Mbak Syifa menanyakan melalui chatbox Rumah Inspirasi mengenai rencana homeschooling yang akan dijalaninya. Selama ini keseharian anak-anak bersama tantenya. Apakah homeschooling mungkin dijalankan? Ke depan, insya Allah anak-anak akan bersama orangtua.
Untuk menjawab pertanyaan mbak Syifa, ada beberapa hal yang dapat kami sampaikan mengenai gagasan homeschooling:
a. Keluarga Memilih Bertanggung Jawab
Hal pertama yang penting diketahui mengenai homeschooling adalah komitmen penuh orangtua untuk terlibat aktif dalam proses pendidikan anak. Orangtua tidak menitipkan anak-anaknya pada sebuah sistem/lembaga, tetapi melakukan proses kustomisasi sesuai kebutuhan keluarga/anak.
Ibarat makan, homeschooling adalah seperti memilih menu makanan gaya prasmanan. Sekolah adalah memilih makanan paket.
b. Orangtua Menjadi Kepala Sekolah
Setelah orangtua memilih homeschooling, fungsi orangtua adalah seperti kepala sekolah. Tugasnya adalah menentukan arah pendidikan dan mengelola resource untuk menjalankan proses homeschooling yang dijalani anak.
Wiwiet Mardiati, seorang praktisi homeschooling, memiliki analogi yang berbeda, tetapi sebenarnya substansinya sama. Dia mengibaratkan peran orangtua homeschooling seperti event organizer, mengorganisasi kegiatan anak.
c. Proses Belajar Bisa Dilakukan Siapapun
Dalam homeschooling, orangtua menjadi guru dalam homeschooling. Tetapi guru tak harus orangtua. Guru bisa diperoleh dari tante, saudara, tetangga, tempat les, atau siapapun yang bisa menjadi sumber ilmu. Fasilitator proses homeschooling bisa dilakukan oleh anggota keluarga lain dengan arahan dari orangtua.
d. Membangun Pola Pengasuhan yang Seiring
Homeschooling bukan hanya mengenai transfer pengetahuan, tetapi juga transfer nilai-nilai keluarga. Pola pengasuhan (parenting) merupakan pondasi penting dalam homeschooling.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua homeschooling yang menggunakan pihak ketiga dalam praktek homeschooling untuk memastikan bahwa pola pengasuhan yang dijalankan dengan nilai-nilai yang ingin dikembangkan orangtua.
e. Orangtua Tetap Menjadi Kunci
Agar tidak jatuh lagi ke model menitipkan anak, peran aktif orangtua dalam homeschooling menjadi pembeda sekaligus kunci dalam pelaksanaan homeschooling. Pastikan orangtua terlibat aktif, terutama pada momen-momen saat bersama dengan anak.
3 thoughts on “Homeschooling: Orangtua Menjadi Kepala Sekolah”
Salut sama para parents yang meng-homeschoolingkan anak-anaknya…..
terimakasih infonya. semakin memantapkan saya untuk melaksanakan home schooling.
Alhamdulillah dpt pencerahan
saya single Mother 5 putra rencana mau meng hs kan putra no 4 dan 5 Insha Allah