Membaca buku “Generasi Z” karya David Stillman dan Jonah Stillman, banyak hal menarik yang bisa menjadi pencerahan.
Siapa Generasi Z?
Generasi Z adalah anak-anak yang lahir antara tahun 1995-2012. Generasi ini merupakan kelanjutan dari generasi sebelumnya, yang disebut generasi millennial, yang lahir antara tahun 1980-1994.
Secara garis besar, pengkategorian generasi (cohort) menurut David Stillman dan Jonah Stillman adalah sebagai berikut:
- Generasi Traditionalist lahir sebelum 1946
- Generasi Baby Boomer lahir antara tahun 1946-1964
- Generasi X lahir antara tahun 1965-1979
- Generasi Millennial lahir antara 1980-1994
- Generasi Z lahir antara 1995-2012
Didikan orangtua mempengaruhi generasi
Setiap anak dipengaruhi oleh nilai-nilai yang ditanamkan orangtua. Pada satu sisi, mereka menyerap nilai-nilai yang dianggap baik. Tetapi pada sisi lain, mereka pasti akan mengembangkan sendiri nilai-nilai yang lebih selaras dengan zaman mereka.
Dalam kaitan dengan penanaman nilai orangtua orangtua, nilai-nilai yang diturunkan pasti berkaitan dengan “resep sukses” sesuai zaman yang dialami orangtua.
Sebagai contoh, generasi millennial dilahirkan dan dibesarkan orangtua Baby Boomer yang memiliki nilai-nilai antara lain: kebebasan dan optimisme.
Sebaliknya, generasi Z dilahirkan dan dibesarkan orang tua generasi X yang memiliki nilai-nilai, antara lain: pemberontakan terhadap sistem standar yang membuat generasi Z mengembangkan kebutuhan untuk melakukan kustomisasi dan keberanian melakukan hal-hal baru.
Anak-anak menyerap nilai-nilai orangtua, tetapi juga mengembangkan nilai-nilai mereka sendiri, terutama disebabkan oleh kondisi lingkungan yang berubah.
Dibandingkan generasi millennial yang mengembangkan nilai kolaborasi dan tim kerja, generasi Z lebih mengembangkan nilai-nilai kemandirian.
Peristiwa dan lingkungan hidup mempengaruhi generasi
Faktor lingkungan memberikan pengaruh besar pada anak-anak. Lingkungan yang mempengaruhi sebuah generasi antara lain adalah peristiwa sosial, ekonomi, politik yang mereka alami secara nasional.
Sebagai contoh, peristiwa resesi atau krisis ekonomi akan mempengaruhi cara mereka hidup. Jika mereka mengalami kehidupan keras karena orangtua mereka di PHK, maka peristiwa itu akan membuat mereka menjadi bersikap waspada dan lebih hemat.
Sebaliknya, ketika kehidupannya dipenuhi keberlimpahan, maka mereka lebih percaya diri tentang cara mencari uang dan lebih berani melakukan konsumsi.
Selain faktor ekonomi, faktor yang berpengaruh besar adalah teknologi yang menjadi tempat hidup mereka.
Sebagai generasi yang berkembang pada proses awal Internet, generasi millennial mengembangkan kesadaran tentang keamanan data dan mencari keseimbangan antara dunia fisik dengan dunia nyata.
Sementara itu, generasi Z yang sejak lahir bernafas dalam dunia teknologi, mereka sangat sadar bahwa semua yang mereka lakukan tak ada yang betul-betul privat.
Refleksi Personal
Apa yang saya dapatkan dari membaca buku ini?
- Kajian dan klasifikasi berdasarkan generasi (cohort) adalah kajian makro, agregat dan kumpulan dari sifat dan sikap personal. Walaupun setiap anak unik, tetapi pengalaman kolektif yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa makro yang terjadi juga berpengaruh dalam psikologi anak dan kemudian melahirkan respon yang mewujud dalam sifat-sifat anak. Kondisi ini tentu saja sangat kontekstual, sesuai lokasi geografis kita.
- Buku ini membahas tentang kondisi di Amerika yang mempengaruhi psikologi manusia yang ada di dalamnya, misalnya: Perang Dunia II, pertumbuhan kelahiran pasca perang, perang dingin dengan Soviet, resesi ekonomi, komputer personal, Internet, teror 9/11, dsb.
- Nah, agar sesuai dengan kondisi di Indonesia, kita tidak bisa menelan pengkategorian itu mentah-mentah. Kita perlu mengenali faktor eksternal yang mempengaruhi kehidupan kita secara nasional, baik dari sisi sosial politik, ekonomi dan teknologi.
- Layak dicermati pengaruh peristiwa G30S PKI, pemerintahan Soeharto, reformasi, bom Bali, Pilpres 2014 terhadap sikap hidup anak-anak. Juga, ekspansi pembangunan Orde Baru, krisis keuangan 1998, pilkada, pilpres, dan lain-lain.Layak juga dicermati proses/aliran masuknya Internet dan teknologi ke Indonesia karen secara alamiah ada jeda waktu antara yang terjadi di Amerika Serikat dengan di Indonesia, walaupun jeda itu semakin mengecil seiring terbukanya akses Internet yang membuat aliran informasi semakin cair.
- Pemahaman tentang lintas generasi ini menambah empati saya terhadap setiap generasi yang memiliki kekuatan sekaligus kekurangan masing-masing. Perbedaan ini bukan masalah benar dan salah, tetapi hasil respon terhadap lingkungan yang sekaligus menjadi alat survival bagi mereka.