Beberapa waktu yang lalu aku melihat poster Pameran 1001 Candi di Facebook yang dibagi oleh teman baikku Feri Latief seorang fotografer yang memiliki perhatian mendalam tentang alam, budaya & manusia. Masih mikir-mikir enaknya milih waktu yang mana untuk mengajak anak-anak ke sana, eeh.. ibuku tetiba cerita kalau beliau dapat undangan dari ibu Aning (Sri Patmiarsi Retnaningtyas) untuk hadir di acara pembukaannya.
Berhubung undangannya adalah pembukaan pameran & aku tidak tahu seperti apa bentuk acaranya jadi agak ragu mengajak anak-anak. Jadilah kemarin (Senin, 2/12) aku berangkat bertiga dengan ibu & tante Ari ke Lotte Avenue di Jalan Casablanca, tempat diadakannya pameran 1001 Candi tersebut.
Pameran 1001 Candi yang diadakan di tengah ruangan besar Lotte Avenue ini settingnya cantik & ramah anak. Pameran yang diselenggarakan oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya & Permuseuman ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan penerbitan buku Candi-Candi di Indonesia.
Mengapa disebutkan 1001 Candi? Karena ternyata jumlah Candi di Indonesia banyak sekali, lebih dari 1000 candi dengan bentuk dan ukuran candi yang sangat beragam. Ada candi yang berbentuk kompleks dengan banyak candi seperti Candi Prambanan, Candi Sewu & Candi Penataran. Tapi banyak juga candi yang sendirian dan lokasinya di bukit atau gunung, seperti Candi Dieng, Candi Gedong Songo & Candi di lereng gunung Penanggungan.
Keadaan Candi di Indonesia juga beragam, dari mulai yang utuh hingga yang tinggal hanya pondasinya saja. Candi-candi tersebut tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
Di Pulau Jawa saja terdapat Kompleks Percandian Batu Jaya, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Ijo, Candi Lumbung, Candi Sewu, Candi Jago, Candi Kidal, Candi Panataran dan lainnya. Di pulau Sumatra terdapat beberapa candi seperti Candi Muara Takus, Candi Bahal & Candi Muara Jambi. Di Pulau Bali ada Candi Gunung Kawi.
Saking banyaknya candi yang tersebar di Indonesia inilah yang membuat Indonesia mendapat julukan sebagai “Negeri 1001 Candi”
***
Sayangnya, tak banyak dari generasi sekarang yang mengenal keindahan warisan budaya ini. Padahal candi-candi ini juga menyimpan nilai-nilai luhur di balik keindahan arsitekturalnya. Banyak kandungan nilai kemanusiaan yang terpatri dalam pahatan relief di dinding candi.
Makanya aku senang sekali dengan adanya pameran 1001 Candi ini. Apalagi panitia penyelenggara menyiapkan beragam kegiatan pendukung seperti talkshow, workshop papercraft, workshop membatik, workshop wayang kardus, workshop sketsa candi, mewarnai, storytelling serta pementasan sendratari Karmawibhangga di Ice Palace Theater.
Menariknya, pameran yang diadakan tanggal 2-8 Desember 2013 ini tak hanya menyiapkan beragam acara yang menarik untuk anak-anak, tapi juga menyiapkan perangkat display pameran yang bisa memudahkan kita menjelaskan tentang warisan budaya candi kepada anak-anak. Ada display gambar pembuatan relief candi, foto proses pemugaran candi, ular tangga bertema candi, puzzle balok candi sampai balok bongkar pasang membuat candi.
Menurutku semua itu keren banget!
Wah, jadi nggak sabar mau bawa anak-anak melihat pameran ini 😀