Sabtu (23/7), Klub Oase mulai menyelenggarakan acara Kemah Keluarga yang perdana. Kemah yang berlangsung dua hari satu malam ini diselenggarakan di Kebun Wisata Pasirmukti, Citeureup, Bogor. Berbeda dengan kemah yang biasanya hanya diikuti oleh anak-anak saja, kemah ini diikuti oleh anak beserta orangtua. Ada 51 peserta dari 11 keluarga yang mengikuti kegiatan ini.
Pukul 09.00, peserta kemah mulai berdatangan di Pasirmukti. Pasirmukti sendiri adalah kawasan wisata yang sangat luas dengan berbagai sarana untuk kegiatan outdoor, salah satunya sarana perkemahan.
Area kemah di Pasirmukti ini sangat nyaman dan memang dirancang untuk berkemah. Lahannya rata dan luas, serta ditata rapi dengan fasilitas untuk berkemah, seperti kamar mandi yang jumlahnya banyak dengan air bersih yang mengalir lancar. Pohon-pohonnya banyak dan rindang. Ada fasilitas listrik dan “lampu tembak” untuk menerangi kawasan perkemahan.
Selain itu, banyak lahan kosong yang berada di dekat lokasi perkemahan dan beberapa permainan yang bisa digunakan anak-anak sepuasnya.
***
Kegiatan pertama Klub Oase adalah lomba memasang tenda. Setiap keluarga mendapatkan tenda-tenda yang harus dipasang untuk keluarganya masing-masing. Bapak, ibu, dan anak-anak semuanya sibuk dan ikut terlibat memasang tenda.
Sementara para keluarga Klub Oase memasang tenda, di area sebelahnya rombongan Komunitas Berkemas yang melakukan kegiatan training motivasi. Keluarga besar Komunitas Berkemas yang terdiri anak-anak SD, SMP, dan SMA serta beberapa orangtua sudah datang sejak satu hari berikutnya.
Usai kegiatan memasang tenda, para orangtua Klub Oase berkumpul dan saling berkenalan sambil mengobrol. Sementara itu, anak-anak melakukan kegiatan bebas, berlari, bermain bola, kejar-kejaran dan sebagainya.
Usai makan siang, kegiatan pertama anak-anak adalah belajar membuat origami dipimpin mbak Dinar Ardanti. Anak-anak (dan orangtua) belajar bersama seni kertas dari Jepang ini hingga sore. Dalam kegiatan ini, setiap anak belajar membuat hasil karyanya masing-masing.
Acara dilanjutkan dengan kegiatan bersama Pasir Mukti, yaitu Petualangan Oase. Anak-anak berjalan-jalan melalui berbagai medan tanah lapang dan pematang sawah, dan kemudian melakukan kegiatan memecahkan teka-teki yang diberikan. Anak-anak memberi makan bebek, melihat berbagai binatang ternak, memberi makan bebek, dan sebagainya. Anak-anak sangat menikmati kegiatan yang berlangsung sekitar 2 jam dan baru berakhir menjelang senja ini. Mereka sama sekali tak mengeluh kecapekan walaupun terus berkegiatan fisik sejak pagi hari.
***
Menurut rencana, acara malam hari adalah api unggun. Tapi tiba-tiba, cuaca berubah drastis. Usai Maghrib, tiba-tiba terdengar bunyi geledek. Cuaca siang yang sangat terik dan cerah berubah jadi mendung. Hujan pun turun dengan deras membasahi areal perkemahan yang membuat semuanya masuk ke dalam tenda. Sebagian ada yang mengungsi ke pendopo yang berada di sebelah area perkemahan karena hujannya sangat lebat.
Hujan yang deras dan datang tiba-tiba ini betul-betul mengejutkan dan membuat acara kemah menjadi semakin seru. Kami sendiri terpisah dalam 3 kelompok. Aku bersama Lala dan Duta dalam satu tenda. Yudhis bersama Abby dan Dimas di tenda lain. Tata berkumpul bersama teman-teman perempuannya di tenda yang lain lagi.
Untungnya hujan yang sangat deras itu akhirnya reda juga, yang membuat kami bisa keluar dari tenda menuju pendopo untuk makan malam. Hanya saja, rencana api unggun itu menjadi tanda tanya besar karena seluruh area perkemahan basah. Tapi karena anak-anak memaksa, akhirnya kayu-kayu itu dicoba dinyalakan di area api unggun dan ternyata bisa menyala!
Jadilah malam itu terlaksana juga acara api unggun bersama antara anak-anak Klub Oase dan Komunitas Berkemas. Anak-anak bergantian bernyanyi, bermain tebak-tebakan, dan menari. Semuanya tetap bahagia walaupun acaranya harus berdiri karena rumput yang ada basah dan becek akibat hujan.
***
Hari kedua, Minggu pagi diawali dengan sarapan dan obrolan-obrolan santai di depan tenda. Setelah mandi, anak-anak belajar membuat komik bersama mas Dimas (Masdimboy), seorang komikus yang kebetulan ikut bersama rombongan Klub Oase.
Tak ingin melewatkan waktu, usai kegiatan belajar komik para Ibu meneruskan kegiatan dengan belajar “still photography” bersama mbak Tika Hapsari. Ketrampilan ini sangat berguna untuk memotret benda-benda tak bergerak, misalnya: makanan, produk jualan, dan sebagainya.
Sementara kegiatan belajar fotografi berlangsung, satu demi satu tenda mulai dibongkar. Anak-anak pun bersiap untuk kegiatan selanjutnya yaitu membajak sawah dan menanam padi, sebuah pengalaman eksotik buat anak-anak kota yang biasanya hanya mengenal nasi di piring tanpa mengetahui proses panjang yang diperlukan untuk menghadirkan nasi.
Tak puas dengan sekedar naik bajak dan menanam padi, anak-anak pun main lumpur sepuasnya di sawah. Mereka berlari-larian di lumpur, bermain lumpur sepuasnya dan bermain tarik tambang di lumpur. Betul-betul acara yang sangat langka buat mereka.
Acara ini berlangsung hingga tengah hari. Dengan enggan, satu persatu anak-anak keluar dari lumpur untuk membersihkan badan di pancuran dan bersiap untuk pulang. Di area permainan lumpur ini, sempat ada kejutan yaitu kue ulang tahun yang diberikan kepada Lala yang kebetulan berulang tahun hari ini.
***
Acara Kemah keluarga Klub Oase ini benar-benar menyenangkan. Anak-anak terus membicarakan kegiatan ini. Duta menangis karena tak mau pulang. Kami sangat menikmatinya. Semoga anak-anak lain yang mengikuti kegiatan ini pun menikmati dan berbahagia.
Sampai jumpa dalam kegiatan selanjutnya.
3 thoughts on “Kemah Klub Oase”
kemah keluarga kami yg pertama & bikin ketagihan 😀