Sudah cukup lama aku ingin jalan untuk nonton (hanya) berdua dengan Tata. Keinginan ini sudah ada sejak Tata ulang tahun bulan September lalu, sayang waktu itu tidak ada film anak-anak yang bagus dan disukainya.
Beberapa hari yang lalu Tata tiba-tiba terlonjak ketika menonton cuplikan Rapunzel di TV. “Oh iya, sudah masuk waktu liburan pasti banyak film anak-anak di bioskop”.
Setelah cek jadwal bioskop akhirnya kita jadi juga berangkat jalan-jalan berdua didrop lek Gana ke Pejaten Village.
***
Buat Tata ini adalah pengalaman pertamanya nonton film di bioskop. Yudhis lebih sering, sejak kecil aku dan Yudhis sering nonton berduaan aja di bioskop karena waktu itu Tata masih kecil. Begitu Tata sudah lebih besar, ternyata lahir Duta dan berhubung bapak Aar kurang suka nonton di bioskop, jadilah Tata belum pernah dapat kesempatan nonton di bioskop sampai kemarin. Sebenernya sih anak-anak tidak pernah kehabisan film bagus di TV, karena kami berlangganan TV kabel yang isinya film-film layar lebar. Tapi mungkin memang lain rasanya, antara nonton TV dengan bioskop. Walau kalau nonton film di TV kadang juga ditemani popcorn, tetap saja berbeda. Sensasi nonton di bioskop ini yang dinanti Tata
Huaaa… tidak bisa dilukiskan bagaimana senangnya Tata sewaktu kesempatan itu tiba. Dia sangat bahagia dan tidak bisa berhenti mengoceh. Buat kami ini kesempatan langka, terutama karena ada baby Duta yang belum bisa dibawa ke bioskop dan aku tidak punya baby sitter, jadi praktis pergi satu pergi semua atau tidak pergi sama sekali.
***
Kami sampai di Penvil setengah jam sebelum bioskopnya buka. Tata tidak sabar dan tidak bisa diam. Ternyata, walau pintunya masih tutup tapi sudah banyak antrian, sebagian besar anak SMP-SMA yang datang langsung pulang sekolah… o hoho.. jadi ingat waktu SMA dulu juga suka begini pulang sekolah. Aih, jaman dulu rasanya tiket masih 7000. Bawa uang 15000 sudah bisa pakai makan di fastfood. Hmm, berapa ya uang saku anak sekolah jaman sekarang? Karena kulihat sambil menunggu pintu bioskop dibuka mereka duduk minum-minum di cafe yang aku yakin juga harganya tidak murah untuk ukuran kantong anak sekolah.
Akhirnya pintu dibuka juga, bruuuuul… semuanya menyerbu masuk. Waah, rebutan sama anak-anak sekolah nggak asik. Sempet agak pesimis, tapi ternyata begitu sampai giliranku aku nomor satu yang pesan Rapunzel, ooo.. ternyata anak-anak itu pesan Narnia. Jadilah kita bisa leluasa memilih tempat terbaik untuk nonton.
Begitu dapet karcis, Tata semakin tidak bisa diam. Seperti boneka yang selalu melompat-lompat dan berputar karena baterenya tak habis-habis. Aku menawarkan makan siang pun dia tak bergeming, takut terlambat. Padahal masih satu jam lagi. Setelah tawar menawar dan penjelasan panjang lebar bahwa kita pasti bisa masuk karena sudah beli karcis dan tidak akan terlambat karena sudah pasang alarm di HP, Tata pun bersedia untuk jalan-jalan mencari makan siang.
Tapi rupanya, pikirannya tetap ke bioskop dan tidak ada satu pun makanan yang menarik hatinya. Katanya, dia takut kenyang trus tidak bisa makan popcorn. Walau aku lapar, tapi ya sudah ikuti saja. Untung ketika melewati kedai roti Tata kemudian berkata, “I think I wanna bread”. Ok good.. lumayan..
Sambil makan roti isi dan milkshake stroberi, Tata tiba-tiba teringat kakak-adik dan bapaknya juga Eyang Putrinya. Aah, ternyata dia merasa tidak enak jalan-jalan sendirian tanpa mereka. “I wish Duta get bigger soon, so we all can go to the movies together”, “I wish Eyang Putri is here with us, she will be really really happy”.
Akhirnya waktunya beli popcorn. Dari jauh Tata sudah berhitung dan menginginkan popcorn yang manis dengan ukuran terbesar. Caranya minta lucu sekali. “This is my first time, I want it to be special, so I will always remember it but supaya ibu uangnya tidak habis, just buy one and you can have mine”.
Karena ini pengalaman pertamanya nonton di bioskop, jadi Tata saaaaangat antusias ketika memasuki pintu teater, mendapat kacamata 3D dan mencari tempat duduk. Saking senangnya, kakinya tidak bisa diam dan menendang-nendang tempat duduk depan hingga menerima komplain dari anak yang duduk di depannya.. hehe…
Sepanjang nonton pun dia sangat menikmati. Dia bahkan menangis terharu ketika Rapunzel akhirnya bisa berjumpa dengan raja dan ratu. “So sweet” katanya.
Puas Ta? “Yes. Thankyou. Im soooooooooooooooo happy”.
Dan kebahagiaan ini pun terus diceritakannya sepanjang jalan, dia terus mengoceh dalam bahasa Inggris sampai-sampai supir angkotnya tanya, “Aduh pintar sekali, ngomong bahasa Inggris terus. Sudah kelas 2 ya?”
“No, I’m homeschooling. Aku tidak sekolah tapi belajar di rumah sama ibuku.”
“Wah ibunya pasti pintar sekali. Ibunya dokter ya mbak?” tanya supir angkotnya padaku
*whaaaaat? jangan2 dipikirnya aku ini babysitter yang lagi bawa anak majikannya nonton pelem.. OMG..
3 thoughts on “Girl’s Day Out – Rapunzel”
Tata cantik, ceritanya seru bener… jadi ikut tenggelam dalam antusiasnya.
😛
hihihi….that,s funny. Tata is soo sweet. kayaknya aku juga mau ngajak anakku nonton rapunzel besok, mumpung bisa nomat. thanks for sharing mbak lala..
hahahaha hehehehe jajd kaka tata ➡