Kemampuan memasak adalah sebuah ketrampilan (skill). Ketrampilan tak diajarkan melalui buku atau ceramah, tetapi melalui proses berlatih.
Dan, berlatih itu membutuhkan waktu. Berlatih dimulai dari yang sederhana dan kemudian menjadi semakin kompleks. Latihan membuat sempurna (practice makes perfect), itu prinsip di dalam belajar ketrampilan.
Aku senang, Lala membimbing anak-anak belajar memasak. Dari proses sederhana melibatkan mereka di dapur, membantu proses memasak, hingga akhirnya terjun memasak sendiri. Anak-anak menikmati proses belajar ini dan ketrampilan mereka pun secara perlahan tumbuh semakin baik.
Seperti kemarin, Yudhis membuatkan sarapan pagi untuk kami berupa nasi goreng. Dia sudah bisa menyiapkan semua bahannya dan memasak sendiri. Bahkan, proses membumbuinya pun dilakukannya sendiri tanpa bantuan.
Walaupun dia harus menggunakan kursi kecil supaya bisa berdiri nyaman di depan kompor, semangatnya untuk memasak tetap membara. Walaupun tangannya belum cukup kuat untuk mengaduk nasi hingga rata, dia tetap mau melakukan sendiri semuanya.
Dan…akhirnya kami pun sarapan dengan nasi goreng buatan Yudhis. Apresiasi meluncur di depan. Semuanya bergembira dan berterima kasih kepada Yudhis. Setelahnya baru masukan untuk membuatnya lebih baik lagi di waktu-waktu selanjutnya.
3 thoughts on “Latihan Membuat Sempurna”
nice posting…
mbak, jika sempat mampirlah ke rumahku, ada catatan kecil tentang rumah inspirasi disana. http://noerachma.blogspot.com/2011/02/stylish-blogger-award.html
Sementara banyak orangtua lain yang jantungan melihat anaknya dekat-dekat kompor… 😉 Yay, go, Yudhis!