fbpx

Kegagalan berbuah manis

Praktek homeschooling/home education bukan hanya cerita tentang keberhasilan. Tak urung banyak juga kegagalan-kegagalan. Yang penting, kegagalan itu menjadi pelajaran. Seperti yang kami alami bersama Yudhis kemarin.

Sudah dua hari terakhir ini, Yudhis menjawab tantangan memainkan gitar 10 lagu dengan melakukan guitar performance. Tanda diterimanya sebuah lagu adalah melalui hasil rekaman menggunakan kamera digital. Lala membantu Yudhis merekam permainan gitarnya.

Di luar perkiraan Yudhis, kemarin Lala meminta Yudhis untuk melihat hasil rekaman itu dan menilai sendiri, mana video yang sudah layak tayang. Hasilnya, dari 3 lagu yang direkam (berulang-ulang), Yudhis hanya puas dengan satu video saja, yaitu video lagu “Bintang Bulan”, lagu pertama karya Yudhis. Sementara itu, 2 lagu yang lain menurutnya masih belum bagus. Permainan gitarnya sudah lumayan lancar, tetapi Yudhis belum puas dengan penampilannya.

Banyak pelajaran yang diperoleh Yudhis dari proses ini. Yang pertama, dia tahu perbedaan antara “merasa bisa” dengan “bisa”. Awalnya dia merasa bisa memainkan lagu-lagu itu, ternyata dia harus take ulang beberapa kali selama proses rekaman karena permainannya belum mulus.

Pelajaran kedua adalah mengenai performance. Yudhis tidak mengira bahwa wajahnya yang tertangkap di kamera itu sedang mengantuk atau kurang bergairah. Pada waktu sesi rekaman, dia agak segan kalau diminta melakukan take ulang. Dia sudah merasa melakukan performance yang terbaik. Tetapi setelah melihat sendiri hasil videonya, Yudhis tahu bahwa performance-nya memang perlu ditingkatkan.

Pelajaran ketiga dan paling berharga –menurutku– adalah menilai sendiri (self assessment). Ini adalah dilema antara keinginan untuk cepat selesai dan keinginan untuk mendapat hasil terbaik. Yudhis pasti ingin segera menyelesaikan seluruh tantangan. Tetapi pada saat bersamaan Yudhis pasti juga ingin menunjukkan performance terbaiknya karena hasil videonya akan dimuat di blog. Penyelesaian dilema ini kami serahkan sepenuhnya kepada Yudhis.

Kami agak surprise (dan bahagia) ketika Yudhis memutuskan hanya menerima satu lagu dan ingin mengulang rekaman dua lagu lainnya. Bagi kami, itu adalah sebuah sinyal yang baik bahwa Yudhis mulai memahami tentang standar dan kualitas karya.

Kegagalan ternyata bisa menghasilkan buah manis.

3 thoughts on “Kegagalan berbuah manis”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.