Tahun baru ini Yudhis mendapatkan hadiah dari kami berupa sebuah pulau. Pulau beneran, bukan bohongan. Di dalamnya bisa dibangun rumah, resort, dan apapun yang ingin dibuat Yudhis.
Yang berbeda, pulau ini bukan fisik, tapi virtual. Kami memberikan hadiah berupa pulau pribadi dengan cara menginstal OpenSim di komputer. OpenSim (Open Simulator) adalah sebuah server dan platform 3D yang sifatnya open-source. Dia mirip SecondLife, tapi dalam bentuk yang lebih sederhana dan kita instal di komputer kita sendiri.
Dengan hadiah pulau yang diberi nama: Nirvana ini mudah-mudahan kesenangan Yudhis untuk mengekplorasi dunia grafis dan 3D menjadi terfasilitasi. Dia bisa belajar 3D sekaligus mewujudkan khayalan yang ingin dibangunnya.
**
Hadiah pulau di tahun baru 2011 ini sejalan dengan apa-apa yang pernah kami lakukan sebelumnya, misalnya hadiah rumah dan perusahaan, serta mimpi bersama berkeliling dunia.
Bagi kami, ini bukan sekedar tentang hadiah. Ini juga bukan pamer karena yang kami lakukan itu sebenarnya sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Membangun pulau pribadi dengan OpenSim pun bukan hal yang sulit. Dengan sedikit ketrampilan teknis komputer dan pengetahuan tentang dunia 3D, serta ketekunan googling mencari tutorial, sebuah pulau pribadi bisa dibuat di komputer kita tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.
Memberikan hadiah sebuah pulau pribadi adalah perihal mengajarkan kepada anak tentang sebuah pemaknaan dan cara pandang. Ini adalah pelajaran mengenai bagaimana memandang/memaknai realitas. Sebuah realitas sama bisa dipandang dengan cara berbeda, yang menghasilkan sikap mental, dan hasil yang berbeda pula.
Server Open Simulator itu bisa dipandang sebagai sekedar game dan platform 3D biasa yang digunakan untuk bersenang-senang. Tetapi dia bisa juga dipandang sebagai sebuah peluang tanpa batas untuk belajar dan membuat karya 3D.
Itu adalah ibarat kisah dua orang tukang batu yang melakukan pekerjaan sama, tetapi memiliki sikap yang sangat berbeda karena perbedaan cara pandang mereka terhadap pekerjaannya. Yang memandang pekerjaannya apa adanya melakukan pekerjaan sekedarnya juga, sementara yang memandang pekerjaannya sebagai sebuah hal yang berharga dan bermakna besar melakukan pekerjaannya dengan penuh motivasi, dedikasi, dan standar pekerjaan tertinggi yang mampu dilakukannya.
**
Beranilah bermimpi dan mewujudkan mimpi itu menjadi kenyataan. Itulah spirit dan nilai-nilai yang ingin kami bagi kepada anak-anak. Sebagaimana kami terus berusaha keluar dari berbagai kekacauan sosial yang sedang terjadi saat ini (budaya curang, suap, korupsi, kekerasan antar-kelompok, dsb), kami ingin anak-anak kami berani membangun sebuah harapan dan bekerja keras untuk mewujudkannya.
Ya… mimpi dan cita-cita itu pasangannya adalah kerja keras. Tanpa kerja keras untuk memupuk dan mewujudkannya, mimpi itu hanya tertinggal sebagai mimpi. Jadi, tugas kita selanjutnya sebagai orangtua setelah membangun mimpi adalah memupuknya dengan kerja keras sehari-hari untuk memperpendek jarak antara mimpi dan kenyataan.