Sesi terakhir dari summer class belajar di SecondLife yang diasuh mbak Ines berlangsung hari Jumat yang lalu. Dalam sesi terakhir itu, ada kompetisi para siswa untuk membuat sebuah obyek di SecondLife.
Yudhis senang sekali dengan kompetisi ini. Sore-sore dia sudah menyelesaikan proyeknya sendiri yang harus diserahkan pada jadwal kelas jam 19.00. Yudhis bahkan membuat beberapa obyek, kursi malas serta rak beserta barang-barang di dalamnya.
Ternyata pada waktu kelas, mbak Ines hanya meminta setiap anak untuk mengirimkan satu karya terbaiknya. Jadilah Yudhis kemudian mengirimkan kursi malas karyanya.
Dari kompetisi ini, dipilih tiga juara. Setiap juara mendapatkan Linden Dollar. Yang menjadi jurinya adalah professor yang menjadi dosen mbak Ines di SecondLife.
**
Menurut rencana, pengiriman hasil penjurian adalah Sabtu malam.Tetapi karena professor sedang sakit flu berat, prosesnya tertunda. Yudhis sudah tidak sabar menunggu hasil penjurian. Dia sudah merancang-rancang, kalau menang dan mendapat hadiah, dia akan menggunakan uangnya untuk mendaftar kursus SecondLife di Happy Hippo Building School.
Akhirnya, hari ini, mbak Ines baru mengirimkan notecard hasil penjurian. Ternyata Yudhis menjadi juara kedua.
Sementara juara pertama adalah Kathleen dan juara ketiga adalah Andro. Hadiah untuk setiap pemenang adalah $L 150.
“Akhirnya aku punya uang sendiri untuk bayar kursus, pak,” kata Yudhis kepadaku dengan bangga.
“He..he.. bagus, Dhis. Selamat ya…,” jawabku terharu sambil mengelus kepalanya.
3 thoughts on “Kompetisi Desain di Second Life”
hebat!
pak.. bole dong klo ada acara2 kompetisi buat anak2 HS (anak saya perempuan dan baru kelas 2 SD, dan baru HS dari taun lalu) saya dikasih tau melalui email.. sapa tau anak saya bisa ikut berpartisipasi… thx ya pak…
Kalau ada informasi ttg lomba atau hal2 yg bermanfaat utk anak HS, biasanya saya post di blog ini, facebook, twitter, atau milis sekolahrumah bu. Silakan dipantau… 🙂