Jumat, 28 Mei 2011 sebagian dari anggota Klub Oase pergi Field Trip ke Museum Wayang. Field trip kali ini memang tidak diumumkan di FB karena terjadinya mendadak. Rencana awal hanya iseng, ternyata begitu ngumpul lumayan banyak juga.
Jam 9 pagi mbak Wiwiet datang bersama Atala, lalu tak lama kemudian mbak Mira Kurniansari bersama anak-anak gadisnya yang cantik; Rahma, Nadia & Naura datang. Setelah cukup lama menanti akhirnya mbak Mella datang bersama Husayn, mbak Iiek & Trisha.
Huaaah, asik sekali jalan rame-rame. Mobil mbak Mella yang full pack, full teriakan anak2 dan obrolan ibu2 yang juga bersuara keras mengalahkan hebohnya pasar burung.. xixi
Perjalanan dari Cipinang ke Museum Wayang ternyata luamaaa sekali. Untung mobil mbak Mella nyaman, untung anak-anak cukup tabah dan untungnya pula museum Wayangnya cukup keren, jauh lebih bagus dari ekspektasiku.
Dalam museum Wayang, anak-anak belajar kalau ternyata wayang itu datang dari berbagai tempat tak hanya dari Indonesia. Di Indonesia pun setiap daerah yang memiliki budaya wayang punya ciri khas sendiri. Wayang juga dibuat dengan media yang beragam. Kalau selama ini yang dikenal Yudhis hanya wayang kulit, sekarang anak-anak jadi tahu kalau wayang ada yang terbuat dari kardus, karton, kain, seng dan bambu.
Yudhis bilang selain wayang, dia juga menyukai topeng-topeng aneh yang ada dari setiap daerah. Kesukaannya adalah topeng Bali yang “banyak kruwel-kruwel”nya. Dia juga mencari tokoh “Yudhistira” dalam tiap wayang yang ada. Setiap menemukan pasti dia biang, “bu, Yudhistira” dan dia juga bilang “tapi bentuknya aneh2 bu”. Iyalah, setiap wayang di tiap daerah punya ciri khas yang berbeda.
Kalau menurut Abby yang menarik adalah jenis wayang dari bambu, kardus & seng. “Aneh banget, masa wayang dari bambu. Bentuknya jadi aneh”. Tata juga bilang, “Wayangnya ada yang serem bu. Matanya nonjol2.”. Rupanya dia takut melihat patung wayang yang besar-besar.
Secara keseluruhan perjalanan ini menyenangkan, apalagi diakhiri dengan traktiran makan siang dari mbak Iiek. Ehm… terima kasih ya mbak Iiek. Jangan bosen-bosen.. hehehe 😀
2 thoughts on “FT Museum Wayang”
kompak banget mbak2 ini. asiik 🙂