Bagaimana masa depan dan profesi anak-anak homeschooling?
Pintu masuk untuk memasuki sebuah profesi adalah keahlian (expertise) dalam bidang tertentu. Dalam sistem yang umum, salah satu tanda keahlian ditandai dengan ijazah/sertifikat dari sebuah jenjang pendidikan tertentu. Selain ijazah, ukuran sebuah keahlian yang lain adalah hasil karya (output) yang dihasilkan.
Jika ijazah dari Perguruan Tinggi yang menjadi kebutuhan, praktisi homeschooling dapat mengikuti ujian kesetaraan (Paket A, B, C) dan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi seperti pendikan reguler pada umumnya.
Jika sertifikat yang menjadi pintu profesi, praktisi homeschooling dapat mengikuti kursus dan program sertifikasi yang banyak diselenggarakan oleh asosiasi profesi atau perusahaan swasta tertentu. Banyak profesi di bidang komputer, bahasa, seni, dan keahlian-keahlian lain yang dapat berawal dari standar sertifikasi profesi tertentu.
Selain dua pintu profesi di atas, semakin banyak profesi-profesi yang berkembang berdasarkan output. Perusahaan swasta pun semakin menghargai “portofolio karya/kemampuan” daripada sekedar ijazah. Sebagian besar profesi-profesi berdasarkan karya/kemampuan adalah profesi di dunia modern. Profesi-profesi berorientasi output itu semakin luas dan memiliki masa depan yang cerah misalnya: bisnis, komputer, marketing, fotografi, entertainment, tulis-menulis, desain, dan sebagainya.
Pada akhirnya, yang dinilai adalah output. Homeschooling memiliki potensi besar untuk mengembangkan kemampuan dan keahlian anak-anak karena sifat pendidikan homeschooling yang customized dan didesain khusus memenuhi kebutuhan anak.
4 thoughts on “Masa Depan Anak Homeschooling”
Assalamualaykum. Bunda, jika mau pesan buku homeschooling lengkap dimana yaa?
Di malang sudah ada komunitas ibu profesional kah?
Waalaikum salam,
Buku homeschooling sedang habis mbak. Di Malang setahu saya ada aktivis Ibu Profesional, tapi via kuliah online
Salam pendidikan,
Sy Sherly di Merauke, Papua. Sy berterima kasih utk info ttg homeschooling yg bpk sajikan, namun sy membutuhkan info lbh lanjut ttg hal ini.
Sy adalah volunteer pendidikan utk anak2 di pedalaman Merauke dlm hal pemberantasan buta aksara. Sdh hampir 2 tahun kmi stay di pedalaman bersama suami & anak sy. Keperluan homeschooling ini sbnrnya utk anak sy. Saat ini dia terdaftar di salah satu SD di pedalaman, kls 6. Dan tahun dpn akan masuk SMP. Krn bbrp pertimbangan kmi ingin dia melanjutkan SMP dg metode homeschooling.
Pertanyaan sy: apakah utk homeschooling wajib memiliki akses internet utk aktifitas belajar harian? Atau bisa jg secara “offline” ?
Sbg informasi, sebulan sekali kmi biasanya ke ibukota distrik, di situ kmi biasanya bisa mengakses internet walaupun tdk selancar di kota.
Mhn informasinya pak. Trima ksh sebelumnya.
Salam,
Sherly._
Proses belajar fleksibel, bisa menggunakan apa saja yang ada dan sesuai dengan kondisi. Belajar tak harus memakai Internet.