhis untuk membuat posting di Dunia Yudhis, setidaknya 1 kali seminggu. Minggu ini kami tambahkan permintaan kepadanya untuk membuat log tentang video-video TED yang ditontonnya.
***
Tentu saja masih banyak jalan lain untuk membawa anak-anak melampaui apa-apa yang dimiliki keluarga. Setiap keluarga memiliki kebebasan untuk merancang yang paling sesuai dan paling memungkinkan untuk dijalani.